Part 5. ADA KAMU & DIA

54 5 0
                                    

Edra Leta Lesteshia (Leta) POV

Rumah Sakit.

Jantung ku berdebuk kencang, aku juga merasa gugup karena ini pertama kali aku pergi. Pergi sendiri ke tempat yang asing bagi ku, aku berjalan dari lorong dengan cepat, aku membaca setiap plang yang tertera di rumah sakit, mungkin mereka yang melihatku berpikir bahwa aku sangat aneh, wajah ku yang seperti orang kebingungan. Hahaha memang aku sedang kebingungan karen ini pertama kalinya aku datang ke rumah sakit.

Kini kaki ku muali berjalan menemui rungan kang Nean, untung saja di depan ruangan sepi dan ketika aku mendekati pintu aku melihat suster membawa makanan, aku tersenyum kepadanya.

"suster mau memberikan makan untuk kang Nean?"

"maksud saya Neandro Sabrian, yang di runangn 218." Lanjut ku sembari melihat ke arah pintu.

"iya benar, mari?" jawab suster.

" hmm sus, kira -kira kang Nean kapan ya bisa pulang?." Tanya ku sebelum suster membuka pintu.

" tadi sih dokter bilang, besok."

aku tersenyum lega karena tak begitu lama dia berbaring sakit, senyum kembali untuk suster yang membuka pintu, aku berdiri melihat kang Nean yang berbaring sembari menaruh gawai, kini dia terlihat lebih baik dari yang ku lihat di instastory, entah kenapa aku meneteskan air mata, aku sangat khawatir takut dia sakit, bahkan takut kehilangan nya, dia kini menjadi salah satu motivasi ku untuk berubah lebih baik. Namun selama bertemu dengan nya pasti saja jantung berdebuk kencang, tangan mulai dingin dan, gemetar. Aku tersenyum ketika kang Nean melihat ku dengan wajah terkejut nya.

Kang Nean terlihat heran dan kaget, ia menatap ku begitu lama, ia melihat seperti tidak mengenal siapa aku, matannya melihat dari atas sampai bahwa berulang kali hingga aku menyaut baru ia tersadar. "sore kang, aku Leta."

"Leta?." Kata nya membalas senyum ku.

Aku mulai mendekat dan menutup pintu, "oiya suster saya membuatkan bubur, dan bisakah dia memakan masakan ini, boleh makan daging ayam, dan telor?" tanyaku dengan gaya bicar yang tak seperti biasanya, aku sangat terlihat pemalu, sopan santun, dan lembut.

Suster tersenyum dan mengangguk. "iya boleh."

"maaf suster bisa tinggalkan kami." Sahut kang Nean.

Mendengar perkataan itu sehontak membuatku tidak percaya, aku kaget tapi merasa senang, sore ini aku bisa bersama kang Nean, dan ia mau bertemu dengan ku tanpa siapa pun. Mungkin juga merasa rishi jika ada suster yang diam mendengarkan perbincangan nanti.

" kok kamu bisa ada disini? Kamu tau dari mana?"

"hari ini saya melihat kamu berbeda?"

"kamu bisa masak?"

" Ini buatan kamu?"

"tadi... kamu menangis yah?"

"Leta?"

Banyak sekali pertanyaan yang keluar dari mulut nya, aku pun tersipu malu karena ada pertanyaan yang mungkin membat aku terlihat "untuk apa aku melakukan ini." Seharusnya aku tidak berdandan seperti hari ini, hal ini sangat menunjukan pertanyaan itu.

Kang Nean begitu ekspresif, dia terlihat ceria, dia menyukai makann dari ku, dia mengobrol banyak bersama ku sampai waktu magrib. Aku sangat bahgia kini tidak kehawatiran, karena sudah memastikan bahwa dia baik-baik saja, dan besok ia juga bisa pulang dari raumah sakit.

Setelah aku selesai shalat magrib di mushola, aku pergi menuju ruangan kang Nean untuk pamit, ketika langkah kaki mendekati ruangan aku melihat ada orang yang masuk ke kamarnya, langkah kakai ini terhenti. Aku sangat bingung entah apa yang harus aku jawab jika mereka bertanya, "sial" aku juga malah meninggalkan gawai di kamr itu. Sekarang aku seperti orang panik mondar-mandir kesana kemri. "sangat bingung."

Jika aku menunggu mereka, pasti aku bisa pulang malam dan bisa jadi aku tidak bisa pulang ke kosan karena, gerbang di tutup pukul 21.30, aku sangat bingung, aku tidak siap jika mereka tau sipa aku, yang mungkin akan banyak pertanyaan. Jika aku pulang begitu saja tanpa pamit mungkin nanti hanya di tanya oleh kang Nean, tapi masalah nya jika ada yang engeh dengan gawai yang ada di meja pasti mereka bertanya kepada kang Nean mengenai gawai dan kotak makan.

Menunggu mereka aku tidak yakin karena ini sudah pukul 20.15. Entah keputusan ini tepat atau tidak yang jelas pasti aku akan membuat kang Nean khawatir, dan merepotkan nya. 

Ada Kamu & DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang