1. Hurt For All

4K 309 72
                                    

.
.
.
.
.

Sehun telah berlayar, kapal itu membawanya menjauh, disingkirkannya kenangan-kenangan yang mendekap, seusai pengarungan lautan ini, Sehun akan kembali, memeluk gadisnya dengan ucapan-ucapan cinta seperti biasa.

Pria itu menatap lautan, ombak tidak besar, mualim juga bisa dengan sangat tenang mengemudikan kapal, sedangkan ia menentukan haluan.

Singkatnya, jika mengarungi lautan saja bisa, apalagi mengarungi kehidupan?

Laut adalah dunia Sehun, dimana ia begitu mencintai laut beserta ekosistem di bawahnya. Ia lahir di kapal, sebuah pengalaman yang tidak terlupakan.

Sesaat kenangan itu membuatnya tertawa kecil tanpa suara, hingga menampakkan lengkungan sabit pada bibirnya.

Beberapa jam mengarungi lautan membuat nahkoda dan mualimnya sedikit lelah. Namun karena kecintaannya pada lautan, rasa lelah itu terkikis. Kapal segera bersandar, lagu pengiring terdengar, mereka lebih waspada, haluan-haluan ditentukan, para awak kapal segera menjalankan tugasnya. Tepat setelah kapal bersandar dengan aman, sesuatu terjadi.

"Kapten," mualim 2 memanggil, Sehun menoleh, matanya seolah mengatakan, ada apa?

Mualim itu mendekat, badannya sedikit membungkuk pertanda ingin berbisik, Sehun yang mengerti segera mendekatkan wajahnya, lantas ia dibisiki,

"..."

Mata Sehun membola, buru-buru ia berlari menuju lokasi bersama mualim 2.

"Ambulance!"

Orang disekeliling tampak panik, beberapa mencoba menghubungi ambulance dengan harapan pertolongan pertama segera datang. Darah segar mengalir dari pergelangan tangan kiri seorang perempuan, sepertinya ia sengaja. Tapi bunuh diri di kapal? Apa dia berniat menggentayangi penumpang lain nantinya?
oke, itu jahat sekali, sepertinya Sehun harus mengecek kewarasannya setelah ini.

"Ambulance here!!!" seorang wanita berkulit putih mengatakan hal itu. Sehun membopong gadis yang tak sadarkan diri akibat perbuatannya itu. Ya, Sehun mengenalnya. Gadis itu adalah Sejeong, kakak sekaligus sahabat kekasihnya, entah apa yang membuatnya melakukan hal terkutuk ini.

.
.
.
.

Sehun terduduk, seakan tertampar hal yang menakutkan.
Ia terbayang kejadian 3 jam yang lalu,

"Her family?" seorang dokter berperawakan gagah keluar ruangan. Sehun terpaksa mengangkat tangan karena tidak ada orang lagi.

"Follow me,"

Sehun mengikuti dokter itu kedalam ruangan serba putih.

"She almost died if she wasn't helped quickly."

[Dia hampir meninggal jika dia tidak cepat tertolong.]

Sehun mengangguk mengerti, bagaimana tidak meninggal? Perempuan itu menyilet nadi pada pergelangan tangannya.

"But Mr, are you her husband?"
D

okter itu bertanya serius, Sehun menggeleng jujur.

"She is pregnant."

.
.
.

✅Autumn; Time Leaves | Sehun Lisa hunlisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang