Dome mencium kemeja kerja Suaminya, wangi parfum familiar yang menenangkan milik Pavel membuat hatinya nyeri.
Seharusnya sudah 4 tahun...
Seharusnya...
FlashBack
Kebiasaan Pavel saat bangun tidur adalah mencubit pipi gembul Dome. Iya, mereka telah menikah selama 3 tahun dan hari ini merupakan hari perayaan pernikahan mereka berdua.
Pavel bekerja di salah satu perusahaan di bidang mesin dan alat berat. Selesai kelulusan mereka berdua Pavel sepakat mengikat Dome dengan status pernikahan.
Pagi ini Pavel berjanji akan pulang awal karena ini adalah wedding aniversary mereka.
"Nanti pulang jam berapa?" Tanya Dome.
"Iya aku ingat. Aku bakal pulang lebih awal, dan kamu ga perlu masak naa. Aku ga mau kamu lelah, jadi kayaknya kita dinner di luar saja ya" pinta Pavel.
"Emmm, baiklah" Kata Dome.
Selesai perbincangan keduanya Pavel berangkat ke Kantor tak lupa mengecup dahi, pipi dan bibir istrinya.
"See you naa, nanti ku jemput jam 5" Kata Pavel dan Dome hanya mengangguk pada Suaminya.
Seharian ini Dome hanya ingin bersih bersih rumah dan berencana membuat coklat praline dan 1 buah kejutan besar lainnya.
Tak terasa Dome sudah selesai dengan urusan bersih bersih rumah dan kado untuk suaminya.
Jam dinding sudah menunjukkan jam 3 sore.
"Ahhhh, selesai juga akhirnya. Sekarang waktunya mandi biar Pavel ga nunggu lama" Ucap Dome.
Tok Tok Tok pintu rumah kediaman Pavel di ketuk secara kasar dari luar.
Dome yang bingung hanya bergegas untuk membuka pintu depan.
"Ben? Ada apa? Kemana Pavel? Bukannya dia janji akan menjemputku sebentar lagi?" Ribuan cecar pertanyaan dari Dome kepada Ben.
Ben adalah teman di tempat kerja Pavel.
"Dome... aku akan memberi tahu mu sesuatu, tapi aku mohon untuk tidak panik dan histeris" Ben ingin agar Dome tetap tenang apapun yang terjadi pada saat Ben memberi tahunya.
"Apa itu Ben?" Dome bertanya dengan bingung pada Ben.
"Pavel..." Ucap Ben gantung.
"Iya, Pavel kenapa?" Tanya Dome lagi.
"Pavel meninggal, mayatnya ada di Rs xx" ucap Ben pada Dome.
Hening
"Hahahahaha" tawa renyah Dome pecah sesaat Ben mengatakan bahwa suaminya telah tiada.
"Bercandanya ga lucu ahh, masa iya dia ga nepatin janjinya, dia kan bilang mau jemputin sejam lagi" Dome masih belum percaya pada perkataan Ben.
"Dome aku tidak bercanda!" Suara bentakan Ben mengagetkan Dome.
"Pavel mengalami kecelakaan kerja di kantor, jadi dia dilarikan kerumah sakit untuk pertolongan pertama tapi tuhan berkata lain" Ucap Ben.
Deggg! Dome diam membeku. Lalu tak lama dia terjatuh dengan posisi bersingkuh.
"Antarkan aku kesana sekarang!" Ucap Dome dingin dan mencoba untuk tetap tegar.
Perjalanan 30 menit terasa seperti seharian bagi Dome.
Sesampainya di Rumah Sakit, Dome melihat jasad suaminya dengan tatapan teduh, nanar dan sakit disaat yang bersamaan.
"Hiks hiks hiks Pavvv......" Dome menangis saat menyentuh pipi dingin suaminya.
"Pavvv..... padahal kamu tadi janji buat jemput aku sore inii..... Kamu bilang kita mau Dinner buat aniv pernikahan kitaa.... hiks hiks hiksss..."
"Kamu tahuu... aku mau nunjukkin ini buat kado pernikahan kita...." Dome mengeluarkan testpack bergaris dua yang berarti Dome sedang mengandung.
"Aku hamil pav... hikss.... kamu tahu aku udah pakai program kehamilan diam diam tanpa sepengetahuan kamu, biar kita bisa punya penerus keluarga pavv.... aku tahu kamu iri sama orang lain. Karena mereka bisa punya anak dengan cepat"
"Ayolah Velllll........"
Dome terus menggoyangkan lengan Pavel berharap agar dia bangun.
Ben yang dari tadi berada di dekat Dome hanya bisa memandang miris pada Dome.
Flashback Off
"Huwaaaa" Tangis si kecil memecah keheningan mello dari Dome.
"Dome, baby menangis" Seorang Pria mendatangi Dome di ruanganya sambil menggendong seorang bayi.
"Hai my babyy" Dome menghibur bayinya sesaat pria tersebut menyerahkan bayi Dome.
"Dome..." Pria tampan itu memanggil Dome dengan lembut.
"Iya?" Dome menengok pada pria yang memanggilnya
"Tungguin Papa ya, sebentar lagi dia antar kamu ke altar. Aku mau ke altar duluan" Ucap Pria itu.
"Okay" balas Dome.
Tak lama kemudian Dome dijemput papanya untuk mengiringnya ke Altar.
Di Depan Pendeta
"Dome Woranart, aku mengambil engkau menjadi istriku, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus. Apakah kamu menerimaku?" Ucap pria tersebut di depan para undangan.
"Saya menerimamu"
"Mempelai Pria telah bersumpah di depan Bunda dan Bapak, dan saya tetapkan kalian telah resmi menjadikan kalian suami istri"
"Kedua mempelai silahkan untuk mencium satu sama lain."
Bibir Peach Dome langsung dilumat halus oleh Pria yang baru saja resmi menjadi suaminya.
"Dome terima kasih sudah menerima segala kekurangan ku" ucap pria tersebut
"Aku juga Joong" Kata Dome sambil tersenyum.
End.
Layarkan JoongDome😂, maap terinspirasi foto di twitter.
Jan lupa like dong, masa berat banget buat pencet like doang.
Ga like ga up lagi🙄
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionPahit manisnya hubungan Pavel Dan Dome. Oneshoot every one or two Chapter! Bisa Mpreg atau tidak. Follow Nong Bee biar semangat nulisnya😌