105

529 82 6
                                    

"Fajar.." gumam Minhee

"Minhee? Minhee lo sadar?"

Minhee meringis, membuka matanya perlahan dan menoleh ke sisi ranjang

"Yun..Seong?"

"Fajar dimana, yunseong?" bisik Minhee

"Dia–"

"Minhee?"

"FAJAR!"

Entahlah, Minhee begitu semangat sampai dengan berani turun dari ranjang rumah sakit dan melesak masuk ke pelukan Yonghee

Yonghee hampir oleng, namun ia langsung tersenyum dan membalas pelukan Minhee

"Minhee, tiduran lagi ya? Liat tuh, infusnya hampir lepas"

Minhee mengangguk lucu di dada Yonghee

"Ya lepas dulu dong, hee?" kekeh Yonghee

Minhee dengan pelan melepas pelukan mereka, lalu meringsut ke atas ranjang

"Kamu maag?"

Minhee mengangguk sambil terkekeh, manis sekali

"Kenapa nggak makan kalau gitu?"

"Nggak laper" ucap Minhee

"Astaga hee, makan harus nunggu laper dulu?"

Minhee mengangguk dan memejamkan matanya saat tangan Yonghee pelan-pelan merapikan poni Minhee yang sudah menutupi mata

"Jangan sakit lagi" gumam Yonghee

Ah apakah kalian melupakan yunseong?:)

Laki-laki itu kini menahan kepalan tangannya dibawah ranjang

Rasanya, iri

Pipi yang kini memerah itu bukan lagi karena nya, senyuman manis itu kini bukan untuknya

Ia merasa, tidak adil. Semua yang ada di Minhee dibagi-bagi sekarang, tidak ada kata spesial untuk yunseong lagi

Bahkan mungkin, kata spesial itu ada di yonghee

Laki-laki itu yang kini membuat pipi Minhee bersemu, membuat kekehan manis itu keluar dari bibir cherry nya, membuat bibir itu mengerucut lucu

Yunseong hanya terlalu gengsi untuk mengakui jika ia mencintai Minhee

Bahkan sampai sekarang.

Tok tok tok

Cklek

"Min–hee"

Empat orang itu membeku, saling memandang

Namun Yonghee yang sadar dahulu segera meminta si tamu duduk

"Sang, duduk sini"

Eunsang mengangguk dan menggumamkan terimakasih, "Aku disini aja" ucapnya yang duduk disisi ranjang

"Minhee..kenapa terluka lagi?" lirih Eunsang

Berkali-kali ia melihat Minhee masuk rumah sakit, ia tidak bisa

Minhee terkekeh saat melihat sahabat nya itu justru kini sudah menangis pelan

"Yunseong?" panggil Minhee membuat Yunseong tersadar dari lamunan nya

Minhee sedikit melirik kearah Eunsang yang masih terisak

"Eunsang baru gak baik, bawa ke taman gih. Daripada dia nangis mulu" kekeh Minhee yang sejujurnya juga menahan sakit luar biasa

Ia masih mencintai Yunseong, ia tidak bisa menepis perasaan itu semudah melupakan pr

Yunseong langsung menoleh ke Eunsang, ia langsung berdiri dan mengusap pipi Eunsang lembut, didepan Minhee yang kini tersenyum getir diam-diam

"Ayo, sang"

Eunsang sempat menggeleng, menolak

Namun akhirnya, ruangan ini hanya ada 2 orang

"Hiks" Minhee menutup wajahnya, meredam isakan yang memilukan itu

Kebiasaannya saat menangis.

Tanpa kata apapun, Yonghee langsung berdiri memeluk Minhee yang semakin keras menangis

"Kamu kuat, minhee. Kamu bisa, pelan-pelan" bisik Yonghee sambil menepuk-nepuk punggung yang terus bergetar itu

Tanpa sadar laki-laki yang akan kembali ke ruangan itu untuk mengambil handphone nya justru termenung didepan pintu, melihat Minhee yang ada di pelukan Yonghee

Ia iri, ia ingin ada diposisi memeluk Minhee juga, menggumamkan kalimat penenang tanpa ada penolakan dari si manis

Namun sekali lagi, laki-laki itu masih gengsi

💔💔💔

Hari-hari Minhee terasa membosankan di rumah sakit, ah tidak, kecuali jika Yonghee datang

"Fajar.."

"iya, hee?"

"Aku mau liat fajar" rengek Minhee dengan bibir yang mengerucut lucu

Yonghee berdiri, menyibak jendela, membuat kamar Minhee yang sudah terang karena lampu disinari cahaya subuh yang remang

"Fajar?!" rengek Minhee

Yonghee mengernyit bingung, "Kamu kan bisa lihat disini hee?"

Minhee menggeleng, mensedekapkan tangannya ke dada, "Aku mau yang sebelumnya! Yang diatas genteng! Itu lebih jelas, fajar..."

"Tapi kamu masih sakit Minhee" bujuk Yonghee

"1 jam liat sunrise ga mungkin bikin aku mati, fajar.." Minhee keukeuh, membujuk Yonghee

"Yaudah, nih pakai" ucap Yonghee setelah menyodorkan hoodie besar warna biru langit pada Minhee

Minhee tersenyum lebar lalu mengangguk

Dengan sedikit meringis ia mencabut infus dari tangannya membuat Yonghee melotot hendak protes namun Minhee lebih dahulu menarik tangannya, keluar kamar

Koridor yang masih sepi dan hanya ada beberapa perawat berlalu lalang, Yonghee yang ditarik masih sibuk memainkan hp nya, menchat dokter perawat Minhee yang sudah dekat dengan Yonghee dan Minhee

"Ayo cepet!" desak Minhee sampai tanpa sadar tersungkur, terjatuh

"Minhee?"

Minhee justru tertawa kecil, menggelengkan kepalanya, "Aku gapapa, ayo" ucap Minhee yang kini justru mengalungkan tangannya ke leher Yonghee, dibelakang tentu saja, menumpukan beratnya ke Yonghee dengan jalan terseret

💔💔💔

"Udah seneng?" ledek Yonghee yang kini sudah duduk manis diatas genting dengan Minhee

Yang tadi ditanya dan sedang tersenyum kini merotasikan matanya, "Diem kek"

"Udah, hee. Gamau liat fajar ini juga?" ucap Yonghee yang diakhiri kekehan

Minhee menoleh, menatap wajah laki-laki yang terlihat begitu mencintainya kini semakin tampan hanya karena seulas senyum

"Fajar?" panggil Minhee sambil sedikit mendempetkan badannya ke si dominan

"Iya hee?"

Kedua anak adam itu saling bertatapan, dan satu kalimat polos Minhee meluncur bgitu saja

"Fajar masih sayang Minhee?"

Yonghee terkekeh, tanpa sadar semakin mengikis jarak mereka, sampai hidung mereka saling bersentuhan

"Minhee.." panggil Yonghee saat jarak mereka begitu dekat

"Apa boleh fajar cium Minhee?"

Minhee terkekeh, mengangguk pelan tanpa sadar jarak mereka begitu dekat

Sehingga anggukan itu, membuat dua material kenyal milik mereka saling bertemu

💔💔💔

YHAAA CIUMAN YHAAA😂

Stronger -hys x kmh x les x kyheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang