02 💜

66 8 20
                                    

"Aku takut Namjoon selingkuh" ucap Karin kembali dengan nada serius.

Maya membulatkan matanya tidak percaya.

"Bagaimana mungkin kau berpikiran seperti itu??" tanya Maya.

"Aku dengar ada seorang sekretaris baru di perusahaannya. Dan tentu saja, wanita. Awalnya aku tidak mempermasalahkan itu. Aku percaya Namjoon tidak akan macam-macam. Aku percaya padanya. Tapi..." Karin kembali memutuskan kata-katanya.

Maya terus menatap Karin dengan serius.

"Semenjak itu, Namjoon sudah beberapa kali tidak pulang ke rumah ataupun pulang larut malam" sambung nya.

"Bisa saja kan karena pekerjaannya menumpuk. Jangan berpikir yang berlebihan.." timpal Maya guna menenangkan teman nya itu.

"Awalnya aku juga berpikir begitu. Tapi... Suatu hari aku pernah mendengar Namjoon sedang menelpon tengah malam.. dengan wanita" jelas Karin.

Tatapannya semakin sendu.

Maya membelalakkan matanya kaget. Tidak, tidak mungkin. Yang ia tahu, Namjoon begitu mencintai Karin. Sama seperti Yoongi yang juga mencintainya.

"S.. Seolma.." ucap Maya gagap..

"Itu lah yang ingin aku ceritakan padamu. Aku terus diam, tapi aku juga tidak tahan. Apalagi saat ini Namjoon sedang dinas keluar kota yang aku yakin sekretarisnya itu juga akan ikut" jelas Karin.

Mereka terdiam. Saling berperang dengan pikiran mereka masing-masing.

"Eomma, ini minumannya!"

Suara mungil Hyunjin memecah keheningan mereka.

Karin merubah ekspresi wajahnya dengan tersenyum ke arah Hyunjin dan Changbin.

"Aigoo.. Anak eomma pintar sekali.." ucapnya seraya mengambil kotak berisi dua gelas minuman itu.

"Eoh? Sudah jam segini. Bagaimana kalau kita pulang? Kita lanjutkan pembicaraannya di rumahku saja. Agar Changbin dan Hyunjin juga bisa bermain dengan Woozi. Iya kan? Kalian ingin bermain dengan Woozi?" tawar Maya.

"Ne!" jawab Hyunjin bersemangat.

"Aku ingin tidur. Ini melelahkan" jawab Changbin lesu.

Maya terkekeh.

"Benar, kalian sudah berjalan jauh seharian ini. Ayo kita pulang dan beristirahat!" ajak Maya.

Karin tersenyum.

Merekapun bangkit dan pergi meninggalkan cafe itu.

🐢🐢🐢🐢

#Ting

Pintu lift terbuka tepat di lantai 7. Mereka berjalan keluar dari lift, menyusuri lorong yang terdapat beberapa pintu di sisi kanan dan kirinya.

"Rumahku di sana, nomor 717" ucap Maya seraya menunjuk ke arah depan.

Tak lama mereka sampai ke pintu yang Maya maksud.

Pip pip pip pip

#Klek

Pintu itu terbuka setelah Maya menekan beberapa tombol di kunci pengamannya.

"Ayo masuk!" ajak Maya sambil tersenyum ramah.

Karin memasuki ruangan itu, diikuti oleh Changbin dan Hyungjin.

"Duduklah di sini. Oya mau minum apa?" tanya Maya seraya mempersilakan Karin beserta kedua anaknya duduk di sofa ruang tamu.

"Ah, tidak perlu. Tadi kan kita sudah banyak minum" jawab Karin.

Maya tertawa.

"Ya sudah, kalau begitu bersantai saja.  Aku akan menjemput Woozi dan Chenle sebentar. Tidak jauh kok, hanya beberapa apartemen dari sini" ucap Maya.

Min PD x CEO Kim FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang