Part 15. ADA KAMU & DIA

40 1 0
                                    

Satu Tahun Kemudian.

Dan kini sudah terjadi semua, takdir itu bisa diubah dan ada yang tak bisa ku ubah, aku ikut bahagia walu sampai saat ini masih ada rasa sakit yang aku rasakan, namun bagaiman pun aku lebih bahagia jika mereka tersenyum seperti itu.

Mereka terlihat menikamti hari ini, hari dimana tidak ada keraguan bagi mereka untuk bahagia, upacara pengikatan janji suci yang mereka lakukan untuk meresmikan ikatan perkawinan.

Mereka terlihat menikamti hari ini, hari dimana tidak ada keraguan bagi mereka untuk bahagia, upacara pengikatan janji suci yang mereka lakukan untuk meresmikan ikatan perkawinan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyuman yang lebar terlihat diantara mereka, kak Bricia begitu anggun dia memancarkan cahaya positif , aku pun tersenyum bahagia bisa melihat mereka bersatu. Kang Nean meminta aku untuk datang di hari pernikahnya entah apa yang ingin dia sampaikan melalui undangan ini. Berdiri disini melihat dari kejauhan tak membuat dia terdiam, kang Nean pun melihat ku ia langsung melangkah meninggalkan kak Bricia dengan langkah kakai nya yang begitu cepat.

Entah apa yang akan ia lakukan, acara pertukaran cincin yang akan segera dilaksankan pun terhenti begitu saja, lengan kak Bricia menarik kang Nean namun emosi melepaskannya, aku takut terjadi masalh jika aku hanya terdiam disini, ketika kang Nean berlari dan memanggil "Leta!."

"tunggu, Leta!." Teriak nya.

Entah kenapa aku menjadi berat melangkah, hinga terdiam dan menutup mata tiba-tiba dia memeluku dari belakang dengan erat, aku mendengar tangisnya lalu berbisik "jangan pergi lagi." Aku meneteskan air mata. Namun ketika membuka mata aku melihat sosok lelaki yang menembakan peluru kearah ku.

 Namun ketika membuka mata aku melihat sosok lelaki yang menembakan peluru kearah ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"duar!." Peluru itu aku terima, aku tidak tau apa yang tejadi mata tertutup tetapi masih bisa mendengar keramaian orang-orang, begitupun suara dari kang Nean yang berteriak dengan tangis yang meminta aku untuk membuak mata. Sekuat tenaga aku mencaoba membuak mata.

Aku terus berpikir bahwa aku bisa melewati semua ini dengan mudah, tak pernah aku berpikir untuk menyerah, yakin bisa. Tangan ini menggenggam surat untuk kang Nean dan semoga dia bisa membacanya.

"bangun Leta!"

"aku mohon..."

Suara kang Nean.

Setelah beberapa menit aku tidak merasakan sakit oleh peluru ini yang membuat aku mati rasa, seluruh tenaga ku seakan hilang, tak bisa ku bertahan dari semua ini, merasakan banyak yang keluar dari tubuh ku mungkin itu darah. 

THE END

Ada Kamu & DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang