Friendzone-23

1.3K 27 9
                                    

Melepaskan mungkin adalah cara terbaik
untuk mencintainya.

🌼🌼🌼

Kenzo hanya melihat safira masuk kedalam lift dan kembali mamainkan handphonenya.

Saat lift terbuka safira dengan cepat ketemannya.
"Eh itu yang baru datang, sini sini" panggil pak beni.

"Gue juga bilang apa jangan sampe telat, ngeyel sih lu ditanyaiin" ucap nayya.

"Gedek banget gue" kata safira memutar bola mata.

"Lu sana cepat" suruh desy.

Safira memalingkan wajah dan menyusuli pak beni.
"Eh yang satu juga itu sini"

Kenzo menengok kearah pak beni dan jalan memasukkan tangan kekantong menyusuli pak beni.

"Tadi bapak bilang kalau telat kenapa" tanya pak beni.

"Gatau pak" jawab kenzo datar.

"Dihukum pak" jawab safira dengan cepat.

"Ya itu kamu tau" jawab pak beni dengan lembut.

"TERUS KENAPA KAMU TELAT" lanjut pak beni.

"hehehehe maaf pak"

"Yaudah kamu ama kenzo harus nanyi"

"Tapi pak–"

"Gada bantahan" potong pak beni.

Kenzo dari tadi hanya mematung dengan muka datar. "kamu kenapa diam?" tanya pak beni.

"Aku harus ngapain pak"

"Ihh kamu nih bikin bapak emosi, bisa main gitar " tanya pak beni.

"Bisa" jawab kenzo.

"Yaudah kamu main gitar safira nanyi"

"YANG LAIN BUAT LINGKARAN, KAMU BERDUA DITENGAH" teriak pak beni make toa.

"Gitarnya mana pak"

Pak beni memberikan gitar kenzo "nih"

"Mau lagu apa" tanya kenzo.

"terserah lo aja" jawab safira.

"Gue nanya lu mau lagu apa" tanya kenzo balik.

"Lagunya tulus aja, pamit" jawab safira.

"Takkan terganti aja"

"Gimana sih tadi kat–"

"Mau ga"

"Hmm iya terserah"

"Oke lu deluan ya"

Marcell- Takkan terganti.

{Safira}
Telah lama sendiri
Dalam langkah sepi
Tak pernah kukira bahwa akhirnya
Tiada dirimu di sisiku

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang