Pagi ini Haechan ada jadwal kuliah, jadinya sebelum jam setengah delapan dia sudah ada di kantin kampus buat sarapan, kebetulan bahan makanan di apartemennya sudah habis.
Waktu lagi asik-asiknya makan, bangku di depannya ngegeser, lalu duduklah makhluk aneh yang unit apartemennya hadap-hadapan sama dia.
Haechan bingung, kenapa dia selalu ketemu makhluk aneh di depannya? Padahal seinget dia, si makhluk aneh nggak ada jadwal pagi hari ini.
"Chan, satu tambah satu sama dengan?" Baru aja duduk, Hendery tiba-tiba nanyain hal random ke dia.
Haechan diem. Males nanggepin makhluk di depannya.
"Satu tambah satu sama dengan?" Ulangnya.
Haechan masih diem. Berusaha menikmati sarapannya yang hampir habis.
Hendery noel-noel tangan kiri Haechan waktu ngeliat Haechan masih diem aja.
"Jawab dong. Atau jangan-jangan lo gak tau jawabannya, ya?"
Lalu, tanpa tau malunya ia mengambil susu pisang kesukaan Haechan tanpa Haechan sadari.
"Lo beneran nggak tau jawabannya? Kasian banget. Mau gue kasih tau nggak? Btw, susu pisangnya enak. Beliin gue tiga dong."
Haechan yang nggak sadar kalau susu pisangnya diambil langsung menatap Hendery tajam ketika mendengar suara seruputan susu.
"Heh!" Haechan langsung merebut kembali susu pisangnya.
Dia goncang-goncang buat mastiin isinya, dan ternyata isinya kosong.
Kotak susu di depannya kosong, padahal dia baru neguk satu kali, dan parahnya stok susu pisang di seluruh kantin kampus habis. Dia tadi pagi nyari di supermarket tapi kosong, bahkan ia rela keliling kampus pagi-pagi buat nyari susu pisang, dan untungnya masih sisa satu di sini.
Dan sekarang apa? Susu pisangnya sudah habis diminum oleh makhluk di depannya!!
Kotak susu di tangannya dia remes, Haechan kesel sampe rasanya dia mau nangis sekarang.
"Loh, Chan?! Kok nangis?!" Tanya Hendery bingung waktu ngeliat mata Haechan yang berkaca-kaca.
Haechan berdiri dari duduknya, masih menatap Hendery dengan pandangan tajam namun berkaca-kaca.
Haechan melempar kotak susunya ke arah Hendery. "Bangsat!"
Setelahnya Haechan pergi tanpa menghabiskan makanan di depannya. Hendery menatap bingung kepergian Haechan.
Haechan nangis gara-gara susu pisang?
[•]
Haechan meregangkan badannya yang pegal-pegal. Seharian ini dia sibuk sama buku-buku tebal gara-gara dia diberi tugas tambahan karena terlambat masuk kelas.
Haechan melirik ke arah jam di dinding kamarnya, di sana sudah nunjukin jam sebelas malam. Dan Haechan baru sadar kalau seharian ini dia belum ada makan, kecuali sarapan tadi pagi.
Jadi, dia mutusin buat makan ramyun di supermarket depan. Berbekal jaket sama dompetnya, dia keluar apartemen.
"Lo?" Monolognya waktu ngeliat Hendery yang bersandar di sisi pintu apartemennya.
Hendery langsung negakin badannya, kaget waktu sadar ternyata Haechan ada di sebelahnya.
"Mau kemana?"
Haechan masih asik sama kegiatan ngunci pintunya.
"Mau gue anterin?" Tanya Hendery lagi.
Tanpa ngejawab pertanyaan Hendery, Haechan langsung jalan lurus, ngelewatin Hendery gitu aja. Buru-buru Hendery nahan tangan kanan Haechan.
"Gue anterin, ya?"
Haechan memicingkan matanya, tatapannya beralih ke arah tangan tannya yang dicekal Hendery. Dengan sekali hentak ia melepas cekalannya. Segera berbalik badan dan pergi ninggalin Hendery gitu aja.
"Hhh.. kayaknya dia emang semarah itu sama gue."
[•]
Haechan balik dari supermarket sambil ngebawa dua plastik besar yang isinya makanan ringan, roti, mie, semua kebutuhan dapurnya kecuali susu pisang.
Tadi dia nanya ke penjaga supermarket tentang susu pisang yang belum di restock juga, dan katanya susu pisang kesukaan dia bakal di restock minggu depan.
Haechan bingung waktu ngeliat ada tote bag kecil yang ada tulisan 'Chuncheon Store' nya, salah satu pusat perbelanjaan terkenal yang letaknya jauh dari Seoul, tergantung di gagang pintu unit apartemennya.
Haechan celingukan, mencari keberadaan pemilik tas tersebut, tapi nggak ada siapa-siapa di sana.
Karena penasaran, Haechan ambil tas tadi terus dia liat isinya. Mata beruangnya membulat lucu secara otomatis.
"Susu pisang?!" Pekiknya girang melihat enam buah susu pisang di sana.
Matanya juga melihat ada sticky notes yang nempel di salah satu susu pisang. Setelah sekali lagi mastiin kalau nggak ada orang lain di sana, Haechan langsung ngambil sticky notenya terus dia baca.
'Warning!
Jangan diminum dalam keadaan marah.'Tibiicii
HUHUHUUUU SENENG BANGET AKHIRNYA HAECHAN BALIK LAGI 😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Rich [Hendery × Haechan]
Fanfiction"Chan, tipe cowok idaman lo yang kayak gimana?" "Nggak muluk-muluk sih, yang penting doi ganteng biar bisa gue pamerin di Instagram dan satu hal lagi yang paling penting.." "??" "Harus kaya."