three

1K 105 17
                                    

"Loh Jennie?"

Krystal benar benar terkejut melihat siapa yang berada dihadapannya kali ini.

"Hehe, hai krystal. Boleh duduk sini kan? Soalnya semua meja udah penuh,"

Krystal menggaruk tengkuknya dan melihat kesekelilingnya dan memang benar tidak ada meja yang tersisa.

Dengan berat hati Krystal tersenyum dan mempersilahkan Jennie duduk.

Dewi fortuna sepertinya tidak berpihak padanya karena belum sampai 10 menit berbincang canggung dengan Jennie, Kai tiba tiba datang menghampirinya. Ah maksudnya menghampiri Jennie.

Ia hanya berharap bisa pergi dari sini secepatnya. Namun tidak elok jika ia pergi begitu saja.

"Loh Krystal? Kok bisa sama nini?

Kai kemudian duduk disebelah Jennie dengan ice americanonya.

Krystal meringis pelan. Sungguh, gaya pacaran mereka seperti anak smp. Nini? hanya dengan mendengarnya saja ia bergidik ngeri.

"Hehe, tadi semua meja penuh. tapi untungnya ada mantan kamu, sayang." Jelas Jennie dengan menekankan kata mantan dikalimatnya

krystal yang mendengar hanya bisa tersenyum masam. Sungguh, wanita ini tidak ada urat malu.

"By the way, lo sendirian aja krys?" tanya Jennie sambil menyandarkan kepalanya di pundak Kai

"Seperti yang lo lihat." ucap Krystal

"Lo ga ada gandengan baru gitu? apa jangan jangan lo belum bisa move on dari Kai ya?" tuduh Jennie

"Gue bukan kalian yang suka main di belakang. Jadi wajar kalau sampai hari ini gue masih sendiri, orang baru kemarin putus."

Jennie dan Kai saling pandang mendengar jawaban Krystal.

"Lo ngatain kita main di belakang?" Jennie mendelik tak terima

"Ya emang kenyataannya begitu!"  kali ini bukan Kai maupun Krystal yang menjawab

Seseorang yang tiba tiba duduk disamping Krystallah yang mengatakannya.

"Sehun?" kaget Kai

Krystal menatap Sehun meminta pertolongan untuk membawanya pergi.

"Kalian ga ada muka ya? berani beraninya muncul didepan Krystal setelah apa yang kalian lakuin." Sehun menggelengkan kepalanya sembari menatap jennie dan kai bergantian

"Urusan lo apa? Lo bukan siapa siapanya Krystal kan?" geram Kai

Ia bingung mengapa sahabatnya malah berbalik membela Krystal.

"Mungkin sekarang gue emang bukan siapa siapanya Krystal. But, who knows?"

Sehun menggenggam tangan Krytal dan membawanya pergi dari sana.

Persetan dengan tumbler starbuck barunya yang ketinggalan, Krystal sangat berterimakasih kepada Sehun karena telah menyelamatkanya dari neraka.

Mereka berhenti di kedai gelato. Sehun memberikan gelato yang telah dibelinya ke Krystal.

"Sehun makasih banget ya, gue ga ngerti lagi gimana kalau nggak ada lo."

"Santai aja kalik, gue yang harusnya minta maaf sama lo atas kelakuan temen gue."

"Ah bukan salah lo kenapa minta maaf sih," Krystal tertawa pelan sembari memakan ice creamnya

"Lo ga sedih apa liat mereka mesra mesraan gitu?" tanya Sehun

"Bohong kalau gue bilang ga sedih. Tapi lama lama gue bersyukur juga sih. Tandanya Tuhan sayang sama gue, gue dijauhin sama setan setan kayak mereka."

Sehun tersenyum mendengar ucapan Krystal. Kai benar benar bodoh karena sudah menyianyiakan gadis sesempurna Krystal.

"Udah mau jam sepuluh. Lo ga mau pulang?"

"Ah iya, bentar gue pesen grab car dulu."

"Gue anter aja!" belum sempat Krystal mengambil ponselnya, Sehun sudah menyela.

Krystal berakhir sampai dirumah diantar oleh Sehun.

"Sehun makasih ya, lagi-lagi gue ngerepotin lo." ujar Krystal yang diangguki oleh Sehun

"Nggak repot, udah sana. Gue duluan ya, masih ada beberapa urusan soalnya.. bye krys!"
sehun melajukan mobilnya menuju ke apartemennya.

Diperjalanan ia terus terbayang senyum krystal yang sangat manis.

Jangan sampai senyum manis itu tergantikan dengan tangis. Ia sungguh kesal dengan Kai yang berani membuat Krystal menangis.

"Gue ngaku kalah.  Jaga Krystal. Jangan sampai lo buat dia nangis!"

"Pasti hun! pasti! gue sayang banget sama dia. gue janji bakal selalu bahagiain dia!"

seklibat perbincangannya dengan Kai 5 tahun silam kembali datang kepikiran sehun.

Sudah menjadi rahasia umum jika dulu saat kuliah sehun dan kai berlomba lomba mendapatkan hati Krystal.

Ia kira cinta Kai sangat dalam bagi Krystal, namun ternyata ia salah. Harusnya ia dulu tak menyerah, dan membiarkan gadisnya berakhir menyedihkan.

"Kai bajingan!"

***

Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang