3. Just Rayyan (JR)

1.8K 133 5
                                    

Tandai typo

Happy Reading
.
.
.
.

"Cinta tuh seperti kentut, datangnya tiba-tiba"

Rumah dalam keadaan gelap gulita. Gadis itu berjalan dengan pelan menuju halaman rumahnya. Samar-samar dia mendengar suara tawa menggelegar di dalam rumah.

Gadis itu bergegas masuk, dia melihat Kedua orangtuanya diikat di kursi makan. Seorang lelaki berjubah hitam itu memegang pisau dan mengarahkannya di leher wanita paruh baya di depannya.

Senyuman menakutkan dia perlihatkan, membuat gadis itu mengurungkan niatnya untuk mendekat.

Jleb

Pisau itu di tusukkan ke perut wanita di depannya. Gadis itu bergetar ketakutan saat melihat banyak darah yang keluar dari perut ibunya.

Lelaki itu menoleh kearah gadis di belakangnya,  dia menyeringai dan berjalan mendekat kearahnya secara perlahan. Tak lupa pisau yang berlumuran darah itu dia acungkan.

"Akhhhhh".

Klik

"Tidur Sanee, ini udah malam. Suara teriakkan Lo Berisik". Seru Billal di depan TV.

Sanee berdecak sebal. Dia lagi tegang nonton film Pembunuhan berencana, tapi Billal malah datang dan mematikannya.

"Lo adik ipar Gue ya, kenapa nyolot sama Gue sih". Sanee berkacak pinggang di depan Billal.

"Eh, lo tuh ada di rumah dinas Gue, suara teriakkan lo bisa bangunin seluruh kompleks". Sanee memejamkan matanya.

Ah benar. Dia yang tiba-tiba datang kesini karena dibuntuti sama si dokter Anjay. Eh Anjasdinata,  tapi Sanee panggil dia Anjay. Dia ngotot minta nginep disini dan tidur bersama si kembar yang satu minggu ini tidak bertemu.

"Ah elah, Gue lupa.  Gue tidur ya, Gue jagain anak-anak lo. Sana kalau mau skidipapap sama Shae". Billal tersenyum sumringah,  lalu mengacak rambut Sanee, dan meninggalkan dirinya sendiri.

Kan Bangke.

Punya ipar satu kelakuannya aduh. Tapi dia manis banget kalau dekat sama istrinya. Kek dunia milik berdua yang lain ngontrak.

💣💣💣

Saat ini Sanee tengah memangku salah satu si kembar,  sedangkan Shae sedang menggantikan baju anaknya yang lain.

Billal masuk dengan tawa menggelegar bersama seorang Pria yang berpakaian biru, gaya dan tingkah lakunya hampir mirip dengan Billal.

Sanee menoleh sekilas, lalu kembali fokus pada si kembar saat bocah kecil yang menggemaskan itu memainkan jari tangannya.

"Wah sudah besar saja ponakan Om ini. Astaga Gue lupa nama anak Lo". Sanee yang sedang memangku bocah menggemaskan itu hanya menaikkan satu alisnya.

"Om macam apa lo. Ini Neano". Lelaki itu mengangguk.

"Apa kabar Shae?". Sapanya sok kenal.

Sontak Sanee dan Billal saling pandang selama beberapa detik, lalu tertawa bersama, sampai Neano ikutan tertawa.

"Kenapa ketawa sih?". Shae keluar dari kamar dan duduk bersama Sanee. "Haiy Ray, apa kabar?".

"Lho, yang istri lo yang mana Bil?". Pertanyaan terbodoh dari Rayyan.

"Ini istri sah Gue, dan depan lo itu saudara kembarnya Sanee yang Jones". Sanee melemparkan mainan Neano kearah Billal yang tertawa terbahak-bahak.

Kurang diajar memang si Billal, gak dikasih jatah sama Shae tau rasa.

Rayyan terpaku dengan gadis cantik di depannya itu. Lama sendiri membuatnya susah jatuh cinta, karena pernah di khianati oleh mantannya dulu. Kejadian itu membuat Rayyan harus berhati-hati.

Perfect (Shit) Husband (Tersedia Di Ebook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang