Dia Mengalah,Aku Rapuh

49 4 0
                                    

Nayla dan Sarah yang membuat rekor baru dapat menyembunyikan rahasia orang selama 2 minggu.Mereka berdua terkenal dengan mulut embernya,kadang mereka bisa menjaga rahasia kadang juga tidak.Sarah,walaupun dia sering ember mulutnya dia selalu dijadikan tempat cerita bagi teman-temannya.Dia juga tau mana rahasia yang benar-benar harus dia simpan dan mana yang bukan.

Setelah mengetahui semuanya perasaan Nayla jadi tak beraturan.Senang,benci,iri,sedih semuanya jadi satu.Tak bisa dijelaskan dengan kata-kata kondisinya saat ini.Memang dia terlihat baik-baik saja namun dalamnya sudah tak beraturan.Nayla memang perempuan hebat yang dapat menyembunyikan semua masalahnya.Namun dia tidak mudah menyembunyikan masalahnya kepada Sarah.

Nayla yang kini selalu memperhatikan Ammar dan Faris.Dia merasa mereka berdua seperti tidak ada apa-apa,tidak muka-muka mereka yang sedang bersaing terlihat semuanya biasa saja.Nayla bingung begitu juga dengan Sarah.Ingin rasanya Nayla lancang menanyakan ini semua kepada temannya.Namun dia tau pasti nanti akan ada sakit hati ataupun kesalahpahaman.Benar-benar kondisinya saat ini dipenuhi dengan bimbang.Entah apa yang harus dia lakukan.

Saat pelajaran jam kosong...

Terlihat semua murid tertidur terkecuali Nayla dan Ammar.Nayla sedang mendengarkan musik sambil membaca novel.Sedangkan Ammar sedang bermain game di meja guru.Nayla melihat semua temannya tertidur.Dia merasa ini waktu yang tepat untuk menanyakan ini semua,agar jelas dan Nayla tak bimbang lagi.

Nayla pun menghampiri Ammar yang sedang sendirian bermain game.

"Mar"

"Yaa?" jawabnya sambil menatap gadgetnya

"Gue boleh nanya sama loe ga?" tanyanya dengan sangat gugup

"Boleh,loe mau nanya apa?" sambil tetap fokus dengan game nya

"Loe kenal sama Luna?"

"Luna? Temen smp nya Faris sama Benny"

"Iya"

"Kenal,emang kenapa?" meletakkan handphonenya dan fokus pada Nayla

"Loe deket sama dia?"

"Deket"

"Terus,loe punya perasaan sama dia

"Perasaan?"

"Iya,misalnya suka sama dia gitu"

"Ga kok,gue cuman temenan sama dia"

"Seriusan,jangan bohong"

"Yaudah iya,gue emang pernah suka sama dia,tapi tiba-tiba Faris cerita sama gue kalo dia suka sama Luna.Gue disitu lansung kayaknya ga mood gitu.Gue berusaha tegar denger itu.Kita juga pernah jalan bareng bertiga.Disitu gue ngeliat kayak Faris bener-bener tulus suka sama Luna.Gue coba menerima kenyataan.Gue relain Luna buat Faris.Walaupun itu semua menyakitkan tapi gue harus menerima semuanya dengan tabah" ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca

"Terus loe sekarang udah ga suka lagi sama Luna?"

"Ya gak lah,lagipula gue tau Luna juga dari Faris,jadi gue harus sadar diri juga dan dia juga sahabat gue kan"

"Ooh gitu"

"Btw,loe kenapa tanya tentang Luna?Loe kenal sama Luna?Kenal dari siapa?" tanya Ammar yang membuat Nayla membungkam seketika

"Eh eh, Ga papa kok,gue lanjutin baca novel dulu" jawab Nayla dengan gugup dan lansung kembali ke mejanya

Ammar awalnya sedikit curiga,namun karena dia cowok yang bodoamat,jadi ia tidak mempedulikan.

Nayla yang telah mengetahui semuanya seketika rapuh.Harapannya tidak sesuai kenyataannya.Ingin rasanya dia meneteskan air matanya,namun tempatnya tidak tepat.Kini,Nayla tak tahu apa yang harus dia lakukan.Kebahagiaan yang dia inginkan tidak didapatkannya.

Sayang Sebatas TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang