Part 3. ADA KAMU & DIA

69 7 1
                                    

Edra Leta Leteshia (Leta) POV

Pondok Nadia Jl. Lengkong Kecil.

Sore ini aku bahagia, sangat bahagia, pasti kalian juga bahagia kan? kalau ketemu orang yang kalian kagumi, lalu kalian juga bisa berbicara dengannya secara langsung, berdua dengannya, membuat moment yang berharga, suatu harapan kalian terwujud, sungguh hari ini sangat bahagia hingga tidak bisa di ekspresikan oleh sebuah kata, aku sangat bersyukur atas segalaa nikmat yang diberikan, karena bertemu dengan dia membuat aku semakin mensyukuri atas nikmat tuhan, yang memberikan aku hidup, memberikan aku kesempatan agar menikmati hujan, bisa berjalan, melihat, bernapas pokonya banyak hal yang masih aku miliki, "tuhan terimakasih." namun aku juga merasa takut dengan hal yang aneh tadi, jantungku muli berdebuk kencang, tangan gemetar, kini takut jatuh cinta, aku takut hanya bisa mencintainya dalam mimpi.

sebab frekuensi ku dengan-nya sangat berbeda! semoga ini hanya angan-angan ku saja.

Cinta ?

Cinta itu datang tiba-tiba. Dengan sejuta rasa

Cinta adalah sesuatu yang diberikan tanpa mengharapkan imbalan apapun, itu adalah cinta yang tidak memiliki aturan dengan hanya melihat dari kejauhan mampu membuat bahagia.

Cinta itu murni.

Kang Nean sepertinya sudah membuat aku jatuh cinta,

dia juga kan masih lajang, tapi bisa jadi dia sudah memiliki pacar hanya saja belum menikah. Namun dari sekian lama, sekian banyak akun untuk info tentang nya, aku belum tau aapakah ia memiliki seorang kekasih atau tidak?

Tuhan apa arti pertemuan tadi?

...

Harapan ku untuk bertemu kini terkabul,

Semoga ada pertemuan lagi dan lagi..

"apakah ketasengajaan mempertemukan kita lagi?"

Jl. Lengkong besar

Neandro Sabrian (Nean) POV

"Leta" aku mulai tidak konsisten, dengan pikiran ku.

Dia memiliki nama sapaan yang sama dengan kekasih ku, lalu dia menyukai hujan dengan makan 80% hampir sama dengan ku, dan kini kenapa aku bertemu dengan Leta? Untuk apa aku di pertemuan dengan mahasiswi tadi!

Tuhan memberikan aku Fabricia Rosaletaline, aku memangil mu "Leta." Sudah lama aku tidak memberimu kabar dan kamu pun sibuk, kita muli sibuk dengan aktifitas masing-masing, apa tuhan mempertemukan ku dengan orang tadi agar aku ingat dengan "Kamu Leta." Atau pertemuan ku tanpa tujuan? Tapi kenapa aku harus merasa begitu bahagia bertemu dengan nya dan sekarang aku malah terbayang-bayang senyum, tawa, mata, wajahnya, bahkan aku merasa penasaran siapa "Leta."

Tanpak sadar aku merasa bahagia bersamanya tadi, padahal aku tidak mengenalnya, dia begitu manis, dan ceria. Senyumnya itu membawa aura positif.

Mungkin ini ujian agar aku bisa bertahan, cinta ku tak akan beralih. "Lampu merah," aku berpikir mungkin ini kesempatan untuk menghubungi kekasihku.

Message Lope : sayang, gimana seminggu ini, udah beres?

".....aaah." teriak.

"bruk brak." Suara motor pespa merah.

"toooo.......n." klakson mobil menyalak berkali-kali.

Edra Leta Leteshia (Leta) POV

15 Desember, Kampus

Kini hujan turun sebelum mata kuliah ku selesai, aku hanya bisa melihat hujan lewat jendela, dan kembali mengingat dimana harapan terwujud untuk bertemu kang Nean, aku tau sangat sulit untuk memilikinya, rasanya itu tidak mungkin. Tapi berdoa agar suatu saat nanti dia mencintai ku mungkin tak masalah.

"aku berharap tuhan mempertemukan ku kembali." Batin ku memejamkan mata.

Matkul pun selesai, semua mahasiswi beranjak dari kursi, mereka sudah tidak sabar ingin keluar dari kelas ini, mungkin karena AC disini sangant dingin atau karena memang sudah tidak tahan dengan lamanya pembelajaran tadi. Jujur saja aku tidak terlalu suka dengan cara pembelajaran nya itu, dosen tadi hanya terpaku kepada mahasiswa/i yang aktif bertanya atau pun menjawab, yang menurut ku itu semua wtf, dan nanti mereka yang aktif pasti akan mendapatkan nilai besar, padahal orang lain yang mungkin diam bukan berarti dia tidak mampu, Hmm.. Bagi meraka yang diam itu sudah memahami nya, padahal wawasan mereka mungkin lebih luas.

Ketika aku beranjak dari kursi ada teman ku yang sedang membicarakan kang Nean, mereka memanggil nama Kang Nean dalam sebuah perbincanggan yang tidak aku ketahui, karena kebisisngan oleh mahasiswa lain.

"kang Nean kan?"

"itu di insta story temen nya, lihat gera."

"coba-coba, jadi penasaran gue."

"apa iya? Yang bener aja? Bohong nyah!."

Aku semakin penasaran dengan wajah mereka yang terkejut, ditambah muka-muaka penasarannya. Aku pun ikut nimbrung dalam perbincangan itu.

"ada apa sih rame banget,?" tanyaku kepada mereka yang sama sekali tidak menghiraukan, sebab begitu terpaku dengan gawai dan pembahasan itu.

"Bi ada apa sih?" lanjutku kembali bertanya pada Bila karena mereka yang tidak menghiraukan aku, Bila teman ku juga mengagumi kang Nean,

Suasana hari itu begitu genting, ketika mendengar kabar tentang kecelakaan kang Nean, aku pun penasaran apa penyebabnya, aku mulai mencari informasi kepada teman-teman, rasa bersalah muali datang kepada ku, walau pun kang Nean kecelakaan itu memang bukan aku penyebab pastinya, tapi dia kecelakaan ketika hari dimana setelah ia mengantarkanku pulang, andai saja dia tidak mengantarkan pulang pasti kecelakaan itu tidak terjadi.

"hmmm.. mungkin ini cobaan, ini takdir?." Batin.

"Aku harus tau sebab dan akibat yang pasti, dan sekarang aku harus bertemu." langkah kaki menuju kosan.

Ada Kamu & DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang