Chapter 9

7 2 0
                                    

Mendekatlah pada hati ku perlahan lahan maka kau akan merasakan cinta yang tulus dari ku Lun
-Daniel

Luna berjalan memasuki ballroom Kingdom Hotel dengan langkah ragu-ragu. Ia benar-benar tidak merasa percaya diri memakai gaun yang tampak indah ini. Walaupun Hyuna sudah mengatakan bahwa Luna sangat cantik, Luna tetap merasa tidak percaya diri.

Gaun yang dipinjamkan oleh Hyuna terlihat sangat indah. Berwarna biru gelap dengan lengan yang menutupi hingga siku. Gaun tersebut berbahan lemas dan jatuh dengan begitu sempurna hingga menyapu lantai.

Luna merasa bahwa gaun yang dipakainya ini sangat berlebihan untuk sebuah pesta. Namun Hyuna meyakinkan bahwa gaun ini sangat cocok untuk pesta topeng di acara ulang tahun Daniel.

Dan dari balik topeng berwarna silver yang dipakainya, Luna dapat melihat bahwa begitu banyak perempuan-perempuan yang memakai gaun yang lebih berlebihan. Hal itu membuat rasa percaya diri Luna mulai timbul dan kegugupannya berkurang.

“Kau percaya padaku sekarang, kan? Masih banyak yang menggunakan gaun yang lebih berlebihan darimu. Bahkan mereka memamerkan punggung-punggung mulus mereka. Tetapi gaunmu sungguh tertutup walaupun potongan dadanya sedikit rendah.” Ucap Hyuna.

Luna menatap gaunnya sekali lagi. Ya, Hyuna benar. Walaupun gaun ini berpotongan dada sedikit rendah, setidaknya gaun masih masih sangat sopan. Jika dibandingkan dengan gaun-gaun yang dipakai oleh perempuan di sana.

Hyuna sendiri terlihat cantik dengan gaun berwarna gading sebatas lutut. Walaupun gaun itu tidak berlengan, tetapi bahu Hyuna masih tertutup dengan sempurna.

“Menyebalkan jika mengingat bahwa ini adalah pesta topeng. Aku merasa usahaku untuk mendandanimu sia-sia karena harus tertutup topeng.” Gerutu Hyuna.

Luna tersenyum kecil mendengar gerutuan Hyuna. Saat memandang cermin sebelum pergi ke hotel ini, Luna dapat melihat bahwa dirinya terlihat sangat cantik.Hyuna benar-benar pintar mendandaninya.

“Terima kasih untuk dandanan serta gaun ini, Hyuna.” Ucap Luna.

“Ini bukan apa-apa. Nah, sekarang lebih baik kita mencari keberadaan Ryan.” Kata Hyuna.

“Tidakkah kita harus mencari Direktur Daniel dan memberikannya selamat?” Tanya Luna. Hyuna menggeleng.

“Dia tidak akan ditemukan hingga acara pemotongan kue nanti. Jadi, akan sia-sia jika kita mencarinya saat ini.” Jawab Hyuna.

Luna memegangi tasnya yang berisi hadiah untuk Daniel. Itu berarti ia belum bisa memberikan hadiah ini kepada laki-laki itu. Atau haruskah ia meninggalkannya di tempat para hadiah berada?

Luna menatap ke kanan dan ke kiri untuk mencari tempat menyimpan hadiah. Namun ia tidak menemukannya dimana pun. Apa tidak ada yang membawa hadiah untuk Daniel? Tidak mungkin.

Ataukah mereka memang belum mengumpulkan hadiah-hadiah tersebut? Ya, sepertinya pemikiran kedua yang lebih masuk akal, menurut Luna.

“Nah, itu Ryan!” Tunjuk Hyuna

Mereka segera menghampiri keberadaan Ryan. Laki-laki itu terlihat sedang mengobrol dengan seorang perempuan. Walaupun memakai topeng, Luna masih dapat melihat wajah kekanakan Ryan yang sangat suka menggoda perempuan.

“Ryan...” Panggil Hyuna.

Ryan menoleh dan matanya sedikit melebar saat melihat penampilan Luna dan Hyuna. Ia meninggalkan perempuan yang sebelumnya di ajak bicara untuk mendekati kedua perempuan itu. Ryan bersiul pelan hingga membuat Luna tersenyum.

“Coba kita lihat siapa dua perempuan cantik ini?” Goda Ryan. Hyuna memukul bahu Ryan dengan kesal.

“Kalian benar-benar cantik. Walaupun wajah kaliah tertutup oleh topeng.” Puji Ryan.

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang