Mata Seungwoo mengerjap beberapa kali. Pasalnya, apa yang tengah ditatapnya saat ini terlihat seperti ilusi optic baginya. Oke, itu memang sedikit berlebihan. Tapi siapa yang tidak akan bereaksi berlebihan ketika melihat kekasihmu sudah berada di apartment, di dapur lebih tepatnya. Tengah menyiapkan makan malam –well, oke Seungwoo melihat ada beberapa kotak bekas delivery di meja counter– dengan memakai salah satu kemeja putih favoritmu?
Kemeja putih Seungwoo yang kebesaran di tubuh kurus kekasihnya.
"Jinhyuk..?" ucap Seungwoo pelan.
Pria itu masih berdiri dekat meja counter. Dia tidak berani mendekat pada kekasihnya. Takut, kalau itu benar-benar sebuah halusinasi semata.
Kekasihnya, Lee Jinhyuk berbalik dan tersenyum pada Seungwoo. "Kak Seungwoo udah pulang. Tunggu bentar, ya, kak."
Jinhyuk lalu kembali menata makanan yang dibelinya ke dalam piring. Di meja makan juga sudah siap mangkuk nasi, semangkuk sup rumput laut hangat, sepasang sumpit dan sendok, segelas air, beberapa piring kecil berisi side-dish. Yang kurang memang hanya menu utamanya.
Jinhyuk lalu membawa piring besar berisi tangsuyuk yang sudah disiram dengan sausnya ke meja makan. Seungwoo mengikuti pemuda itu. Seungwoo bisa melihat kerja keras Jinhyuk menyiapkan makan malam untuknya. Tapi hanya ada satu mangkuk nasi.
"Kamu gak ikut makan?" tanya Seungwoo.
Jinhyuk hanya menyengir lebar. "Aku tadi makan ramyeon. Jadi, masih kenyang. Kak Seungwoo ajah yang makan, ya."
Seungwoo menghembuskan nafas. Ia memandangi wajah Jinhyuk dengan baik-baik. Rambut coklat yang terlihat berantakan, beberapa kancing kemeja yang tidak terpasang dengan benar. Dan celana panjang kain milik Seungwoo. Jelas-jelas, Jinhyuk memakai pakaiannya.
Tapi kenapa?
"Kamu ngapain?"
Jinhyuk sedikit memiringkan kepalanya. "Ngapain apanya? Nyiapin makan malam."
"Tapi kamu gak mungkin masak, Hyuk. Dan sebenarnya bukan itu maksudku." Mata Seungwoo tertuju pada kemeja putih miliknya. "Kamu pakai kemejaku. Rasanya, kamu gak akan iseng ganti pakaian kalo baju kamu gak kotor. Jadi, tadi kamu ngapain?"
Jinhyuk terkekeh. Ia menggaruk lehernya dengan kikuk.
"Wooseok ngasih resepnya. Aku berusaha bikin sendiri. Tapi gagal."
Seungwoo menghela nafas panjang. Ia lalu melirik pada kondisi dapurnya yang terlihat baik-baik saja. Kemungkinan Jinhyuk sudah "memasak" sejak siang. Jadi, jika gagal, Jinhyuk akan mempunyai waktu untuk membereskan dapur sebelum Seungwoo pulang.
Kemudian Seungwoo kembali menatap Jinhyuk. "Kamu gak papa?"
"Nggak kok. Tapi ya cuma gagal ajah. Rasanya gak karuan. Kayaknya, aku kebanyakan masukkin soy sauce deh."
Seungwoo lalu menyentil kening Jinhyuk. "Lagian ngide banget masak, padahal gak bisa."
"Ya, cuma usaha ajah. Udah buruan makan, nanti supnya keburu dingin."
*****
Seungwoo memasukkan pakaian kotornya ke dalam keranjang pakaian di dekat mesin cuci. Setelah makan malam, Seungwoo pergi mandi dan berganti pakaian dengan sweatpants hitam dan kaus oblong hitam polos. Tapi sebelum keluar, mata Seungwoo tertuju pada pakaian Jinhyuk yang tergantung di jemuran.
Seungwoo meraih sweatshirt itu dan melihat masih ada noda besar di sana. Kainnya masih terasa lembab. Itu artinya, nodanya tidak hilang walaupun Jinhyuk sudah mencucinya. Ya, pantas saja, Jinhyuk memakai kemeja Seungwoo dibanding pakaiannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Another Universe
FanfictionKumpulan cerita pendek. Kisah Han Seungwoo dan Lee Jinhyuk Dan mungkin juga pair lainnya.