QT: Face Slapping The Second Female Lead

Bab 167 - 170

4.86

Xia Min berpikir tanpa sadar. Ternyata dia tidak menepati janjinya untuk tetap bersamanya sampai akhir kali ini.

Kali ini?

Banyak gambar samar melintas di depan matanya. Mereka pria dan wanita yang berbeda. Tapi dia punya perasaan bahwa pria-pria itu adalah dia dan para wanita itu adalah Liang.

Ketika foto-foto itu melintas, dia bisa merasakan penyesalan mereka bahwa mereka tidak bisa mendapatkan cinta mereka kembali. Itu berarti bahwa saya belum pernah dicintai oleh Liang. Hanya untuk sekali, hanya sekarang, dia mencintaiku kembali. Tapi ... tapi ... aku melanggar janjiku.

" Hahaha ... Kamu mati. Xia Min, akhirnya kamu mati. Xia Liang, apakah kamu sedih? Apakah Anda sangat kesakitan? Ha ha…"

Zhao Xinrui tertawa keras dan gila, memegang pistol di tangannya. Dia tidak menarik pelatuknya lagi karena dia menikmati saat terakhir Xia Min sekarat dan menikmati rasa sakit yang dialami Xia Liang. Semua ini menjadikannya hari! Dia sangat puas!

Tawa gila Zhao Xinrui menarik Xia Liang yang berpikiran kosong kembali ke kenyataan sampai taraf tertentu. Kekuatan di tubuhnya melonjak lagi, kekuatan yang dia rasakan bahwa dia bisa mengendalikan segalanya.

Xia Min sedikit menggerakkan jarinya karena dia ingin melakukan hal terakhir untuk melindungi Liang dari bahaya yang dapat mengancam hidupnya di saat-saat terakhir hidupnya.

Bam!

Di belakang Zhao Xinrui, sebuah kursi terangkat untuk menghancurkan kepalanya dengan keras dan menjatuhkannya ke tanah. Kepalanya berdarah dan pistol keluar dari tangannya.

Saat berikutnya, pistol melayang dan mengarah ke kepala Zhao Xinrui. Pemicunya ditarik.

Bam! Bam! Bam!

Peluru ditembakkan ke tubuh Zhao Xinrui. Pistol jatuh ke lantai lagi tidak sampai semua peluru di dalamnya selesai. Punggung Zhao Xinrui penuh dengan lubang peluru.

Suara tembakan terdengar di ruangan aneh seperti itu, bergema di hati He Nan dan Zhou Yu. Mereka juga merasa lega sampai pistol yang melayang jatuh ke lantai.

" Saudaraku, berhenti! Berhenti! Berhentilah membuang energi Anda. ”Xia Liang tidak memeriksa seberapa parah Zhao Xinrui tertembak. Dia memohon, menangis, dan mencoba yang terbaik untuk menghentikannya berdarah, berusaha menahan napas terakhirnya.

Xia Min tahu bahwa dia tidak bisa lagi bertahan setelah dia melakukan segalanya. Dia bisa merasakan bahwa dia kehilangan jiwanya. Tiba-tiba, semuanya menjadi sangat jelas. Untuk saat itu, dia mengerti segalanya dan mengingat semuanya.

Melihat Xia Liang, Xia Min berharap dia bisa memberitahunya, jangan menangis karena air matanya menyakiti hatinya.

Dia berharap bisa memberitahunya bahwa mereka akan bertemu lagi.

Dia berharap bisa memberitahunya bahwa dia sangat mencintainya. Dia telah mencari banyak nyawa. Dia telah mencintainya selama banyak kehidupan. Dia mencoba yang terbaik untuk menemukannya setiap kali dalam setiap kehidupan.

Dia berharap bisa memberitahunya bahwa dia tidak ingin meninggalkannya, tidak sedikit pun; bahwa dia tidak ingin melupakan semua ini; bahwa dia akan ingat saat dia berkata dia menyukainya; bahwa dia akan mengingat betapa malunya dia ketika dia bersamanya; bahwa dia akan mengingat betapa sedih dan putus asa dia sekarang ...