QT: Face Slapping The Second Female Lead

Bab 64 - 66

3.22

Tangan Li Shun diikat dan disingkirkan.

Ji Yue juga tampak sedikit kacau karena dia punya memar di sudut mulutnya.  Itu ditinggalkan oleh Li Shun ketika mereka bertarung.

Wajah lembutnya yang biasa sekarang tampak sangat mengerikan.  Siapa pun bisa tahu betapa marahnya perasaannya sekarang.

"Tuan Ji, apakah Anda baik-baik saja? Apakah Anda perlu mengoleskan salep? Kami akan mengawasi Li Shun."  Tanya seorang pelayan dengan hati-hati.

"Saya baik-baik saja."  Ji Yue menggelengkan kepalanya dan membawa Xia Liang ke lengannya dengan lembut.  Dia merasakan sakit yang luar biasa di hatinya ketika dia melihat sejumput rambut kucing di lantai.

Dia menundukkan kepalanya dan menyentuh dahinya dengan lembut, bertanya dalam hatinya, "apakah itu sakit?"

"Tidak."  Xia Liang menggelengkan kepalanya.

Bagaimana tidak sakit?

Dia dengan kuat digenggam di tangan Li Shun.  Jika dia tidak menjatuhkannya tepat pada waktunya, dia mungkin sudah mati tercekik atau jatuh ke lantai.  Bagaimana tidak sakit?

Jie Yue pikir pasti ada beberapa memar yang tersisa di bagian lain dari tubuhnya, tetapi ditutupi oleh bulu.

"Aku akan mencari dokter untukmu nanti."  Ji Yue masih bersikeras.

"Kamu tidak harus."  Xia Liang menolak, "itu hanya sedikit sakit."

Rasa sakit itu bukan apa-apa.  Dia akan pulih setelah istirahat beberapa hari.

"Kamu harus mengoleskan salep pada bibirmu."  Xia Liang mengarahkan cakar ke bibirnya.

Ji Yue merasa pahit di bibirnya tetapi manis di perutnya.  Dia berharap dia bisa memukulnya sehingga dia bisa belajar pelajarannya.

Dalam situasi seperti itu sekarang, dia langsung melompat ke Li Shun tanpa berpikir.  Li Shun tidak pernah bisa melarikan diri!  Bukan tugasnya untuk bertarung dengan seorang pria!

Memikirkan kembali saat itu, Ji Yue merasa hatinya hampir keluar dari dadanya.  Dia sangat khawatir sehingga dia mungkin terluka.

"Jangan lakukan itu lagi. Kamu menangkapku?"  Ji Yue tidak banyak bicara karena tidak pantas untuk meringkuk dengan kucing di depan umum.

"Ya. Aku tahu .." Xia Liang mengangguk patuh.

Dia juga menyadari bahwa dia melakukan hal yang salah sekarang.

Dia mungkin dibunuh oleh pria itu.  Dia memang bukan lawannya.

Untungnya Ji Yue menyelamatkannya.

Dia mendekatinya dan menjilat wajahnya dan mengisap, "terima kasih telah menyelamatkan hidupku."

Hati Ji Yue tidak berdetak karena jilatannya yang tiba-tiba.  Dia tersenyum dan merasa jauh lebih baik.

Dia tidak menginterogasi Li Shun segera.  Dia membawa Xia Liang kembali ke kamar Li Shun, menurunkan Xia Liang dan mulai mencari bukti yang berguna.

"Meong."  Saya menemukan sesuatu di bawah tempat tidur.

Xia Liang melihat sebuah kotak di bawah tempat tidur segera setelah dia melihat sekeliling.

Ji Yue berjongkok, mengikuti arah ke mana kaki kecilnya menunjuk dan mengeluarkan sebuah kotak kayu.

Dia membuka kotak itu dan melihat benda itu di dalamnya.  Dia mengerutkan kening karena dia merasa hal itu tidak sederhana.

Itu memberinya semacam perasaan menyeramkan.