Aku terperangkap di dalam balas dendam yang ku buat.
-Ilunadira
WARNING! 18+
Giliran Luna yang dibuat terkejut oleh ucapan Daniel. Bagaimana bisa tidak ada seorang pun yang memberinya hadiah? Demi Tuhan, laki-laki itu berulang tahun hari ini. Apalagi yang didapatkan selain hadiah?
“Kau tidak tahu peraturannya?” Luna menatap Daniel dengan bingung saat mendengar pertanyaan laki-laki itu.
“Aku tidak pernah mengizinkan para tamu undangan membawakan hadiah untukku saat pesta ulang tahunku seperti ini.” Kata Daniel.
“Kenapa begitu?”
“Karena aku tidak membutuhkan hadiah-hadiah dari mereka.” Ujar Daniel. Luna menganggukkan kepalanya.
“Maaf, jika aku tidak mengetahui peraturannya. Aku akan mengambilnya kembali.” Luna mengulurkan tangannya untuk mengambil kembali hadiah Daniel.
Namun Daniel dengan cepat menjauhkan hadiah itu dari jangkauan Luna.
“Kau sudah memberikannya padaku. Kau tidak bisa mengambilnya kembali.” Rajuk Daniel.
“Lagipula kau tidak akan suka dengan hadiahnya. Karena aku tidak bisa memberikanmu hadiah yang mahal.” Balas Luna.
“Aku tidak butuh hadiah mahal.” Sela Daniel.
Daniel menaruh gelasnya di atas meja yang berada di sana. Kemudian dengan perlahan membuka kotak kecil berwarna hitam tersebut. Daniel tersenyum saat melihat isinya.
Sebuah penjepit dasi berwarna silver. Hadiah yang begitu sederhana. Namun kenapa Daniel merasa sangat senang saat mendapatkannya? Apakah ia merasa senang karena mendapatkan hadiah itu? Atau senang karena seseorang yang memberikan hadiah tersebut?
“Kau tidak suka, kan? Aku sudah bilang–“
Luna tidak bisa menyelesaikan ucapannya saat tiba-tiba Daniel menarik tengkuknya dan menyatukan kedua bibir mereka. Mata Luna melebar dengan sempurna saat merasakan bibir Daniel melumat bibirnya dengan pelan.
Luna mendorong dada Daniel hingga ciuman mereka terlepas. Ia benar-benar tidak menyangka dengan ciuman tiba-tiba yang Daniel berikan. Cengkraman Luna pada gelasnya semakin erat.
“K–kenapa kau melakukannya? Kekasihmu–“
“Aku tidak memiliki kekasih.” Sela Daniel dengan cepat dan tegas.
“Apa?”
“Aku tidak memiliki kekasih, Ilunadira. Hyuna bukan kekasihku.” Daniel mempertegas ucapannya supaya Luna tidak salahpaham lagi.
“Dia adalah teman kecilku” Lanjut Daniel membuat mata Luna kembali melebar.
“K–kau be–berbohong.”
“Aku tidak berbohong.”
“T–tapi, pesan–“
“Aku hanya ingin menggodamu.” Daniel lagi-lagi menyela ucapan Luna.
“Aku tidak terikat dengan perempuan manapun, Ilunadira. Tidak satu pun.”
Luna menatap Daniel dan mencoba mencari kebohongan dimata laki-laki itu. Namun ia tidak menemukannya. Mata Daniel seakan mengatakan kebenarannya. Bahwa laki-laki itu tidak sedang menjalin hubungan dengan siapapun.
Daniel mengulurkan tangannya untuk membuka topeng yang menutupi wajah Luna. Dan Daniel tidak dapat menutupi tatapan memujanya saat melihat wajah Luna yang sangat cantik.
“Kau sangat cantik.” Bisik Daniel memuji.
“Daniel...”
“Ya?” Suara Daniel terdengar parau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry
Teen FictionTerkadang, cinta mu yang begitu tulus membuat ku merasa bersalah dan merasakan sakitnya sebuah cinta dalam waktu yang bersamaan. ~sorry