"Dome....."
Pavel mengejar Dome dengan tergesa gesa. Sesampainya di depan parkiran mobil Pavel mengunci pergerakan Dome dengan menghalangi badannya dengan kedua tangan kekarnya.
"Kamu ga mau dengan penjelasanku dulu?" Tanya pavel pada Dome.
"Lu mau ngomong apa lagi?. Gue cape Vel, gue udah lihat dengan kedua mata gue. Gue ga bisa lo giniin terus Vel" sahut Dome dengan mata yang sendu.
"Arrggghhhhhh. Mana kunci mobil mu? Siniin, lu masuk".
Cercah Pavel agar Dome duduk di kursi samping pengemudi, selesai Dome duduk di kursinya, Pavel menyusul untuk duduk di kursi Pengemudi.
Sepanjang perjalanan tak ada obrolan yang berarti bagai keduanya.
"Kamu ga mau ngomong sama aku?" Tanya Pavel.
"Justru lu ga mau jelasin apa pun sama gue?!!!" Sahut Dome dengan suara yang kasar dan tegas.
Pavel hanya menghembuskan nafas nya secara kasar.
"Bisa ga lu gak usah narik narik tangan gue?!" Tanya Dome sesampainya di Dorm.
"Kamu harus di hukum!, aku ga terima penolakan"
"Pav. Berhenti, gue bener bener capek. Gue ga mau cuma jadi bahan mainan lo, gue ga bisa.
Gue nyerah kalau lu cuma mau main main sama gue, gue... gue..... argggghhhhhh"Air mata Dome tumpah dengan deras di sertai suara tangisnya yang dengan keras dia tahan.
Pavel hanya menatap tangis Dome dengan hati yang hancur melihat belahan jiwanya ragu dan bingung akan hubungan mereka.
Tangan kanan Pavel terulur menghapus air mata Dome
"Dome percaya pavel atau Dia?" Tanya Pavel pada Dome.
"Gue bingung Vel, lu ga tau kan? Gue udah ga bisa percaya Lu ataupun Dia. Gue udah terlalu bodoh untuk masalah ini!".
Teriak Dome dengan lantang di depan Pavel.
Kedua tangan Pavel menangkup pipi Dome yang sudah basah karena air mata.
"Dome, percayalah padaku. Aku ga mungkin mau ninggalin kamu demi Dia. Aku ga mungkin ninggalin dia juga"
Kata Pavel diselingi menunjuk perut Dome.
"Gimana kalau kita Putus?" Tanya Dome dengan tatapan kosong tanpa melihat mata Pavel
"Enggak, aku ga mau" Kata Pavel tegas dan mantap, dengan melihat mata dome pekat.
Setelah Pavel menegaskan bahwa dia tidak ingin putus dengan Dome. Dia mendekatkan wajahnya ke depan wajah Dome.
Pavel melumat lembut bibir Dome, dan Dome tak tinggal diam Dia ikut ambil bagian untuk mencium Pavel.
Tak cukup dengan hanya ciuman lembut tapi berubah menjadi Ciuman lidah yang saling bertautan. Ketika keduanya membutuhkan Oksigen baru mereka melepas Ciuman itu.
"Izinkan aku membuktikan padamu Dome, sebagaimana dalamnya cinta ku padamu?" Tanya Pavel.
"Lakukan dan yakinkan aku" sahut Dome Mengizinkan Permintaan Pavel.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Ugghhhh"Lengkuh Dome karena tidurnya terganggu oleh ulah Pavel, yang sekarang Sibuk mencium seluruh sisi pipi Dome.
"Udah bangun ya baby?" Tanya Pavel dengan aksen ceria pada Dome.
"Baby baby palalu" Sahut Dome dengan Judes.
"Coba lihat ini" kata Pavel sambil mengangkat tangan kanannya, dan terselip Cincin berwarna Silver.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionPahit manisnya hubungan Pavel Dan Dome. Oneshoot every one or two Chapter! Bisa Mpreg atau tidak. Follow Nong Bee biar semangat nulisnya😌