Peringatan ; mengandung bacaan 21+
Dede emes harap menyingkir lebih dulu...
Tandai typo banyakHappy Reading
.
.
.Gusti Irwanda Laksmana ☝☝
"Cinta sejati tidak akan pernah hilang hanya karena angin"
Lelaki tinggi berkulit putih, duduk di kursi kebesarannya dengan wajah angkuh. Matanya tak berhenti mengamati grafik berwarna hijau dan merah yang terpampang jelas di layar laptopnya.
Hape di samping laptopnya berbunyi, dia paling tidak suka saat bekerja seperti ini diganggu.
Seakan menulikan pendengarannya,dia tetap mengabaikan panggilan masuk di hapenya dan meneruskan pekerjaannya yang hanya memantau grafik.
Apa enaknya mantengin grafik yang nggak akan pernah bales tanya kamu sedang apa?.
"GUSTI".
Suara seorang perempuan paruh bayar Terdengar, bersamaan dengan pintu ruangannya yang terbuka kasar. Nafas perempuan itu memburu saat mendekati Gusti.
Gusti Irwanda Laksmana, biasa dipanggil Gusti atau Irwan. Hanya orang terdekatnya saja memanggil dirinya Gusti.
Gusti berdiri dari kursi kebesarannya dengan ogah-ogahan. Perempuan paruh bayar itu langsung menjewer telinga Gusti tanpa aba-aba.
"Sakit Bunda". Rengeknya dengan memegang telinganya sendiri.
"Bunda udah telepon kamu berkali-kali, kenapa nggak kamu angkat, hm?". Gusti hanya diam dan melirik laptopnya.
Ira melepaskan jeweran manjanya ke Gusti, dan memilih duduk di sofa. Ira melihat Gusti yang kembali ke meja kerjanya dan menyelesaikan pekerjaannya yang tadi.
"Kamu kapan nikah?". Gusti hanya diam tak berniat menjawabnya. "Bunda juga pengen lihat kamu Nikah".
"Bunda sendiri yang gak suka sama pacar aku, gimana aku mau nikah?". Sindir Gusti.
"Bunda tuh, kayak ngerasa kalau pacar kamu bakalan ninggalin kamu". Gusti diam dan memandang Ira. "Mereka beda, bukan seperti Shae".
"Bun, Shae udah nikah, dia juga udah punya anak. Udahlah bun". Gusti melihat Ira sedang termenung.
Gusti sudah tak ada mood untuk meneruskan pekerjaannya, dia duduk do sofa bersama Ira. Gusti mengusap lengan Ira lembut dan tersenyum.
Gusti tahu, pasti Bundanya akan teringat tentang Genta--kakaknya. Gusti masih ingat bagaimana Ira memaksa dirinya untuk menikahi Shae, menggantikan posisi Genta yang telah tiada.
Shae kekeuh menolak Gusti. Walaupun wajah Gusti dan mendiang Genta mirip. Tapi hati tetap tidak bisa di bohongi.
"Lo bukan kak Genta, dan selamanya, Gue gak mau nikah sama lo sampai kapanpun itu". Teriak Shae saat mereka hanya berdua di taman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect (Shit) Husband (Tersedia Di Ebook)
Roman d'amourTerdapat adegan dewasa,harap bijak dalam membaca.. 22++ Sanee berdiri dan menatap nanar lelaki di depannya itu. Bagaimana pun juga lelaki yang kini bermesraan dengan perempuan lain adalah suami sahnya dimata agama dan negara. "Lo lupa kalau udah nge...