"Achhh" Pagi cerah Dome sudah hilang karena kedua matanya terasa perih. Mungkin karena terlalu lama menatap layar monitor Ipad dan ponselnya.
Maklum Dosennya banyak memberikan bahan bacaan materi dalam bentuk dokumen daripada Kertas.
"Kayaknya harus pake kacamata dulu deh, gak mungkin pakai softlens dalam waktu deket" ucap Dome saat melihat keadaan matanya di kaca wastafel.
"Hai mantan, apa kabar" ucap Dome saat melihat kacamata lamanya di laci meja.
Karena Dome punya kelas di siang hari sampai sore membuatnya mau tidak mau menggunakan kacamata nya selama kelas.
.
.
.
.
.
.
."Aiii Domee"
Suara melengking yang sudah sangat Familiar bagi Dome terdengar dari selasar salah satu Lorong menuju ke Kelas tujuan Dome.
"Ga usah teriak teriak, gue ga conge" kata Dome sarkas.
"Sumpah lu gemesin banget pake kacamata. Udah putih, gemesin kaya anakan anjing" Ucap Nine.
"Lu ngajak kelai?, skuyy la. Mumpung selasar sepi nih"
"Udah udah ngapain sih pake kelahi segala, Nai kalau bercanda jangan berlebihan. Dan Dome jangan terlalu ambil hati." Timpal Ben mengakhiri perdebatan kedua temannya.
"Gue tau, dalam keadaan kaya gini pasti muka gue aneh" ucap Dome Insecure.
"Udah, Dome kaga ada yang bilang lu jelek kok. Buktinya lu jadi playboy yang terkenal di seluruh kampus" ucap Ben.
"Betul" Timpal Nai.
"Lu mah iya iya aja dasar warek" ucap Ben pada Nai, yang membuat Nai memanyunkan bibirnya sedangkan Dome tertawa karena senang.
"Udah udah ayo masuk kelas, ntar dosen marah kalau kita telat" Dengan cepat Dome merangkul kedua pundak sahabatnya untuk berjalan menuju kelas yang mereka tuju.
.
.
.
.
.
.
.
.
sepanjang waktu kelas Dome lalui dengan kurang nyaman karena penampilan yang menurutnya aneh saat menggunakkan kacamata."Akhirnya selesai...." pekik Dome sesaat proses pembelajaran selesai dan dosen telah keluar dari ruangan sambil melepas kacamata dan memijat pelipisnya.
"Huwahhh.. sepanjang dosen itu ngajar akutu pengen nguap tapi ketahan" Ucap Nai Seketika membuat tawa ketiganya pecah.
Klinggg!
Dome membuka notifikasi chat yang sudah tidak diragukan lagi dari siapa.
*abaikan jamnyaTepat jam 6 sore Dome di jemput Pavel di gedung Fakultas utama jurusan Kedokteran. Dan nampak sekali bahwa Pavel kaget kenapa Dome menggunakkan kacamata. Karena selama pacaran Pavel tak pernah melihat Dome menggunakkan kacamata.
"Mata kamu kenapa Babe?" Tanya Pavel panik menyadari bahwa mata Dome merah, sambil menangkup pipinya.
"Ga papa, mata ku cuma sedikit sakit soalnya kebanyakan baca laporan pakai Handphone sama Ipad. Dosennya jarang kasih materi nya pakai kertas" Kata Dome dengan kedipan lucu.
"Udah di bawa kedokter?" Tanya Pavel lagi.
"Halah, kek gini doang mah udah paling sepele. Biasanya kukasih obat tetes mata aja udah pulih besoknya" Dome menenangkan Pavel.
"Yaudah, kita mau makan apa?" Tanya Pavel.
"Egg Ramen di Oishi" Ucap Dome semangat.
Perjalanan ke Restoran menghabiskan kurang lebih 25 menit di tempuh dengan semua canda tawa dan cerita apa yang terjadi hari ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Waaaa" ucap Dome dengan mata berbinar sesaat pramusaji mengantarkan makanan ke meja Pavel dan Dome."Egg ramen kan" tanya Pavel.
"Iya" ucap Dome.
Tetapi baru sesaat Dome ingin menyendok ramen ke mulutnya terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan.
"Hahhhhh" Dome frustasi.
"Bisa ga?" Tanya Pavel.
"Bisaaaa" ucap Dome dengan nada tinggi dan ngegasnya.
"Yaudah siniin aja, kulihatin dari tadi ga dapat dapat juga" ucap Pavel.
Pavel menarik mangkok Dome. Karena dari tadi Dome mengaduh karena kacamatanya berembun saat makanan panas itu ingin masuk ke mulutnya.
.
.
.
.
.
Clickk!
Suara kunci helm untuk kepala Dome
Tak terasa mereka telah selesai makan dan sekarang mereka telah duduk di motor Pavel."Mau pulang sekarang?" Tanya Pavel.
"Jangan dulu gih aku pengen ke jembatan pesisir". Ajak Dome.
"Oke, jadi kita ke jembatan pesisir ya" Ucap Pavel sambil menuntun tangan Dome untuk memeluk pinggang Pavel.
Perjalanan dari Resto ke jembatan pesisir hanya membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit.
Dome tidak membuka helm nya karena dia akan kesusahan memakainya nanti.
Pavel hanya memandang Dome dari kaca spion yang saat ini tengah tersenyum antusias melihat deburan ombak dan kapal kapal nelayan dari atas motornya.
Tak terasa Pavel menyunggingkan senyumannya pada Dome, tak ingin menghabiskan banyak waktu terbuang ia mengambil ponsel dan mengambil foto Dome dengan kacamata lucunya.
Ia pun mengunggah foto Dome di snap ig dan Line yang membuat hp nya berkali kali bergetar karena notifikasi chat.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dome Pov
"Ahhhh akhirnya sampai di Dorm" ucap Dome."Mandi dulu lah, lengket semua badanku"
.
.
25 menit Dome habiskan di dalam kamar mandi.Cling cling clinggg.
Suara notifikasi ponsel milik Dome menginterupsi sang empu sesaat setelah dia keluar dari kamar mandi.
"Paan seh rame banget dahh" eluh Dome berjalan sembari mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk.
"HAHH!! Pavel geblek"
Dome tersenyum saat melihat Instastory Pavel yang memention dirinya dengan foto Dome menggunakkan kacamata dan helm dengan caption "Pororo".
Dan isi notifikasi itu ada di seluruh sosmed Dome mulai dari IG, WA, Line, sampai Twitter.
Isi dari notifikasi itu kebanyakan Fans wanita dari Pavel yang sejatinya seorang Head Hazer paling Hot seuniversitas dan sisanya adalah wanita yang suka dengan Dome.
"Emang ya, kalau namanya playboy kelas berat kaya gue trus pacaran sama Runner Up Bulan Kampus bakalan jadi couple yang visualnya tidak terbantahkan"
Ucap Dome bangga.
End.
Selamat ramadan para reader budiman :).
Semoga pandemi corona cepat berlalu aminnn😇.
Jangan lupa buat pencet tombol like dan jangan lupa juga buat follow Akun nong Bee buat notifikasi dan cerita baru.
Ohh iya Nong mau bikin cerita BrightWin kalian pada mau engga? Genrenya one shoot kaya book ini :) please comment yaww.
Nanti Nong ga akan up yang NC dulu daripada kelen batal puasa gegara nong kan bakalan repot🤣.
See you in another story
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionPahit manisnya hubungan Pavel Dan Dome. Oneshoot every one or two Chapter! Bisa Mpreg atau tidak. Follow Nong Bee biar semangat nulisnya😌