Chris setiap hari rajin membuka Instagram. Mengecek apakah hari ini Sharon akan membagikan sesuatu di akunnya. Sampai suatu ketika Sharon me-repost sebuah foto yang dibagikan salah satu temannya tentang suatu stase yang telah selesai.
Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Chris buru-buru mengetik balasan untuk Sharon.
Dapet libur ngga Dok abis ini?
Sekian lama Chris menunggu balasan Sharon, tidak lupa setiap 5 menit ia mengecek apakah kira-kira Sharon sudah melihat pesannya.
Dan ternyata, sudah. Namun tak ada balasan.
Chris mengacak-acak rambutnya. Memang pesannya barusan amatlah cheesy dan aneh. Kalau ia jadi Sharon, ia pasti juga tak akan membalasnya. Setelah bertepekur cukup lama, akhirnya jari-jari Chris mengetikkan sesuatu kembali untuk Sharon.
Sorry, Sharon. Freak ya aku? Sebenernya saya mau bayar hutang.
Hutang?
YES! Sharon akhirnya membalas pesannya. Tak membuang waktu lagi Chris mengetikkan balasannya.
Aku masih harus bayar 1990 poin ke Sharon.
Oh, itu
Iya itu. Jadi kapan aku boleh bayar hutangnya?
Gimana bayarnya?
Aku jemput, mau?
Tak ada balasan lagi dari Sharon selama beberapa jam. Sore itu Chris sedang bermain voli di lapangan fakultas sampai Esa yang menonton di pinggir lapangan memanggilnya.
"KAK CHRIS, HAPENYA BUNYI ADA CHAT!" teriaknya.
Chris berlari kecil menuju pinggir lapangan voli sambil menyeka keringat dari wajahnya dengan kain persegi yang ia jadikan headband selama bermain yang tak kalah kuyup karena keringatnya. "Thanks, Sa. Lu nggak main?"
Esa menyesap minuman kalengannya, "Nggak, kak. Kemaren baru aja kena Influenza A kata dokter. Mau istirahat dulu."
Chris hanya mengangguk-angguk sambil memainkan ponselnya. Tak sabar apakah pesan baru yang masuk berasal dari Sharon.
BOLEH BANGET CHRIS, JEMPUT AKU. AKU SELESAI JAM 8 HARI INI. JEMPUT AKU YAA
Yang barusan Chris baca sepertinya bukan pesan yang benar-benar diketik oleh Sharon. Dahinya mengernyit kebingungan. Meski bingung, ia berterimakasih pada siapapun teman Sharon di ujung sana yang memberinya detail kapan Sharon akan pulang.
Siap! 🤣🤣🤣🤣🤣
Sorry, tadi yang balas Jihan
Ngga usah jemput aku
Wah, sampein terimakasihku buat Jihan ya 😉😉
Nanti aku jemput di dekat pos satpam lobi yang waktu itu ya
Nggak boleh nolak. See you later, Sharon
"Kak?"
"Kenapa, Sa?"
"Kenapa kak Chris senyum-senyum sendiri liatin HP?" tanya Esa menatap Chris dengan matanya yang membulat dan menggemaskan.
Chris meringis, "Keliatan banget ya, Sa gue lagi seneng?"
"BANG KRES, CEPET BANG SINI. MAU MAIN LAGI NIH. KURANG ORANG." Calvin berteriak dari lapangan voli sambil berkacak pinggang karena sebal.
"Sa, lu gantiin gue aja ya. Gue mau cabut." Buru-buru Chris membereskan tas dan mengambil jaketnya kemudian berlari menuju lapangan parkir. Mencari mobilnya dan kemudian cepat-cepat kembali ke kontrakan untuk mandi dan bersolek. Ia tidak sabar bertemu Sharon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Polar Opposite
FanfictionChris want to give it a try. And Sharon thinks they will never gonna work. They are so different. They are the polar opposite. [A StrayTWICE's AU]