Chapter 3

1.7K 190 25
                                    

*Author Pov*

"A-Ae..." Ucap Saint tak percaya, kakinya yang bergetar tanpa sadar melangkah maju sampai ia berdiri tepat di depan pria yang saat ini juga menatapnya tanpa ekspresi.

"K-kau Ae? Kau benar-benar Ae?" Tanya Saint dengan mata berkaca-kaca yang siap tumpah kapan saja.

Pria yang sejak tadi hanya duduk dengan tenang perlahan berdiri, menatap lurus kearah pemuda didepannya dengan tatapan dinginnya.

"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan dan aku tidak ingin mengerti, aku sudah banyak melihat orang seperti mu, berpura-pura mengenalku yang berakhir dengan menginginkan kekayaanku.. Apa kau juga tertarik padaku setelah melihat mobil di luar itu.. Geez sangat murahan!" Ucap pria itu berlalu dari hadapan Saint sedikit membenturkan bahunya pada pria itu yang membuat air mata Saint jatuh begitu saja membasahi kedua pipinya.

"Mean ayo kita pergi.. Aku tidak betah berlama-lama disini" Ucap Perth berlalu begitu saja tanpa berniat menunggu jawaban Mean.

"Siapa juga yang menyuruhmu datang huh.. PERGILAH DAN JANGAN PERNAH DATANG LAGI!!!" Teriak Plan marah.

"KAU JUGA PERGILAH.. KALIAN BENAR-BENAR MENGHANCURKAN MOOD KU!!!" Sambung Plan, meneriaki pria yang berdiri tepat di depannya.

"Aish.. Aku tidak tahu apa yang terjadi pada pria itu, aku akan pergi sekarang, mood Perth benar-benar naik-turun" Ucap Mean lalu berlari kecil menyusul Perth yang sudah lebih dulu pergi membawa mobil kesayangannya.

Plan menghela nafas panjang.

"Apa benar aku mencintai pria bodoh itu" Ucapnya pada diri sendiri.

Perhatian Plan teralihkan pada Saint yang masih berdiri mematung di tempat pria bernama Perth tadi duduk. Ia kemudian berjalan menghampiri nya.

"Saint kau baik-baik saja?" Tanya Plan memegang bahu kiri Saint dengan pelan, dan saat itulah Saint langsung jatuh pingsan.

"SAINT?!!"

~~~

"Perth apa yang terjadi padamu?" Tanya Mean heran setelah mereka sampai di markas mereka. Disana sudah ada Title, Mark dan juga bawahan Perth yang lain menatap kedatangan mereka heran.

"DIAMLAH MEAN, JANGAN MENGANGGU KU!!!" Bentak Perth marah lalu masuk kedalam ruangan nya dengan membanting pintu dengan sangat kuat, untung saja pintu itu tidak rusak.

"Apa yang terjadi pada Perth?" Tanya Title, salah satu kepercayaan Perth dalam hal komputer, ia yang selalu di tugaskan untuk mencari tahu semua informasi tentang target, lawan dan juga rekan kerjanya di dunia pasar gelap.

Pria itu sangat ahli dalam komputer, tidak ada yang bisa menandingi keahliannya dalam hal benda persegi itu.

"Aku juga tidak tahu, tadi setelah pulang dari Cafe moodnya sudah hancur seperti itu" Jawab Mean dengan wajah polosnya.

"Kau membawanya ke Cafe itu.. Kau sengaja membuat Perth marah huh" Kini giliran Mark yang berbicara.

"Tidak juga, awalnya aku ingin pergi sendiri, tapi saat Perth bertanya aku ingin pergi kemana aku mengatakan ingin pergi ke Cafe Plan, lalu dia bilang ingin ikut lalu kami pergi bersama" ~Mean

"Lalu apa yang terjadi selama kalian disana? Apa Perth dan Plan bertengkar?" ~Title

"Tidak, justru aku dan Plan yang bertengkar" ~Mean

"Lalu ada apa dengannya?" ~Mark

"Jangan hiraukan dia, kau tau besok tanggal berapa kan? Setiap tahun pria itu selalu berada di mood paling bawah nya seharian itu" ~Mean

[Hiatus] The Lie Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang