FEBRUARI 2016

68 5 0
                                    

Sebuah rumah yang berdiri sejak tahun 1950-an dengan furniture berwarna gelap itu tampak sepi dari luar.
Seorang perempuan berparas jelita masih mengeksplorasi dunia mimpi dalam kamar berukuran 5×6 meter.
Ruangan itu menyerupai kamar mayat yang tidak mengeluarkan suara apapun.
Hanya terdengar detak jarum jam dinding gold bertuliskan Grand Vin De Bordeaux 1971 dan mungkin detak jantung perempuan yang berselubung selimut tebal berwarna cokelat itu.

" ...Kiss me with the wind, touch me with the sky sky. Hold me in the darkness.Wake me in the light..."

Alarm handphone perempuan itu berbunyi. Suara indah Brenda Rusell dengan lagu Kiss Me With the Wind yang dirilis tahun 1990 itu malah membuatnya lebih nyaman menikmati tidurnya.
Ia sangat menyukai lagu-lagu lama dan senang mengoleksi barang-barang antik.

Sampai hari ini dia masih menyimpan alat pemutar musik milik Almarhum neneknya.
Ada Turntable yang merupakan pengembangan dari gramofon, yang terus digunakan hingga tahun 1970-an dan juga beberapa piringan hitam.

Suara alarm masih saja berbunyi dan perempuan itu mulai menjauhkan selimut dari badannya, lalu bangkit dengan mata setengah tertutup.
Ia meraih handphone-nya di atas meja dan mematikan alarm tersebut.

Matanya melotot melihat jam dindingnya yang sudah menunjukan pukul 09.00. Sesegera mungkin ia melompat turun dari tempat tidur dan mengambil langkah seribu menuju kamar mandi.

Ia lupa bahwa hari ini adalah hari dimana ia harus bertemu dengan sahabatnya.
Perempuan yang sudah menginjak umur 20 tahun itu sering sekali lupa karena pengembangan hobby terbarunya alias tidur cantik.

_____

Di depan Suji Caffe, ia melihat ke dalam dan mendapati temannya sedang melamaikan tangan ke arahnya.

" Yah ampun, Nila sahabatku tersayang. Lama sekali datangnya. Sudah setengah jam lebih aku tunggu kamu disini. Huffft...! "
Binar terus mengeluarkan jurus celotehnya karena kesal.

" Yah maaf, tadi malam begadang ngurusin tugas kampus. Makanya terlambat bangun. "
Nila mulai menyelamatkan diri dari mulut sahabatnya itu.

" Aku mau cerita, La. "
Wajah Binar berubah muram.

" Tentang Leon ? Kalian kenapa ? "
Nila memegang tangannya.

" Aku mau udahan sama dia. Dia terlalu sibuk dengan dunianya. Dunia yang sama sekali tidak aku pahami.
Dia harusnya tahu, aku butuh dia lebih dari dia membutuhkan dunia musiknya itu. "
Kata Binar, kusut.

" Nar, kamu harusnya bisa memahami dia juga. Kamu tahu kan kalau mamanya Leon tidak pernah mengizinkan dia main musik. Kalau kamu ikutan tidak suka, Leon mau menyerap semangat darimana ? "
Nila mencoba membuatnya mengerti.

Leon merupakan anak seorang musisi terkenal yang skandalnya dengan seorang model, diketahui publik. Karena itu, setelah orangtuanya Leon bercerai, ia tinggal bersama mamanya dan sampai saat ini mamanya Leon melarang keras ia mengikuti ayahnya.

KERETA WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang