Part 12. ADA KAMU & DIA

22 3 1
                                    

Neandro Sabrian (Nean) POV

Entah apa yang aku lakukan, yang pasti aku sedang melakukan kesalahan, aku tidak tau apa yang harus aku putusakan, aku sangat bimbang, kenapa aku harus melakukan ini? Aku jahat sekali? Lambat laun semuanya akan terbongkar jika aku tidak segera memutusakn pilihan ku, Leta sangak peka terhadap ku dia pasti tau aku sedang berbohong tapi tidak tau apa yang aku sebunyikan darinya, dugaan nya terhadapku selalu benar.

Jika aku putuskan Leta secara tiba-tiba, dia pasti akan bertanya banyak hal dan akhirnya dia pasti tau jika aku sedang berselingkuh, lalu jika aku jujur kepadanya itu pun akan menyakitinya, namun begini saja mungkin lebih baik, sungguh kenpa aku sebodoh ini! Aku sangat menyayanginya, aku tidak ingin melukainya, aku ingin bersamanya, tapi aku mencintai Bricia, maafkan aku yang sudah melanggar kepercayaan mu.

Kalian...

Leta, terlalu baik, manis, polos, mandiri, pintar, dia pemberani tidak ribet dia selalu percaya kepadaku, tapi akhir akhir ini dia enggan percaya dia selalu tau apa yang aku lakukan, aku pun sekarang merasakanya dia pasti menghawatirkaan aku dia takut kehilnganku, dia sekarang mencoba mengalihkan pikiranyaa tentang ku, namun rasa curiganya tetap menggangu. "hey! Nona manis?" sahutku memoleskan tepung ke pipi kananya.

Leta tesenyum, tapi kali ini senyumanya itu palsu, aku yakin dia masih memikirkannya, aku tidak ingin membuat Leta murung, tangan ini kembali memoles pipinya dengan tepung lalu ketika tangan ini ingin mengambil udang di wajan Leta langsung memukul tangan ku dan mengomel. Ini yang aku inginkan, dia kembali bercengkrama.

"aku tau apa mau mu!"

"cicing jangan ganggu, diem atuh lah... sayang ku." Lanjutnya sembari mengibaskan tangan ku yang kembali memoleskan tepung ke pipinya, aku sangat senang bisa bercanda gurau.

"ha ha ha ha." Kita tertawa mencairkan suasana.

"(membuka mulut) aa..a sayang" pintaku sembari membuka mulut.

"maau? Aa am." Jawab Leta lalu mengambil tempe goreng dan melahapnya.

"ha ha ha ha, nih nih.. beneran ini..." dia tertawa lalu memberikan suapan, aku bahagia melihat Leta kembali ceria, dia sangat jago memasak, makanan yang dia hidangkan selalu enak sehingga membuat perut ku ingin menghabiskanya.

Tenonet tenonet tenonet..

Tenonet tenonet tenonet..

Tenonet tenonet tenonet..

"tuh telepon! Angkat dulu siapa tau penting?" seru Leta sembari tersenyum.

Aku sangat takut jika Bricia kembaali menghubungiku, ketika aku buka ponsel syukurnya bukan drai dirinya.

Mungkin sekarang waktunya memperkenalkan teman-teman ku kepada Leta, agar mereka tidak penasaran akan sosok Leta yang kemarin lusa aku ceritakan, mereka sudah mengetahui hubungan aku dan Leta, mereka juga memperingatiku untuk segera mengambil keputusan, mendengar semua itu mereka sangat kecewa terhadapku, sempat mereka memarahiku bahkan berkata-kata kasar kepadaku mungkin mereka perduli dan juga tersentuh akan cerita tentang Leta, begitu pun Bricia yang setia, aku dan Bricia LDR mereka juga mengetahui bahwa lima tahun aku menjalin hubungan sebagai kekasih.

"sayang?" sahut ku memanggil Leta yang sedang menyiapkan makanan di meja.

"kenapa? Gak jadi makan?" jawabnya sembari menuangkan air ke gelas.

"tuh kan Leta itu selalu tau." Batin. Aku tersenyum dan menganggukan kepala, "bawa makananya, aku akan memperkenalkan kamu dengan teman-teman ku, sambil kamu menunggu aku memotret." Seruku sembari mengambil rantang.

Edra Leta Leteshia (Leta) POV

Sumur Bandung.

Aku turun dari motor merah dengan membawa rantang, dia menggandeng tangan kiriku, kita melangkah menemui mereka, aku tersenyum kepada mereka yang memperhatikanku terus menerus, merka tersenyum dan menyambut kami, dari salah satu teman kang Nean aku mengetahuinya, dia pun seolah tau siapa aku dia melihatku seperti mencoba mengingat jari-jarinya pun mengetuk meja dengan raut wajah yang sangat terlihat sedang berpikir, lalu mereka saling menyapa dan aku pun menyimpan rantang diatas meja.

Ada Kamu & DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang