10. Pantai

4 0 0
                                    

9.00

Desiran ombak itu mengembalikan moodku yang sempat rusak semalam.
David? Dia belum mengabariku biasanya masih pagi-pagi sekali dia sudah memberikan kabar kalau tidak dia langsung ke rumah tapi ini tidak. batin risa

"Mami.. liat dehh echel nemuin rumput coklat."
Risa yang melihat tingkah echel pun tertawa.
"Ini namanya rumput laut, bukan rumput coklat."
"Tapi warnanya kan cokelat."
"Okee dehhh rumput coklat." Juna pun ikut tertawa melihat tingkah keduanya. Juna merindukan moment seperti ini, moment kebahagiaan.

Echel menaruh rumput laut di di rambut risa,membuatnya persis seperti mahkota, dan echen menggunakan rumput itu di leher dan di lengannya.

Sangat lucu bukan?.

"Sini liat papah nak, papah fotoin."
Mereka berdua pun berpose dengan gaya yang lucu.
"1,2,3..."

Cekreekk

"Papah ikut foto juga yah." Kata echel sambil membuat rumput laut sebagi jenggotnya.

"1... 2... 3.."

Cekreekkk

Setelah itu juna meminta tolong orang di sekitar situ untuk memotret mereka bertiga.
Dan ketika di lihat hasilnya mereka persis seperti keluarga bahagia.

"Baguss.."gumam risa.

Juna melihatnya sambil menaikan salah satu alisnya,lalu tersenyum.

"Emang bagus, rumput lautnya kan?."
"Iyaa hehehe."

"Mami papah!!"
"Ya sayang.."

Risa dan juna berjalan menuju echel, risa berjalan di depan dan juna di belakang sambil menaruh tangan di pundaknya.

"Mami sama papah seperti kereta api ya.."
"Tuttt...!! Tuttt!!" Sahut juna.

Mereka bertiga tertawa bersama.

"Lagi buat apa sayang?."tanya risa
"Buat sebuah kerajaan."
"Terus kamar papah di sebelah mana?." Tanya juna.
"Jadi ini ruang tamu, ini kamar echel, ini dapur, terus kamar yang di depan kamarnya papah dan mami... hehehe.." mereka berdua terdiam.

"Hahaha kamu ini.." ucap risa sambil memngelus rambut echel.

"Kita makan yuk, mami laper.."
"Ayukk papah juga nih."

"Echel mau makan ini yah mami, sama pake telur."
"Okee.."

Risa mengambilkan makan untuk echel dan menagmbilkan minum untuk kedua lelaki itu.

Setelah makan risa hanya terduduk sambil tersenyum melihat echel dan juna yang sedang bermain dan berenang di tepi pantai.

"Jangan jauh-jauh!!." Teriak risa.

Juna membisik echel, lalu echel membalas ucapan risa. "Siap mamiku yang cantik."

Risa pun tertawa, entah dua hari belakangan ini dia sangat bahagia. Belum pernah dia sebahagia ini.

Risa mengutak-atik ponselnya belum juga ada pesan dari david.

David kemana sih? Kok belum ngabarin?.

Hingga akhirnya mata risa tertuju pada sepasang kekasih yang sedang tertawa bersama. Terlihat sangat bahagia. Dan seketika risa menyadari satu hal, pria itu adalah david.

"David..?" Gumam risa.

"Sebenranya dia siapa sih?" Gumam risa, risa pun berdiri ingin menghampiri david dan wanita itu, namun ternyata tangannya di tahan oleh echel.

"Kenapa sayang?."
"Echel mau pulang, papah gak mau main sama echel papah di telpon sama bosnya."
Risa menarik nafas panjang lalu tersenyum. "Echel, papah itu sibuk kerja juga untuk echel, jangan ngambek gitu yang penting kita udah main cukup lama kan di pantai? Nanti kita balik lagi kalau papah benar-benar sudah tidak sibuk sayang.."
"Oke mii.."

Risa menggenggam tangan kecil itu, dengan tatapan masih tertuju pada sepasang kekasih itu.

******

18.00

"Risaa!!!" Teriak bundanya dari bawah.

Risa tak menggubris panggilan bundanya, dia masih terbaring di kasur kesayangannya itu.
Hingga tak ada pilihan bunda pun menuju kamar risa dan membangunkannya.

"Dekk.. risaaa.."
"Hmmmm."
"Bangun ssyang.."
"Risa capek bun."
"Itu david nyariin di bawah mau ajak jalan katanya."
"Bilangin mas davis jalan sendiri aja."
"Eh gak boleh gitu! Ayok bangun.."
Bunda pun menariknya lalu mengiringi risa masuk ke kamar mandi.

20 menit ia membersihkan Tubuh dan bersiap-siap.
Setelah siap risa pun menuju ke ruang tamu tempat dimana david menunggunya.
Risa hanya menggunakan celana jeans,di padukan dengan jaket dan sepatu snikers.

"Mas david?."
"Udah siap? Ayok jalan."
Risa mengangguk lalu mengikuti langkah david dari belakang.

Sepanjang jalan hanya di hiasi keheningan tak ada percakapan antara mereka berdua.

David membawa risa ke mall untuk mengembalikan mood risa, david tau risa masih sebal dengannya karena david tak menjemput risa saat itu.

"Ke mall?."tanya risa
"Iyah.."
"Ngapain?."
"Belanja dong sayang.."
"Untuk siapa?."
"Kekasihku yang manis ini."

Risa hanya mengikut kemana david membawanya, dia hanya berjalan di belakang david.
David kebingungan kenapa risa berjalan di belakangnya? Biasanya risa paling banyak gerakan dan paling cerewet kalau di ajak jalan tapi ini risa hanya diam.

David pun menghentikan langkahnya dan risa menabraknya dari belakang.
"Kok berhenti?" Tanya risa.
David berbalik menghadap ke arah risa.

"Kamu kenapa dek?."
"Gakpapa mas."
"Bohong.."
"Bener, risa gakpapa."

David menatap risa, membuat risa menjadi gelisah. Hingga akhirnya risa memberitahu david.

"Risa gak suka mas david ingkar janji, risa gak suka mas david gak ngabarin risa seharian."

David pun sadar bahwa  benar sehari ini dia tidak memberikan kabar ke risa.

"Maafin mas yah sayang, mas gak bakal ngulangin itu lagi."
Mata risa pun berkaca dan turun setetes air mata.

"Jangan nangis? Kok nangis? Sayang?dek."

"Risa juga gak suka mas david manggil cewek lain pake sayang-sayang, terus cium kening cewek lain, terus tertawa bareng cewek itu di pantai."

David terkejut dengan pernyataan risa.

Jadi?risa melihat semua itu? Maafin mas sayang, udah ngebohongin kamu.

David memeluk risa dan mengusap-usap rambut risa.
"Risa gak butuh tas mahal, sepatu baru, baju. Risa gak butuh di ajak ke mall besar gini. Risa cuman butuh mas david hikss..."

"Iya sayang, maafin mas yahh... maaf..."

Risa pun mengangguk dan david mulai menghapus air mata risa.
David sangat tidak tega melihat risa menangis seperti ini.
Dalam hati kecilnya dia amat mencintai risa hanya saja ada kisah yang belum selesai di hidupnya.

"Mas david janji??."
"Mas janji sayang."

David pun memeluk risa "udah jangan nangis terus yahh.. mas minta maaf sayang.."

David memeluknya erat hanya saja risa merasakan keanehan.
Pelukan ini tak sehangat dulu, kecupan ini tak menenangkan seperti kemarin, ada apa ini?.batin risa.

NERISSA (Tarot Ternyata Bukan Takdir) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang