Chapter 11

14 2 0
                                    

Aku terperangkap di sebuah belas dendam yag ku buat

-Ilunadira

Untuk kedua kalinya Luke menikmati makan siang di kantin IT Group. Tetapi bedanya kali ini ia hanya berdua saja dengan Luna. Luna meminta izin kepada Ryan dan Hyuna bahwa ia dan Luke membutuhkan waktu berdua untuk berbicara.

Luna terpaksa mengabaikan wajah kecewa Hyuna karena tidak bisa makan siang bersama Luke. Ia ingin membahas perkembangan balas dendamnya pada Luke. Dan Luna tidak mungkin membiarkan Hyuna maupun Ryan mendengarnya.

Sedari awal rencana balas dendam ini hanya diketahui oleh keduanya. Bahkan Luna menyembunyikan rencana ini dari Jeno. Dan Luna tidak berencana untuk menambah orang lain untuk mengetahuinya. Ia tidak ingin rencananya gagal.

“Jadi, apa yang harus aku ketahui?” Tanya Luke sembari mengunyah.

Luna menoleh dan memastikan tidak ada orang lain di dekat mereka. Ia sengaja memilih tempat duduk yang berada di sudut dan tidak ada siapapun di sekitar mereka.

“Daniel tidak memiliki kekasih.” Kata Luna.

“Benarkah? Lalu perempuan bernama Hyuna itu siapa?”

“Mereka hanya teman sedari kecil sama seperti kita.”

Luke mengangguk dan kembali memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

“Itu bagus untukmu. Sekarang kau tidak akan menyakiti perasaan siapapun, kan?” Ujarnya.

“Sepertinya dia benar-benar menyukaiku, Luke. Dia mengatakan padaku bahwa dia tidak akan melepaskanku.” Jelas Luna.

“Semakin bagus jika dia menyukaimu. Tetapi, kenapa dia tidak mau melepaskanmu? Memangnya apa yang sudah kau lakukan, baby?” Luke terlihat bingung.

Luna menundukkan kepalanya dan tidak berani menatap wajah Luke. Ia tidak ingin Luke mengetahui apa yang sudah dirinya dan Daniel lakukan. Luna tidak akan mengatakannya pada Luke apapun yang terjadi. Ia akan selalu melewatkan bagian yang itu.

Sial. Apa yang baru saja dipikirkannya? Apa secara tidak sengaja Luna mengharapkan malam itu terjadi lagi? Luna meringis pelan. Dia sudah benar-benar gila rupanya.

“Apa yang terjadi, baby?” Tanya Luke.

“Tidak ada, Luke.” Dusta Luna sembari mengaduk makanannya.

“Kau tidak berpikir untuk berbohong padaku, kan?” Selidik Luke.

“Karena aku selalu bersikap jual mahal, aku pikir itu yang membuatnya tertarik padaku. Benar, kan?” Ucap Luna sembari tersenyum sedikit berlebihan.

Luke memicingkan matanya. Ia yakin ada yang Luna sembunyikan darinya. Ia merasa kecewa karena Luna tidak ingin menceritakan padanya. Tetapi Luke akan terus menunggu hingga Luna memberitahukan semuanya. Karena selama ini Luke tidak pernah memaksakan kehendaknya pada Luna.

“Aku harap balas dendam ini tidak akan melukai hatimu nantinya, baby.” Ucap Luke dengan bersungguh-sungguh dan tulus.

Luna cukup terkejut mendengar ucapan Luke. Kenapa Luke mengatakan hal itu? Tetapi kenapa sudut hati Luna juga mengharapkan hal yang sama?

“Tentu, Luke. Aku yang memegang kendali.” Kata Luna yakin.

“Bagaimana dengan Hyuna?” Tanya Luna mengalihkan pembicaraan.

“Ada apa dengannya?” Luke terlihat bingung.

“Apa kau menyukainya? Dia sepertinya memiliki perasaan padamu, Luke.”

“Kau tau bahwa aku tidak tertarik untuk menjalin hubungan, baby. Tetapi jika dia mau menjadi teman di tempat tidurku, aku tidak masalah.” Ucap Luke diiringi dengan kedipan mata.

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang