Part 14. ADA KAMU & DIA

39 2 0
                                    

Rumah sakit
23 Juni 07:00

Akhirnya aku bisa keluar dari rungan ini, aku tidak tau kenapa kang Nean harus mengkhawatirkan aku, dia meminta lelaki ini untuk ada disampingku sampai kang Nean pulih, bahkan hal yang membuat aku terus bersedih dia juga meminta agar aku terjaga dengan baik walau kang Nean tak bisa kembali, ini semua membuat aku takut dengan kondisi kang Nean sekarang yang belum sadarkan diri, setiap tidur aku selalu bangun di sepertiga malam karena mimpi mencari kang Nean yang terus memanggilku,

Senang karena kemarin aku masih bisa melihat kang Nean walau tak bisa mengunjunginya, tak bisa aku menggengam tanganya, aku hanya bisa melihatnya dari luar. Aku selalu berdoa agar ia segera siuman, ibunya kang Nean sangat marah, sampai ia sama sekali tidak ingin meliaht wajahku, dia sering memalingkan wajah ketika aku ada diluar untuk meliahat kondisi kang Nean, walau aku sudah menjelaskan semua dan meminta maaf tetapi ibuanya masih kesal kepadaku, aku tau dia dirawat sebab aku lah yang mengakibatkan ini, adik dan ayah kang Nean tidak menyalahiku bahkan mereka mencoba membuat ibunda agar bisa memahami semua ini.

Begitupun dengan kekasihnya, ketika aku sedang melihat kanga Nean diluar dia datang dan menarik lengan ini, dia sangat kesal kepadaku samapi dia memrahiku dan menampar wajahku berulangkali, dia bertanya tentang hubungan aku dengan kanga Nean, namun aku tak ingin jika hubungan kang Nean dengan kak Bricia hancur gara-gara aku, hubungan mereka bergitu romantic, indah untuk didengar setiap ceritanya, mereka sangat serasi dengan hubungan yang begitu lama terjalin. Maka aku menceritakan bahwa kang Nean hanyalah sebatas teman jika diluar kampus. Setelah kak Bricia mendengarkan penjelasan ku dia tersenyum kepadaku dengan sinis.

"aku percaya! aku hanya ingin mendengar kejujuran mu!."

"kamu suka Nean kan?." Lanjutnya.

Aku menundukan kepalaku, "iyaa aku suka, aku tidak akan membuat kang Nean dirawat lagi,"

"harus! Lo udah tau semua ini gara-gara lo, termasuk kecelakana setalah mengantarkan lo pulang!."

"mulai sekarang jangan temui Nean!." Lanjutnya lalu pergi meninggalkan ku di toilet.

Lelaki itu menarik tangan kana ini, lalu dia tersenyum sembari membawa tas miliku. "kamu bengong terus." Sahut lelaki itu.

Aku melirikanya, bersama dengan dia sudah tiga hari ini masih membuat aku merasa asing terhadapnya, lelaki ini tidak memperkenalkan siap dirinya, dia sedikit tertutup, dan sangat pendiam, sampai sekarang aku belum mengengetahui siapa namanya. "kak, namanya siapa sih?" tanyaku.

Lelaki itu tersenyum kepadaku. "aku belum memperkenalkan diri!" jawabnya sembari terkekeh ia menutup mulutnya.

"iya! kakak hanya bercerita mengenai kang Nean," jawab.

Kalu kau mengenalkan dirimu mana munglin aku tanya balik mengenai nama mu, menyebalkan. Batin ku.

"kenalin aku Abil, kamu Leta?"

"iya kak..."

"oiya kak, aku rasa tak perlu lagi kakak menjagaku."lanjutku.

Entah apa yang ada dalam pikiran lelaki itu, yang pasti ia tidak akan melepaskanku dan akan berusaha menjaga aku sampai takdir kang Nean ditentukan, dia sangat tidak ingin aku bersedih, lelaki ini ternyata tahu bahwa aku tak bisa menemui kang Nean secara langsung sebab ibu kang Nena tidak mengizinkan aku untuk bertemu...

Abil ini melihat aku dimarahi oleh Bricia, dia sangat merasa kasihan terhadap ku, ia ingin sekali mempertemukan aku dengan kang Nean sebab, ia tau bahwa kang Nean sedang mengkhawatirkan aku, katanya kang Nean terus memanggil nama "Leta." Akan tetapi ia belum saja sadarkan diri, semua keluarga mengira bahwa Leta itu adalah nama dari ka Bricia yang juga kerap dipanggil Leta oleh kang Nean, tapi Abil rasa bahwa kang Nean itu memangil ku sebab ketika jatuh pingsan di kecelakaan ia sempat memanggil nama "Leta."

Ada Kamu & DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang