QT: Face Slapping The Second Female Lead

Bab 153 - 155

4.72

Xia Liang memerah langsung saat dia mendengar Xia Min. Dia terlalu malu untuk menatap langsung ke mata Xia Min. Kepalanya terkulai ke bawah, berusaha menghindari sensasi panas di matanya.

"Liang, katakan padaku. Apakah kamu sangat menyukai saya sehingga kamu ingin menciumku juga? ”Xia Min mendesak karena dia tidak mendapatkan jawaban, dengan sengaja menurunkan suaranya, membuatnya terdengar seksi dan menggoda.

Meskipun daun telinganya yang memerah dan rasa malu sudah mengatakan jawabannya, Xia Min masih ingin mendengar kabar darinya.

"Mm." Xia Liang nyaris tidak mengucapkan sepatah kata pun. Lehernya memerah karena rasa malu dan kepalanya sangat rendah sehingga dia membenamkan kepalanya ke kursi.

Meskipun suaranya rendah, Xia Min sangat senang. Dia berharap dia bisa memeluknya dengan berani dan kencang dan ciuman besar di bibirnya, dan kemudian memiliki rasa yang besar padanya.

Tetapi mereka masih di dalam mobil dan Dong Jun dan kelompok itu masih duduk di depan mereka. Tidak peduli betapa senangnya dia jauh di dalam dan seberapa besar dia ingin berteriak, dia harus menanggungnya dan mengendalikannya.

Melepaskan pergelangan tangan Xia Liang, Xia Min meregangkan jari-jarinya dan mengunci jari-jarinya dengan miliknya. Dia juga menggosok punggung tangannya agar dia bisa menenangkan diri.

Beberapa saat kemudian, Xia Min akhirnya tidak bisa mengendalikan fluktuasi emosionalnya yang menarik. Dia mencondongkan tubuh ke depan dan mencubit daun telinganya yang kecil dan merah dengan tangannya yang lain dan berkata dengan gembira,

"Liang, aku sangat senang. Saya belum pernah sebahagia ini sebelumnya. Tidak pernah."

Xia Liang mau tidak mau menatapnya dan melihat senyum besarnya, seterang sinar matahari.

Seperti yang dia katakan, dia senang dari dalam dan luar. Matanya berbinar dan bersinar. Hatinya meleleh dan tenggelam karena kelembutan dan kasih sayang yang luar biasa di matanya.

"Saya senang juga." Xia Liang tidak bisa menahan senyum juga dan berkata dengan lembut.

Kebahagiaan bisa dirasakan dan dibagikan.

Dia sangat bahagia sehingga dia bisa merasakan bahwa hatinya terbang meskipun mereka tidak melakukan apa-apa selain hanya memegang tangan satu sama lain. Mereka masih bisa merasakan getaran di antara mereka. Dan dia tidak bisa berhenti tersenyum.

Dia bisa mendapatkan cinta Liang kembali terlepas dari moralitas atau opini publik tentang hubungan mereka, pikir Xia Min, selama dia bisa menghabiskan sisa hidup dengan Liang, dia bisa melakukan apa pun.

Xia Liang sedikit menyentakkan kepalanya untuk melihat ke jendela dan melihat bayangannya sendiri di jendela. Itu bukan bayangan yang jelas tetapi dia merasa bahwa dia bisa melihat mulutnya yang ke atas, mata yang cerah dan sensasi bahagia.

Dia mengangkat tangannya yang lain dan meletakkannya sedikit di hatinya. Hatinya begitu penuh sehingga sesuatu akan meledak dari hatinya. Dia berharap bisa berteriak dan ...

Mungkin inilah yang mereka sebut kebahagiaan, satu hal yang diimpikan orang.

Merasakan kesemutan di tangan kanannya, Xia Liang menyentak tangannya dan menatap Xia Min. Dia menatapnya dan tersenyum padanya. Senyumnya semakin besar dan matanya tersenyum lebih besar dan begitu pula hatinya.