12. Long Time No See

2.5K 230 48
                                    


Eomma!” seru Taehyun ketika melihat ibunya sudah pulang. Anak itu membuka lebar kedua tangannya. Wanita itu mendekati putranya,

“Kenapa Eomma berantakan? Apakah ada yang menyakitimu?” tanyanya khawatir. Sejeong menggeleng lalu menggenggam kedua tangan putranya  lembut.

“Taehyun-a, kau tau kan, aku sangat menyayangimu.” katanya dengan seulas senyuman tipis. Lalu mengelus rambut putranya.

Oppa dicari Mama—eoh, Sejeong auntie ya?”

Wanita itu mengangguk, lalu menutup pintu rumah. Kemudian Taehyun menggandeng ibunya untuk masuk ke dalam. Diikuti Aeri.

Auntie kenapa jalannya seperti kura-kura?” tanya gadis manis setengah protes. Sejeong mengulum senyuman sembari menggeleng. Lalu Lisa datang dan berdiri di depannya. Wanita itu sesaat tersentak.

Eonnie sakit?” tanyanya khawatir. Sejeong mengangguk sekilas.

“Anak-anak... kalian makan malam duluan ya? Nanti Uncle Baekhyun kesini menjemput kalian....”

Kedua anak itu mengangguk serempak kemudian meninggalkan Lisa dan Sejeong. Perempuan itu membantu Sejeong berjalan menuju kamarnya, lalu membantu Sejeong berbaring di kasurnya. Selepas itu, ia mengambil kotak p3k.

“Ada apa?” tanyanya khawatir. Nadanya sama seperti 10 tahun yang lalu, ketika mereka pertama kali bertemu.

s-sakit....” lirihnya.

“Mana yang sakit?” wanita itu bertanya lagi. Sedangkan Sejeong langsung memeluk Lisa, lalu menangis. Sejenak Lisa mencerna apa yang sedang terjadi.

“Dia... Brengsek!”

Lisa lagi-lagi mengernyit heran, namun ia memilih tak berkomentar. Suasana hati Sejeong tampak buruk.

Malam itu... berakhir dengan Sejeong yang menceritakan semuanya, tanpa ditutupi sama sekali, dengan sesenggukan tentunya. Lisa mendengarkan, membiarkan semua kenyataan pahit itu mengalir. Itu adalah masa lalu.

“Aku merasa dilecehkan dua kali, namun, aku tidak bisa menjaga tubuhku sendiri... bahkan hari ini...
” katanya dengan nada yang lirih.

“Aku tidak pernah berharap merebut posisimu, Lis. Tetapi, aku tidak punya pilihan selain mengorbankan orang lain saat itu....”

Matanya memerah, bibirnya bergetar. Wanita itu tampak pucat dan stress. Semua cerita termasuk ancaman Taehyung telah Sejeong beberkan, dan Lisa yang mendengarnya cukup terkejut dan bingung.

Lisa menepikan helaian rambut yang menutupi wajah Sejeong. Wanita itu ke dapur dan menyiapkan air hangat, lalu kembali lagi. Ia menyeka wajah Sejeong dengan handuk yang dibasahi air hangat. Agar penampilannya tidak sekacau itu.

“Tadi siang ketika aku berbelanja ke mall, aku bertemu Doyoung Oppa.

Sejeong mengangkat kepalanya, matanya tampak tak terbaca.

“Dia bilang, hey Lis, lama tidak melihatmu di Seoul. Kau kemana saja? Kau tau Eonnie, aku tidak heran dia bertanya begitu, karena nyatanya aku memang menghilang selama bertahun-tahun. Tapi... ketika kami berbasa-basi di salah satu tempat makan, dia malah menanyakan kabarmu padaku. Apa... kau juga menghilang?”

Sejeong termenung sebentar, dia bukan menghilang. Tetapi menghindar.

“Aku bersembunyi darinya, Lis... apa yang akan dia pikirkan tentangku jika dia tau yang sebenarnya?”

Lantas Lisa menggenggam kedua tangan Sejeong, “Ayo, kita harus bertemu dengannya.” ajaknya.

“Kau gila ya? Harga diriku memang sudah terkikis, tapi aku tidak mau makin merusaknya....”

Lisa menggeleng, “Eonnie pernah mempercayainya lebih dari kau mempercayaiku, kenapa sekarang malah menceritakannya padaku?”

“Itu karena kita sama-sama perempuan....”

Malam itu berakhir dengan kedua wanita yang mencoba membuat keputusan.

.
.
.

Aeri dan Taehyun berlarian, sejak Sehun kembali berlayar kemarin, mereka jadi lebih dekat.

“Aeri-ya, paman Baekhyun mau menjemput kita!” seru anak itu. Aeri mengangguk, tangan kecilnya membenahi posisi jepit pada rambutnya.

“Wow, aku terlihat seperti princess.” pujinya pada diri sendiri. Satu hal yang baru Taehyun ketahui, Aeri sangat percaya diri. Ya... meskipun itu tidak bisa disangkal, sih. Dia memang cantik.

“Tapi aku mau bermain bersama Auntie Jisoo....” lanjut Aeri. Anak itu mendecak, “Kenapa ya kita nggak ke rumah Kim family saja?”

“Itu karena mereka sedang berlibur... lagipula, Uncle Baekhyun sangat baik.”

Aeri menekuk bibir depannya, lalu, Lisa datang membawa dua cangkir coklat hangat.

“Ini untuk kalian... Uncle Baek sebentar lagi datang, dia mau membawa kalian berdua ke timezone! Dengarkan ucapannya dan jangan jauh-jauh darinya, mengerti?”

Kedua anak itu mengangguk lalu menerima minuman dari Lisa. “Mama berpakaian bagus, mau kemana?” tanya gadis itu.

Lisa berkacak pinggang, “Jadi kalau Mama pakai baju bagus artinya mau jalan-jalan?”

Aeri menggeleng gemas, lalu menghabiskan coklatnya. “Apa Eomma baik-baik saja, Auntie?”

Lisa menjejarkan tingginya dengan berdiri menggunakan kedua lututnya. Lalu meletakkan kedua tangannya di pundak Taehyun. “Tentu saja. Jangan khawatir....” katanya dengan senyuman, lalu ia mengelus surai hitam Taehyun lembut. “Auntie dengar, anak laki-laki adalah pelindung ibunya. Jaga dan percaya pada ibumu, ya? Semua ibu menyayangi anaknya.”

Taehyun berkaca-kaca, anak sekarang memang memiliki otak yang cepat menanggapi suasana yang baru. Meski suasana itu bukan untuk usianya.

Lisa lalu memeluk Taehyun dan Aeri. Mengelus punggung kedua anak itu bersamaan.


Sejeong dan Lisa berada di sebuah pusat perbelanjaan terbesar di Seoul, kedua wanita itu membeli keperluan rumah tangga. Sebenarnya, Lisa sudah menghubungi mantan kekasih Sejeong semalam, mereka akan bertemu di tempat makan.

“Lis, mau makan apa?” tanya wanita itu.

“Apa saja Eon, eum—aku mau ke toilet dulu....” dustanya. Sejeong mengiyakan, lalu Lisa pergi untuk mengirim pesan pada lelaki itu.

Dia sedang memesan makanan, cepatlah...

Sejeong duduk di salah satu kursi, dua nampan makanan sudah ada di depannya, tapi Lisa begitu lama. Apa dia baik-baik saja? Sambil menunggu, Sejeong memainkan ponselnya, namun tidak lama, ia merasa seseorang duduk di hadapannya.

“Lis kau kemana sa—” ucapannya terhenti tatkala melihat lelaki itu duduk di hadapannya dengan senyuman.

Long time no see, Sejeong. Bagaimana kabarmu?”

✅Autumn; Time Leaves | Sehun Lisa hunlisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang