Pukul 2 pagi dan Sehun baru selesai berkutat dengan pekerjaannya, mengedit foto untuk deadline esok hari.
Beberapa hari terakhir studionya sedang ramai job, jadi tak hayal jika pekerjaannya dan anak anak menjadi menumpuk.
Ia merenggangkan tanganya untuk menghilangkan pegal, lalu mematikan komputernya dan memilih untuk menidurkan tubuhnya di ranjang.
Dibukanya ponsel yang sejak kemarin tidak tersentuh, banyak pesan dan notifikasi masuk yang akhirnya ia buka satu persatu.
Sayang, tidak ada satupun notifikasi masuk dari Krystal.
Haha, tentu saja, gadis itu tidak akan menghubinginya duluan.
Tidak usah berharap banyak Sehun!
Sehun sadar jika dirinya selama ini hanya dianggap sebagai pelarian semata oleh Krystal. Sehun rela dan juga Sehun ikhlas.
Sehun tau jika ia berjuang sendirian. Namun tak apa, ia rela berkorban diawal. Pengorbanan yang besar akan dihadiahi hasil yang memuaskan, kan?
Semoga Krystal dapat memandang Sehun seperti Sehun memandang Krystal.
Hal terakhir yang dipikirkannya sebelum terlelap adalah,
Apakah Krystal perlu waktu untuk sendirian? Atau malah ia sendiri yang perlu waktu untuk meluruskan semuanya?
###
Hari sabtu.
Hari yang seharusnya Krystal gunakan untuk istirahat.Namun disinilah ia sekarang, menikmati pasangnya ombak, bersama Sehun.
Entah setan apa yang merasuki Sehun hingga ia repot repot mengajak Krystal ke pantai.
Katanya sih ingin lihat sunset.
"Gue pengen lihat sunset,"
"Lihat sunset mah dari rooftop juga bisa,"
"Pokoknya gue mau lihat sunset dipantai dan sama lo!"Seklibat percakapannya dimobil tadi terlintas dikepalanya membuat Krystal sedikit tertawa.
Sehun yang merasa ini seharusnya suasana romantis dan tidak ada lucunya sama sekali memandang heran Krystal.
"Kenapa lo ketawa?"
"Haha nggak papa, lucu aja."
"Aneh lo," ucapnya lalu melihat ke arah matahari yang bersiap untuk tenggelam
"Mataharinya cantik ya," gumam Krystal tiba tiba
"Iya," jawab sehun
"Kenapa pengen lihat sunset?" Krystal menatap Sehun,
"Karena sunset indah," Sehun balik menatap Krystal, "tapi, lo tahu? ada yang jauh lebih indah dari sunset." lanjutnya
"Apa?"
"Lo," jawab Sehun membuat Krystal memutus kontak mata mereka
"haha bisa aja lo," Krystal tertawa hambar
Ah, bukan hambar, tepatnya salah tingkah.
"Gue nggak tau gue terlalu obvious apa nggak, tapi gue yakin pasti lo pernah mempertanyakan kenapa sikap gue akhir akhir ini aneh sama lo, gue jadi sering njemput, gue sering ngontak lo, dan gue jadi sering ngajak lo jalan."
Perkataan Sehun terhenti, "Iya krys, dugaan lo bener. Gue suka sama lo."
Dia meraih wajah Krystal, meminta gadis itu untuk menatapnya balik.
"Gue tau dan gue sadar, kalau gue ngedeketin lo sekarang, kemungkinan gue dijadiin pelarian itu gede, tapi nggak papa gue rela dijadiin pelarian. Gue ikhlas asalkan itu sama lo,"
Sehun menghela nafas, "Boleh nggak Krys?"
"Boleh nggak gue berjuang buat lo?"
Krystal tak bergeming,
"Jangan," Krystal melepas pangutan tangan Sehun yang berada di wajahnya.
Perkataan Krystal tersebut sempat membuat Jantung Sehun berhenti berdetak selama beberapa saat, hingga Krystal menggemnggam tangan itu, lalu tersenyum kecil.
"Jangan berjuang sendirian, kita berjuang sama-sama."
###
Aku nggak memaksa kalian buat memberi aku feedback, karya aku nggak sepantas itu.
Tapi aku sangat berterimakasih dan bersyukur kepada para pembaca yang mampu menghargai dan mengapresiasi karyaku dengan memberikan komentar maupun vote, terimakasih!
Adakah disini yang nctzen? Kalau ada, luangkan waktu buat baca workku yang judulnya Skincare-Renjun dan juga Ice cream- Jeno. Siapa tau kalian kecantol, hehe thank you!
by the way apa cuma aku yang masih nunggu dramanya krystal sama lay tayang? udah berapa tahun anjir monangis aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Break Up
FanfictionCuma orang bodoh yang mau nyianyiain krystal, dan Kai orangnya. Siapa yang akan Krystal pilih? Kai si pembuat luka, atau Sehun sang penabur garam? Sekaistal highest rank: #2 in Kaistal #2 in Sestal