Break Up

five

"Lo mau apa hun?" tanya Krystal saat merka sudah berada didalam mall

"Terserah lo aja."

"Ih lo mah kayak cewek, ditanyain jawabanya terserah."

Sehun terkekeh, "Budget lo berapa emang sampe berani nraktir gue?" gurau Sehun yang membuat krystal berdecak.

Krystal mengeluarkan dompetnya dan mengambil black cardnya, "Mau mborong mall ini sekalipun duit gue cukup ya!"

Mereka berdua tertawa bersama. "sampis lo!"

###

Calling
My Jennie

Kai mengalihkan pandanganya dari laptop dan melihat ponselnya yang bergetar. Tertera nama Jennie yang sedang memanggilnya.

"Hallo?"

"Babyy," terdengar suara melengking dari sebrang telpon sana

"Kenapa?"

"Temenin aku dongg," ucap Jennie manja

"Kemana?"

"Ke birthday partynya Irene!"

"Kerjaan aku banyak," tolak Kai halus

"Please by.."

"Serius, kerjaan aku banyak bangett"

"Ihh pleasee.." suara Jennie dibuat seolah olah ia akan menangis membuat Kai iba

"Harus banget aku ikut?" tanya Kai

"Iyalah by!" rengek Jennie

kalau boleh jujur, telinga Kai mulai sakit mendengar rengekan wanitanya itu.

"Jam berapa dan dimana?"

"Jam 11, di club Orchid!"

"Acaranya jam 11?"

"Iya by."

"Ya nanti aku jemput."

"Yayy love you by" girang Jennie di sebrang

Tanpa membalas lagi, Kai langsung mematikan sambungan telponnya.

Sejujurnya ia sangat letih hari ini. Sejak pagi sudah mondar mandir meeting, ditambah tugasnya yang banyak.

Bukannya mengerti, Jennie malah sibuk merengek minta ini itu.

"Perasaan Krystal dulu nggak seribet jennie." Gumam Kai tak sadar

***

Kai mengeliatkan tubuhnya. Punggungnya sangat sakit, mungkin karena semalam ia tertidur di sofa.

Ia melihat jam yang ada di dindung.
Pukul 8.

Kai terperanjat. Ia segera membuka ponselnya dan terdapat 98 panggilan tak terjawab dari my jennie.

Ia membuka whatsappnya dan terdapat 158 pesan tak terbaca dari Jennie.

Ia mengusap wajahnya kasar.
"Sial!" ia dalam masalah besar.

Kai mencoba menghubungi Jennie namun terus di reject.

Ia sadar kalau ia salah. Tetapi setidaknya Jennie mengangkat telponnya.

Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ia tidak ada pengalaman menghadapi pacar yang sedang marah!

Dulu saat berpacaran dengan Krystal, ia jarang sekali marah. Kalaupun ngambek pasti hanya ngambek kecil kecilan.

Dan sekarang ia harus menghadapi Jennie yang egonya sangat besar.

Kai bingung harus berbuat apa.

Meminta saranpun percuma. Kai tidak memiliki banyak teman. Temannya hanya Sehun.

Dan tidak memungkinkan juga ia meminta pendapat Sehun. Sehun masih marah perihal putusnya hubungan ia dan Krystal.

satu satunya jalan adalah,
meminta pendapat Krystal!

###

Krystal terperanjat melihat nama yang tertera diponselnya.

Kai. Menelponnya.

Benar benar tidak punya malu, untuk apa ia menelponnya?

"Hallo, Kai? Ada apa?" ucap Krystal memulai percakapan

"Krys sorry, gue mau tanya dong, kalau cewek ngambek tu obatnya apa ya?" 

Tercipta keheningan beberapa saat disana.

Tiba tiba terasa ada pisau kecil yang menancap di jantungnya.

"Minta maaf lah," ucap Krystal  tercekat, ia sebisa mungkin menjaga agar suaranya tidak bergetar

"Kalau telpon gue di reject terus, gimana gue mau minta maaf?"

"Samperin lah Kai, bawain hadiah, pasti Jennie nggak ngambek lagi."

"Hadiah yang bagus buat Nini apa ya, Krys?"

Krystal menghela nafas, mana ia tahu!

"Coklat mungkin? Atau bunga? atau lo buat kejutan gitu buat dia."

"Ya ampun krys, thanks ya pendapatnya! Kalau nggak ada lo gue pasti kacau banget ini! Bye! maaf menganggu!"

Telpon dimatikan sepihak oleh Kai.

Tanpa diminta, air mata mulai berjatuhan dari mata Krystal.

Ia menangis. Dadanya sesak,

Ia teringat disaat Kai melupakan hari jadian mereka yang ketiga. Ia mendiamkan Kai seharian.

Boro boro memberinya hadiah, Kai saja hanya menelponnya sekali untuk meminta maaf.

"Sengambek ngambeknya gue, lo nggak pernah sekacau itu ya, Kai?"

###

Selamat hari senin temen temen.
Semoga updatean aku kali ini mampu mengisi malam selasa kalian!

besok aku try out guys, tapi malah update🤣

doakan ya supaya nilanya memuaskan!!

Jaga kesehatan ya!

Love ya!