Part 2

40 3 0
                                    

Heyyooo,HAPPY MALMING SEMUAA,Ciee malmingnya nongkrong di wattpad awokawok😆cuss langsung baca aja..

Happy reading and enjoy!❤️

                                    ********

Karena mapel sejarah adalah jam terakhir,otomatis Abel dan Nayya membersihkan toilet hingga bel pulang berbunyi.

*ditoilet

"Nay lo bersihin toilet cewe yang sebelah kanan,biar gue yang sebelah kiri,inget lo jangan sampe salah masuk ntar lo masuk ke toilet cowo lagi" gurau Abel sambil terkekeh.

"Iyee,yailaah dikira gue cewe apaan anjir",balas Nayya dengan toyoran kecil dikepala Abel.

"Hehee peach"cengir Abel sambil menunjukan dua jarinya."Yaudah gih sono",lanjutnya.

30 menit kemudian

Tringg..tring...bel pulang pun berbunyi

"Eh udah bunyi tuh bel pulang,gue udah selesai nih",kata Nayya

"Iya gue juga udah",ucap Abel sambil sesekali mengusap bulir keringat di pelipisnya."Ke kantin yuk beli minum,aus nih gue abis itu ambil tas dikelas",lanjutnya.

                                ******

Setelah membeli minum dan mengambil tasnya,mereka berdua duduk disebelah lapangan sambil menonton eskul basket yang sedang latihan.

Mata Abel menjelajah setiap sudut dilapangan,hingga akhirnya ia menemukan seseorang yang membuatnya mabuk kepayang tiap malam karna memikirkannya,eaak.

Cukup lama Abel dan Nayya diam dalam suasana hening karna tidak ada yang membuka suara. Abel yang mulai jengah dengan suasana awkward itupun lantas membuka suaranya.

"Nay,rata-rata anak cowo dikelas kita itu eskul basket ya?"Tanya Abel

"Iya,hampir 70% ikut basket,sisanya itu futsal,musik atau yang lain",jawab Nayya tanpa menoleh sedikit pun ke Abel karna matanya tetap fokus pada Arsen

"Wah ada eskul musik juga? Aaaa gue pengen masuk deh"rengek Abel manja

"Emang lo bisa maen alat musik apa?" Tanya Nayya

"Mmm gue cuman bisa maen gitar,piano,sama biola"ucap Abel dengan enteng

"Anjir banyak segitu lo bilang 'cuma'? Gilak lo,gue belajar gitar aja kagak bisa-bisa"ujar Nayya heboh."Eh boleh lah kapan-kapan ajarin gue maen gitar, ya? Ya?"pinta Nayya dengan jurus puppy eyes nya.

"Emmm boleh"ucap Abel

Satu menit..
Dua menit..
Hingga menit ke-3 Nayya menyadari bahwa Abel hanya menatap satu orang saja selama 3 menit itu,tentu saja menatap Devan.

Nayya mencoba untuk membuyarkan lamunannya itu,"Bel" .. "Bel" hingga panggilan ketiga pun tidak ada sahutan dari Abel,akhirnya Nayya menepuk bahu Abel dengan kencang.

Pukk

"Eh,i-iya kena-pa Nay"Abel kaget hingga gelagapan

"Gue perhatiin lo liatin Devan terus,lo suka ya sama Devan" tanya Nayya penuh selidik.

"Ap-apaan sih lo,gak lah"elak Abel

"Alah gak usah ngeles lo,gue tau dari tatapan lo,ayolah Bel ngaku aja"Nayya terus saja berusaha mencari jawabannya.

Apa gue cerita aja ya sama Nayya? Gak ada salahnya juga kan? -batinnya

"Emmm Nay,gue pengen cerita deh sama lo,tapi gue minta lo jaga ini baik-baik ya"pinta Abel karna ia tak mau kalau sampai semua orang tau kalau dia pengagum rahasia Devan.

Aku,pengagum rahasiamu. (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang