9. Jangan Terlalu

2 0 0
                                    

Semua yang terlau itu gak baik.

"Ris.. kamu dari mana saja? Kamu gak kuliah kan tadi?."
Risa hanya melihatnya sekilas lalu, berjalan melewatinya tanpa mengeluarkan suara.

"Ris...risa.."
Risa berhenti lalu melihat david dengan wajah tak senang.
"Saya capek, mau istirahat kamu bisa pulang mas. Oh iya'kamu gak usah mau nganterin saya kuliah, saya bisa pergi sendiri. Selamat malam."
Setelah itu risa langsung masuk kedalam kamarnya.

David bingung dengan tingkah risa, apakah risa marah karena tidak di jemput?.

"Kenapa vid?."tanya ayah risa sambil berjalan mendekati david.
"Gakpapa ndan."
"Risa memang begitu, dia tidak suka jika ada yang sudah berjanji terus tidak menepatinya."
Ohh jadi itu alasannya, risa marah karena aku gak jemput dia tadi.
"Maafin saya ndan, tadi pekerjaan saya banyak di kantor, jadi gak bisa ngejemput risa. Jadinya,risa marah sama saya."
"Iya gakpapa,paling besok risa udah gak ngambek lagi.. santai aja."
"Siap, kalau begitu saya pamit pulang ya ndan"
"Iya kamu hati-hati ya."
"Siap."

David pun menyalimi ayah risa dan berjalan ke mobil.
Dan ponsel david berbunyi..

"Ya halo??."
"......."
"Oke saya kesana sekarang, kamu tunggu yah."

Tiiittt...titttt

David melajukan mobilnya lalu meninggalkan pekarangan rumah risa.

Setelah risa selesai mandi iya mendengar suara mobil, pikir risa sepertinya david pulang.
Risa hanya melihat dari jendela kamar.Sedikit kecewa, karena david tidak menepati janjinya.

Tapi.. david mau kemana? Perasaan ku gak enak, kayaknya aku harus ikutin dia.

Dengan cepat risa mengambil hoodie nya dan menyuruh ajudan ayahnya mengantar risa, untuk mengikuti david.

David berhenti tepat di sebuah cafe di dekat taman kota. Dan mobil risa pun berhenti.

Ngapain david ke cafe?.

Risa memakai topi dan masker agar david tak mengenalnya.
Risa pun duduk tidak jauh dari tempat david.
David terlihat sedang menunggu seseorang. Risa masih memperhatikannya dan...

DAMNN

Seorang wanita datang menghampirinya lalu david memeluknya dan mengecup keningnya.

Sakit? Itulah yang risa rasakan kini. Risa menahan diri agar air matanya tidak terjun bebas saat ini.

Risa maju di meja depannya agar bisa mendengar percakapan mereka berdua, dan sebelum itu risa sudah memotret keduanya.

"Kamu apa kabar sayang? Aku kangen banget sama kamu. Di amerika gak enak, aku sendirian."
"Aku baik, kamu gak sendirian kok, terus gimana udah agak baikan?."
"Iyaa udah mendingan sayang."
David tersenyum lalu mengacak rambut wanita itu.

Dia siapa? Kenapa dia memanggil david sayang? Dia dari amerika? Jangan-jangan dia kekasih david. Lalu? Untuk apa david melamarku?.

Hati dan mata risa sudah tak sanggup menyaksikan pemandangan ini.
Dengan cepat risa berdiri dan tak sengaja menabrak mbak-mbak yang sedang membawa coffie.

NERISSA (Tarot Ternyata Bukan Takdir) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang