Part 5

73 44 17
                                    

Clarisa seperti mengenal suara itu. Suara yang selalu membuat mood nya turun

"Totalnya jadi lima ratus ribu mas"

Devan langsung mengeluarkan kartu kecil yang isinya hasil jerih payahnya. Meskipun Devan adalah anak orang kaya namun ia tidak pernah meminta uang kepada orang tua nya. Uang yang selama ini ia gunakan adalah uangnya sendiri hasil dari cafe yang ia kelola saat dia masih SMP kelas 2

"Ini mas belanjaan nya, Terima kasih telah berbelanja" Lanjut mbak kasir itu lagi

Perasaan canggung mulai muncul saat mereka berjalan berdua menuju tempat parkir. Clarisa yang tadinya berfikir keras untuk mengucapkan kata terimakasih kepada Devan ingin sekali mengalahkan ego nya, namun ia ragu bagaimana jika nanti Devan kepedean?

"Emm Devan tanks ya lo udah mau bayarin belanjaan gue" Ucap Clarisa dengan ragu

"Bayarin? Siapa yang bayarin, gue anggap lo itu utang sama gue"

Mendengar kata kata itu Clarisa langsung memukul lengan Devan.

"Apa apaan sih lo"

"Kalo gak ikhlas mending gausah bantu" Clarisa menjawab dengan nada kesal

"Gue bakal lunasin asalkan lo turutin semua perintah gue" kata Devan

Hari ini mood Clarisa benar-benar hancur, terpaksa Clarisa harus menerima perintah Devan bagaimanapun Cowok dingin itu sudah membantu nya tadi "gue turutin semua perintah lo tapi ini cuma karna ucapan terimakasih gue karna lo udah bantu gue, jadi gausah kepedean"

Senyum tipis keluar dari bibir Devan nyaris tak terlihat

Ini Es kalo lagi senyum manis juga
"Eh gilak apaansi" Monolog Clarisa sendiri

"Pulang naik apa lo?" Tanya Devan, memang sedari tadi saat mereka sampai ke parkiran Devan tidak melihat kendaraan yang digunakan Clarisa untuk ke supermarket

"Gue jalan kaki lagian deket dari rumah gue, eh gak deket deket amat sih ta.... " Belum selesai Clarisa berbicara tiba tiba belanjaan Clarisa langsung di bawah ke dalam mobil Devan "Eh kampret mau di bawa ke mana belanjaan gue"

"Masuk gue anter lo sampe rumah" Ucap Devan sambil menutup pintu bagasi mobil nya

"Gak usah gue bisa pulang sendiri" Clarisa memanyun kan bibir mungil nya itu

Lucu banget sih kalo lagi manyun- Devan

"Ini perintah kalo lo gak masuk gue bakal buang belanjaan lo ke tempat sampah"

Karena Clarisa merasa sudah lelah akhir nya Clarisa nurut saja apa kata Devan "iya iya gue masuk" Setelah mereka siap Devan langsung melajukan mobilnya itu

-oOo-


"Suara mobil siapa tuh mah malem malem gini? " Tanya Femi kepada Laras

"Mamah juga gak tau coba kita liat" Saat mereka melihat siapa pemilik mobil itu reflek Femi terkejut

"Mah itu mobil nya Devan, cowok terganteng, terkaya di sekolah bahkan ayahnya pemilik sekolah mah" Ucap Femi dengan girang bagaimana tidak Most Wanted sekolah ada di depan rumah. Namun saat dilihat lihat lagi Devan pulang bersama Clarisa

"Loh itu bukannya Clarisa? Iya kan sayang?" Tanya Laras sambil mengerutkan kening. Tapi jika di lihat lihat anaknya seperti menyukai pemuda kaya itu "kamu suka ya sama dia? "

HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang