PART ONE

1.7K 97 0
                                    

Yongsun POV

Pagi yang membuatku harus bangun dengan terpaksa meninggalkan kasur ku tercinta, aku harus segera pergi ke kantor. Ya, aku bekerja di Nam Company perusahaan kekasihku bernama eric nam, aku dan eric sudah berpacaran selama 2 bulan. Dan eric lah yg membuatku bekerja diperusahaannya. Curang? Licik? Itulah yg dikatakan oleh orang-orang diperusahaan kepadaku. Sebenarnya aku tidak mau bekerja diperusahaan eric, tetapi ayahku dan ibuku memaksa aku untuk bekerja disana, aku pun tidak bisa melawan kedua orangtua yang aku sayangi itu. Jadi aku berusaha menahan amarah dan tidak memperdulikan apa yg dikatakan oleh orang-orang diperusahaan itu tentang ku.

Aku segera bersiap-siap untuk kekantor. Setelah selesai aku turun kebawah dan yah rumah ku emang selalu sepi, karena orangtua ku selalu tidak ada dirumah, mereka jarang ada dirumah, setiap aku tanya mereka kemana, mereka tidak pernah mengatakannya. Mereka hanya mengatakan "mama akan pergi selama seminggu" atau "ayah hanya pergi beberapa hari saja", tapi mereka tidak pernah pergi bersama, aku terkadang bingung kenapa mereka selalu tidak pernah pergi bersama dan aku merasa selalu kesepian karena mereka tidak pernah meluangkan waktu untukku sedikit saja. Aku pun mengambil susu dikulkas dan beberapa roti, aku memakan beberapa roti dan meminum susu, dan aku segera pergi tidak lupa aku menguci pintu..

Halte Bus

"hhhh" aku membuang nafas panjang, aku tadi berlari ke halte karena takut ketinggalan bus, untungnya aku tepat waktu, aku pun duduk dan menunggu bus datang. Aku melihat ada mobil yg berhenti tidak jauh dari halte, dan melihat seseorang yg turun dari mobil itu dengan muka yg keliatan kesal, dia sempat mengecek mobilnya terlebih dahulu kemudian dia berjalan menuju halte, aku melihat muka kesalnya tetapi walaupun terlihat kesal dia tetap terlihat tampan. Dia mengeluarkan handphone dari kantongnya dan menelpon seseorang

"hyejin tolong telfon supirku, mobilku mogok dan sepertinya aku terlambat kekantor, mobilnya ku tinggal di dekat halte xx" aku bisa mendengarnya, kebetulan halte tidak terlalu rame dari biasanya.

"hei jangan menceramahi ku sekarang, kau tau kan aku lebih senang nyetir sendiri daripada disetirin oranglain, aku akan naik bus, sudah ya" dia lalu mematikan telfonnya dan memasukkan handphonenya kekantongnya.

Bus pun datang, orang-orang masuk bus terlebih dahulu, dan aku dibelakang lelaki yg tadi, aku melihat dia mengecek seluruh kantongnya "sial" aku mendengar sekilas omongan dia yg sangat pelan itu, tiba-tiba aku mendengar supir itu berbicara

"tuan tolong cepat, masih ada yg mengantri dibelakangmu" ucap supir itu

"ah maaf pak bisa kah aku ngutang dulu, atau besok akan ku bayar.. besok aku akan kesini lagi. Dompetku ketinggalan pak" jawabnya memohon,

"tidak bisa tuan, kalau tidak ada uang silahkan turun tuan" jawab supirnya

"nona silahkan masuk" sambung supir itu sambil melihat kearahku, lelaki itupun juga melihat kearahku

"pak saya yg bayarin dia" jawabku sambil menempelkan kartu untuk bayar busnya,

"baiklah nona, silahkan masuk tuan" jawab supirnya dan menutup pintu bus.

Aku masuk terlebih dahulu meninggalkan lelaki itu kebingungan, aku melihat hanya ada 2 kursi kosong dan langsung duduk dekat jendela, lelaki itu pun berjalan kearahku, dan duduk disebelahku, aku melihat kearah jendela disebelahku dia terlihat gelisah dan akhirnya

"terimakasih" ucapnya kepadaku sambil melihat kearahku, akupun langsung melihat kearahnya

"iya samasama" jawabku,

"eerr.. akan ku ganti uangnya, boleh minta nomormu? biar bisa ku hubungi kamu untuk ganti uangnya" ucapnya lagi,

aku melihatnya ragu "hhmm.. tidak usah diganti kok" jawabku,

MY STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang