2. Surprise

2.8K 304 56
                                    

Jika kejutan adalah hal yang memang mengejutkan dan membahagiakan, mungkin yang ini tidak. Kenapa? Karena kesedihan sudah menunggu di depan.

Beberapa jam yang lalu, Sehun dan Sejeong resmi menjadi pasangan suami istri di hadapan Tuhan dan hukum. Terkesan mendadak memang, namun, Sehun tidak bisa menolak permintaan ibunya sekecil apapun.

Bahkan malam ini, lilin putih dan merah menjadi saksi kelabu atas dinginnya ranjang bertabur mawar. Pertanda betapa bencinya Sehun dengan pernikahan ini, sedang Sejeong, tak henti menangis dalam kamar mandi. Merasa telah mengkhianati,

Sementara Lisa? Tenggelam pada lamunan yang tak pasti. Namun, kesedihan perlahan menyelimuti.

Sejeong mengelap matanya yang sedikit membasah, entah karena apa. Karena demi apapun dia tidak mengharapkan apapun dari pernikahannya selain marga untuk anaknya.

"Helo? Sejeong that's me ... Nancy! Your friend!"

"Oh, Nancy? A-apa kabar?"

"I'm okay of course, but you? Suaramu mengatakan jika kamu sedang tidak baik-baik saja."

"Ah tidak kok, aku baik."

"Don't lie, oh by the way, congrats for your married. Kenapa tidak bilang jika hari ini pernikahanmu? I'm not your friend again?"

Sejeong tersenyum miris, lantas menjawab, "Maaf. Ini terburu-buru."

"Hmmm, aku malah tau dari your mom. Ekhem, it's your first night, right? Where is your husband?"

Nada itu terdengar menggoda Sejeong, dan Sejeong sangat paham akan hal itu.

"Dia sedang mengurus laporan kelautan." jawabnya tak yakin.

"Ah? Work? Tapi kan ini malam milik kalian?"

Sejeong terisak sesaat sebelum melanjutkan ucapannya.

"Sejeong? Are you okay?"

Dengan segenap hati, Sejeong menjawab, "No, I'm not."

Air matanya tumpah tanpa aba-aba. Kedua bahunya bergetar hebat, ia---hanya wanita biasa.

"Hey? Why? Please ceritakan padaku, ada apa?"

"A-aku hamil ... dan dia, bukan ayah dari anakku ... dia terpaksa menikah denganku karena—perjodohan kami."

Senyap.

.
.
.

Keesokan harinya, Sehun berangkat layar kembali, tak ada sapaan, tak ada sentuhan. Hanya dingin menyergap.

Bulan demi bulanpun berlalu, pernikahan mereka berjalan 3 bulan, sedangkan kandungan Sejeong sudah 4 bulan, mereka harus kembali ke Seoul. Mengurus kepindahan untuk kembali.

Sehun benar-benar tidak pernah pulang, dia hanya mengirim uang bulanan pada Sejeong yang berstatus istrinya. dia baru pulang tadi malam. benar-benar tadi malam.

Ketika fajar menjelang, Sejeong keluar dari kamar mandi, kepalanya pusing. Lantas ketika ia pergi menuju rooftop, ia melihat Sehun tertidur dibawah bintang-bintang, pria itu tertidur dengan memeluk foto Lisa. Gadis yang sangat ia cinta.

Sejenak hatinya teriris, ia lupa jika bukan ia gadis dambaan suaminya. Ya, Sehun suaminya, kan?

Perlahan ia menahan sesak, kemudian menyentuh pundak Sehun, berniat membangunkan.

"Sehun, sudah pagi ...." katanya lembut.

"Eungh,"

"Sehun, hari ini kita harus kembali ke Seoul." Sejeong mengingatkan.

✅Autumn; Time Leaves | Sehun Lisa hunlisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang