PERTENGAHAN MEI 2016

42 2 0
                                    

Pine Forest Camp merupakan sebuah camping ground exclusive yang di desain khusus untuk aktifitas di alam bebas.
Tempat tersebut didirikan pada September 2003 oleh para alumni pramuka SMA 5 Bandung yang telah berpengalaman dalam berbagai aktifitas di alam bebas sejak tahun 1973.
Pine Forest Camp berudara sejuk dan juga memiliki lingkungan yang asri.
Hal tersebut karena letaknya yang berada di perbukitan Bandung Utara dengan ketinggian 1200 mdpl.

Undangan sebulan yang lalu via telepon akhirnya terealisasi.
Nila, Leon dan Binar sudah menghirup oksigen di perbukitan yang begitu sejuk dan asri.

" Katanya Dirga ikut ? Mana ? "
Nila kelihatannya sangat mengharapkan kehadiran Dirga.

" Kangen, yah ? "
Binar mengganggunya.

" Ihh...kebiasaan ! "

" Dirga menyusul sebentar. Dia masih ada urusan katanya. "
Leon menjelaskan sambil memotret tempat wisata tersebut.

Binar dan Leon sibuk memotret dan Nila berjalan sendiri melihat-lihat panorama alam yang indah, tenang dan udara yang bebas polusi.
Tempatnya yang banyak memiliki spot yang indah dan eksotis tersebut rasanya belum cukup membuat Nila merasa bahagia. Ia terlihat tidak bersemangat. Seperti ada yang kurang.

" Merenung, menikmati atau merindu ? "
Suara laki-laki dengan rambut acak-acakan itu membuat Nila terkejut dan menoleh ke arah suara tersebut.

" Mungkin tiga-tiganya. Eh, kamu kapan nyampe ? "
Nila memamerkan senyuman paling bahagia untuk hari ini.

" Sesaat sebelum wajahku hilang dari lamunanmu. "
Dirga berjalan mendekatinya.

" Maksud kamu ? Emang yah, penyair itu suka mengeluarkan jurus gombalnya. "
Nila mendadak tidak memperhatikannya dan sibuk melihat keindahan alam sekitar.

" Bercanda, hehehe. Apa kabar ? Seminggu belakangan ini kok hilang ? "

" Lagi ngerjain tugas yang rencananya mau minta bantuan kamu. Tapi tidak jadi. "

" Kenapa tidak jadi ? "

" Lagi ingin mandiri saja. "

" Wuissss....keren. Hebat ! "

" Biasa aja. Sama seperti kebanyakan mahasiswa, kok ! "

" Emang kamu tahu kalau mahasiswa lain mandiri ? "

" Maybe yes, maybe no. "

" Tidak semua orang seperti kamu. "
Dirga mengacak-acak rambutnya Nila.

Tidak terasa senja sudah menyudahi indahnya dan malam pun tidak ingin kalah untuk hadir memberikan warna dan cahaya yang begitu menawan.

Di hadapan mereka sudah ada kue ulang tahun dengan tema spooky yang diberi hiasan taburan topping yang memiliki warna kontras dan dibentuk angka 21 tahun sesuai usianya Leon.
Nyanyian selamat ulang tahun menjadi penghibur malam itu.

Setelah ritual potong kue selesai, Leon mengambil gitarnya dan mereka bernyanyi hingga fajar menyapa.

___________

" ...Kiss me with the wind, touch me with the sky sky. Hold me in the darkness.Wake me in the light..."

Lagi-lagi alarm handphone milik Nila berdering. Perempuan itu masih terlelap dan tidak menghiraukan alarm yang dia aktifkan setiap hari.
Setelah kembali dari Pine Forest Camp, ia kelelahan dan tidur seharian.

" Nila...
Bangun, Nak ! Ada kiriman surat buat kamu. "
Mak Iyem membangunkan Nila setelah menerima surat dari tukang pos yang ditujukan untuk Nila.

" Emmmm...
Siapa, Bi ? "
Jawab Nila dengan mata masih setengah tertutup.

" Tidak ada nama pengirimnya. Hanya tertulis huruf FD "

" Yah udah, Bi. Letakan saja di atas meja. "

" Baik, Nak ! Oh iya, makanan sudah siap. Nanti dimakan, yah ! "

" Iya, Bi. Terima kasih, yah ! "

" Sama-sama, Nak. "

Mak Iyem meninggalkannya sendiri di dalam kamar.
Nila bangun dari tempat tidurnya dan membuka surat tersebut.

Hi, Nila.
Sampai detik ini, matamu masih saja membuatku jatuh dan kalah.
Maka, izinkan aku merayakan kemenanganmu.
Tak ada bunga, juga tak ada gaun. Hanya ada puisi.

Nilla
Oleh : FD

Nilla
Hari ini jagatku berputar hanya di matamu
Meski semakin ku tatap semakin tercipta luka
Aku tak ingin melupa
Namun, semua telah patah ketika suara hatimu diredam rahasia

Nilla
Pernah sekali namaku kau sebut begitu indah
Meski hanya sebuah tanya yang sebenarnya biasa saja
Karena bagiku, abjad yang meluruh dari bibirmu adalah lantunan lagu-lagu indah membakar lara

Nilla
Berkali-kali aku kalah
Melawan senyummu yang tak pernah salah
Aku hilang arah dan hatiku semakin berdarah
Segalanya menjadi samar ketika aku berlarah-larah merapal sajak-sajak dayuh
Lantas, siapa aku ?

Nilla
Aku tercipta untuk tidak menjadi sama denganmu
Ketika yang ramai menjadikanmu riang
maka yang sunyi menjadikanku tenang
Ketika yang modern membuatmu peduli
Maka, aku yang menjadi tak peduli
Kita tidak harus menghunus pedang untuk saling melukai

Bandung, 2016.

KERETA WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang