06 💜

44 3 18
                                    

"Hey.. Kau.. Kau mau apa?" tanya Halsey saat Namjoon semakin mendekati tubuhnya.

Halsey bahkan sudah terkekang antara tubuh Namjoon dan kaca etalase sebuah toko. Dengan mata bergetar ia menatap Namjoon yang tepat berada dihadapannya itu.

"Na.. Namjoon.." ucapnya sedikit gugup.

"Benar, itu Koya! Sudah ku duga, mata ku tak pernah salah" ujar Namjoon bersemangat.

Namjoon kemudian berjalan mundur dan bergegas memasuki toko yang mereka lewati tersebut.

Halsey masih terpaku di tempat beberapa saat karena merasa shock, setelah merasa baikan ia akhirnya menyusul Namjoon ke dalam.

"Apa itu?" tanya nya saat melihat sesuatu yang ada di tangan Namjoon.

"Boneka Koya" jawab Namjoon dengan senyum manisnya.

"Koya?"

"Ya, koala biru bernama Koya. Istriku sangat menyukainya. Kau tahu? Ia bahkan rela menghabiskan uang liburannya hanya untuk membeli barang-barang bergambar Koya di sebuah store saat ia pergi berlibur. Ahaha.. Dia lucu sekali bukan?" ucap Namjoon sambil tertawa.

Halsey tersenyum mendengarnya.

"Jadi kau akan membelikannya ini?" tanya Halsey.

"Tentu saja!" jawab Namjoon cepat.

Terlihat senyum bahagia dengan hiasan lesung pipi di wajahnya.

"Baiklah aku akan membayarnya, kau lihat-lihat saja yang lain. Aku akan membelikan mu juga" ucap Namjoon.

"Tidak perlu, sepertinya aku tidak tertarik pada barang lainnya di toko ini" tolak Halsey.

"Baiklah" jawab Namjoon dan segera menuju Kasir.

Tak lama mereka keluar dengan tentengan tas berwarna putih berisikan boneka Koya di dalamnya. Namjoon terlihat sangat bahagia karena telah membelikan oleh-oleh yang disukai istrinya.

"Namjoon.." panggil Halsey.

"Hm?" Namjoon segera menoleh pada Halsey.

"Kau yakin akan memberikan istrimu hanya sebuah boneka?" tanya nya.

"Memangnya kenapa?" tanya Namjoon bingung.

"Hey, ayolah. Kita menang proyek besar, dan kau hanya membelikan sebuah boneka?" tanya Halsey.

Namjoon tampak berpikir sejenak.

"Kau benar.." ucapnya.

"Setidaknya kau membelikan sesuatu yang berharga" ucap Halsey lagi.

"Contohnya?" tanya Namjoon bingung.

"Namjoon, kau itu seorang CEO kaya, pintar, sukses, dan tampan. Apa kau masih tidak mengerti? Bagaimanapun sifat seorang wanita, pasti ia akan senang jika suaminya membelikan perhiasan. Yaah, setidaknya kalung berlian atau sebagainya" jelas Halsey.

Namjoon terdiam.

Ya, jika dipikir, Namjoon memang selalu memberikan uang yang banyak pada Karin, dan ia akan membiarkan Karin membeli apapun yang ia inginkan, termasuk jika Karin ingin membeli perhiasan. Tapi tetap aja, itu atas dasar keinginan wanita itu. Namjoon pernah sekali membelikan ia perhiasan, tapi itu sudah lama. Kalau tidak salah, saat anniversary pernikahan mereka yang ke 3. Lama sekali bukan?

"Bagaimana? Itu hanya ideku, terserah kau saja menerima atau tidak" ucap Halsey membuyarkan lamunan Namjoon.

"Kau benar, ayo kita cari toko perhiasan!" ucap Namjoon bersemangat.

🐢🐢🐢🐢

Jam menunjukkan pukul 8 pagi. Aroma masakan menusuk indra penciuman Karin. Dengan segera Karin bangun dari tidur nyenyak nya. Ia bangkit dan menyingkap selimut, kemudian berjalan keluar kamar menuju dapur.

"Ohayou~" sambut Maya saat melihat temannya itu.

"Ohayou.." jawab Karin dengan suara khas baru bangun tidurnya.

Ia medudukkan diri nya di kursi dan merebahkan kepalanya di meja makan.

"Sedang masak apa?" tanya nya pada Maya.

"Hanya masakan biasa. Yoongi libur hari ini jadi aku memasakkan sarapan untuknya" jawab Maya.

"Yoongi libur?" tanya Karin.

"Um!" Maya mengangguk sambil tersenyum.

"Lalu mana dia?" tanya Karin lagi.

"Masih tidur. Proyek lagunya telah selesai kemarin dan sepertinya ia terlalu lelah. Karena itu ia bilang mau beristirahat hari ini" jelas Maya.

Karin mengangguk mengerti.

"Ya sudah. Ada yang bisa ku bantu?" tanya Karin.

Maya tersenyum menatap Karin. Mereka kemudian mulai berbagi tugas untuk memasak.

Aroma masakan semakin tercium lezat. Dua orang wanita terlihat sibuk berkutat di dapur itu, diselingi canda tawa bahagia mereka. Ya, lagi-lagi mereka bernostalgia tentang keseruan mereka saat memasak bersama di kehidupan kost mereka dulunya.



# ting tong




Suara bell memecah keseruan mereka. Mereka berdua saling pandang di dalam diam. Seakan memiliki isi pikiran yang sama.

"Siapa bertamu pagi-pagi begini?" tanya Karin.

Maya mengangkat kedua bahunya.

"Entah lah" jawabnya.



# ting tong




Suara bell itu terdengar lagi.

Maya melepas apron yang dikenakan dan menaruhnya di atas meja.

"Aku ke depan dulu" pamit nya.

Karin mengangguk.

Maya berjalan meninggalkan dapur menuju pintu utama rumah itu.



# ting tong




"Ya, sebentar" ucap Maya sembari memencet tombol di interkom.

"Nuguseyo?" tanya Maya.

Mata Maya membulat saat melihat wajah seseorang yang terpampang di layar interkom tersebut.

Dengan sedikit ragu, akhirnya Maya membuka pintu rumahnya.

"Annyeong.." sapa seseorang yang berdiri tepat di hadapannya tersebut sembari melambaikan tangan di depan dada.

Maya hanya terdiam melihat ke arahnya..




To be Continued

#mynew

Min PD x CEO Kim FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang