Invisible - 6

42 2 1
                                    

Happy reading guys
.
.
.
.
.
.
.

Setelah pengumuman akan kegiatan Study tour yang disampaikan oleh ketua osis tadi kelas XI Ipa 1 saat ini menjadi rusuh.

Mereka sibuk membicarakan apa saja yang ingin dilakukan ketika kegiatan, barang apa saja yang akan mereka bawa. Terutama bagi para wanita yang saat ini sibuk men-list barang apa yang mereka harus beli.

"Ya ampun skincare gue udah pada habis, harus beli buat persiapan study tour nanti."ucap wanita berambut panjang tersebut

"Iya nih make up gue juga udah habis, sekalian juga gue mau beli baju baru deh." balas temannya

"Mantap dahh, ini dia yang gue tunggu-tunggu. "ucap laki-laki berambut keriting

"Emang apa yang lo tunggu?" tanya teman sebangkunya

"Ini kesempatan gue buat gebet cewek bro," jawabnya

"Lah emang cewek pada mau digebet sama lo bambang," ucap temannya yang lain, dan disambut tertawaan dari teman sekelasnya

"ANJIR LO SEMUA NGETAWAIN GUE, LIAT AJA YA KALO GUE GEBET CEWEK NANTI," ucap Bambang kesal

"Ya gebet nya didalam mimpi,"

"HAHAHAHA.... HAHAHAHA... "

" SIAL..." perkataan Bambang terhenti saat ada mata elangnya yang tajam sedang menatapnya

"Udah ributnya,"ucap sang pemilik mata tadi

"Hehehe gak lagi kak ketos, silakan dilanjut." Ucap Bambang kaku dan menyadari bahwa sejak tadi diawasi oleh kakak kelas alias ketos mereka

"Tolong jangan ribut hargai saya berbicara," ucap Aldof tenang, jika sudah begini tidak ada lagi yang berani berbicara. Semua menjadi tegang dan takut.

"Saya tidak mau banyak basa-basi, intinya semua siswa kelas XI dan XII diwajibkan untuk mengikutinya, Ada yang ingin bertanya?" Lanjut Aldof

"Saya kak" tunjuk salah satu siswa, dan mendapat anggukan dari Aldof
"Kalo misalkan nya tidak dibolehkan oleh orangtua bagaimana kak? "

"Saya sudah bilang kan kegiatan ini wajib di ikuti, jadi masalah diperbolehkan atau tidaknya kalian dengan orangtua, itu urusan kalian. Akan ada surat izin dari sekolah untuk disampaikan kepada orangtua kalian." jawab Aldof penuh penekanan, siswa tadi pun hanya bisa meneguk ludah

"Dan yah soal biaya, barang apa saja yang wajib kalian bawa nanti ,dan yang terpenting peraturan selama kalian melakukan kegiatan tersebut akan dijelaskan oleh ketua kelas kalian. Sekian dari saya, "ucap Aldof dan melengang pergi meninggalkan kelas itu bersama ketiga temannya.

Sepeningalan mereka kelas pun kembali rusuh

"Gila-gila serem banget coy,"

"Kak Aldof kalo udah ngomong bikin orang gak bisa berkutik lagi,"

"Lemes aing ditatap kek gitu."

Hingga akhirnya kerusuhan tersebut berhenti ketika bunyi bel istirahat.
Begitu pun dengan ke-4 sekawan tersebut yang sejak tadi hanya diam mengamati teman sekelas mereka.

"Sumpah ngeri gue liat kak Aldof ngomong tadi," ucap Indi

"Biasa aja,"balas Dara, sedangkan Indi hanya memutar bola matanya saja

"Itu mah menurut lo Dar,"ucap Naumi

"Yaudah kuy lah ke kantin laper gue dengerin bacotan mereka," ajak Kya dengan ketiga temannya

"Gue nitip air mineral sama roti aja deh,"jawab Dara

"Lah tumben lo nitip, mau kemana lo? "balas Kya

"Perpus, bye duluan ya." ucap Dara dan meninggalkan kelas dan teman-temannya. Ketiga temannya hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan Dara.

***

Sekarang Dara sedang menyusuri koridor menuju perpustakaan sekolah yang berada di lantai satu dekat lab biologi, ia berjalan dengan bermain handphone dan menyumpal airpods ditelinganya.

Hingga akhirnya iya sampai di depan perpustakaan dan melepaskan sepatunya lalu menaruh dirak sepatu yang sudah disediakan. Namun sebelum ia memasuki perpustakaan itu ada yang menepuk bahunya. Dara pun menoleh

" Ya,"ucap Dara sambil menaikan salah satu alisnya melihat

"Boleh tolong saya bawa kardus-kardus ini kedalam,"ucap orang itu, Dara pun menatap dengan tatapan menyelidik bukan apa-apa takut saja jika terjadi sesuatu.

"Teman-teman saya tidak tau kemana, dan kalo kardus ini disini bisa menghalangi jalan,"jawab laki-laki itu seolah menjawab tatapan Dara tadi

"Oke, mau ditaro dimana?"tanya Dara sambil mengingat sesuatu
"kek pernah liat ni orang, "batin Dara

"Disamping pintu gudang," jawab laki-laki itu, Ya diperpustakaan mereka terdapat gudang untuk menyimpan buku-buku yang belum disusun dirak buku.

Setelah membawa beberapa kardus itu kedalam, akhirnya selesai juga. Niat awal Dara yang ingin menenangkan diri sekaligus memanfaatkan fasilitas sekolah yaitu wifi harus tertunda karna harus menolong orang itu.

"Terima kasih sudah membantu saya, "ucapnya

"Sama-sama kak Aldof," balas Dara yang baru mengingat bahwa yang didepan nya ini adalah kakak kelasnya.

"Kalo begitu saya duluan Gea,"ucap Kak Aldof, seketika Dara menegang ketika Aldof menyebut nama itu.

"Gea,"cicit Dara

"Namamu Geandara kan?"tanya Aldof sambil menunjuk name tag di baju Dara. Dara pun hanya mengangguk.

"Saya permisi," sambil menatap mata Dara dan meninggalkan Dara yang tertegun melihat manik matanya,
Hebat dalam satu waktu Dara kembali mengingat masa lalunya, itu semua disebabkan satu orang yaitu Aldof

"Ya ampun gue kesini kan mau nenangin diri, kenapa malah ngingat itu semua. "batin Dara, bel pun berbunyi menunjukan semua siswa untuk kembali ke dalam kelas.

"Huh... Belum gue nyicip wifi-an udah bel aja."gumam Dara, dan meninggalkan perpustakaan itu.





° INVISIBLE °

HALO SEMUANYA APA KABAR??
AKHIRNYA BISA UPDATE LAGI

Gimana nih setelah hampir 1 bulan #dirumahaja??
Tugas banyak✔️✔️
Kelas online✔️✔️
Ulangan online✔️✔️
Bosen✔️✔️✔️✔️✔️✔️✔️

TIM REBAHAN MANA NIH
Hahahahaha😅😅

Pokoknya ikuti aturan pemerintah ya untuk #Stayathome
Jaga kesehatan dan terpenting untuk cuci tangan

Semoga covid-19 segera berlalu ya dan kita bisa menikmati bulan ramadhan dengan tenang dan bisa kumpul lagi bareng keluarga dan teman-teman.
Banyak curcol ya gue 😅😅

INTINYA SEMOGA SUKA JANGAN LUPA VOMENTNYA YA

Thanks for reading ❤️❤️❤️

Palembang, 12 April 2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Invisible Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang