Chapter 1

4.6K 240 44
                                    

@NewYork

*Author Pov*

Sebuah mobil mewah melaju dengan kecepatan tinggi membelah dinginnya kota New York di tengah sunyinya malam karena saat ini jam menunjukkan pukul 2 dini hari.

Mobil Mayback Excelerd keluaran terbaru berwarna hitam itu berhenti di sebuah bangunan tua yang sudah tak berpenghuni dimana sudah ada seseorang yang menunggu kedatangan sang pemilik mobil yang baru saja tiba.

Seorang pria berpakaian rapih, bertubuh tinggi, dengan tatapan matanya yang tajam serta kulitnya yang seputih susu keluar dari balik kemudi.

"Maaf menunggu lama Mr. Brayn"

"Tidak masalah, aku bisa menunggu sampai kapanpun untuk bisa bekerja sama dengan kalian, Black Bloods"

Pria berkulit putih itu hanya bisa tersenyum tipis.

"Dasar penjilat" Desisnya dalam hati.

"Ngomong-ngomong dimana Boss mu?" Tanya Brayn, pria tua berusia 40 tahun itu menatap mobil hitam yang berada di balik punggung pria di depannya.

"Maaf Mr. Brayn, Boss kami tidak suka turun secara langsung saat melakukan transaksi.. Dia lebih suka memantau dari jauh apa yang kita lakukan sekarang"

"Begitukah.. Aku penasaran.. Kenapa pria seperti dia jarang menampakkan dirinya, apa Boss mu tidak percaya diri dengan wajahnya" Pria itu tertawa pelan setelah mengucapkan kata-kata nya.

Pria bertubuh tinggi itu seketika mengepalkan tangannya kuat, serta ekspresi wajahnya seketika berubah.

"Tunggu disini Mr. Bryan aku akan mengambil barang yang anda pesan"

Bryan hanya mengangguk sebagai jawaban, sedangkan pria itu berjalan berbalik menuju bagasi mobil yang terparkir tidak jauh dari tempat mereka berdiri tadi.

"Mark, lakukan tugasmu" Ucap Mean melalui microphone kecil yang tersambung langsung pada pria bernama Mark itu.

Di atas gedung berlantai 70 yang bersebelahan dengan gedung tua yang saat ini menjadi tempat transaksi jual-beli senjata ilegal oleh sekelompok Mafia terkenal, Black Bloods.

Seorang pria menggunakan masker hitam serta senapan jarak jauh yang ada di depannya membidik seorang pria tua dengan 10 pengawal di belakangnya.

Tanpa menunggu lama, setelah mendapatkan perintah dari rekannya tadi pria itu dengan cekatan menembaki secara brutal pria-pria berpakaian hitam yang berbaris di belakang pak tua itu.

Tak butuh waktu 20 detik pria bernama Mark itu telah menghabisi 10 nyawa dengan senjata kesayangannya, menyisakan seorang pria tua yang berlutut ketakutan menatap Mean yang berjalan kearahnya.

"T-t-tolong ampuni aku" Mohon Bryan sembari berlutut ketakutan dengan menautkan kedua tangannya.

"Aku tidak tau kau bodoh atau hanya pura-pura bodoh Mr. Bryan, kau tentu tau kami siapa dan kau baru saja menghina pemimpin kami dengan mengatakan hal buruk tentang wajahnya" Ucap Mean dengan tatapan matanya yang mematikan.

"A-aku minta maaf, aku tidak akan pernah melakukannya lagi" ~Bryan

"Itu bagus, tapi maaf Mr. Bryan.. Kau tentu tau apa motto dalam kelompok kami.. 'Never Think Twice' yang artinya kami tidak akan berfikir dua kali untuk membunuhmu"

"Selesaikan" Ucap Mean sekali lagi lewat microphone kecil di tangan kanannya.

Dan tanpa butuh waktu beberapa detik pria bernama Bryan itu tertembak tepat di kepalanya.

"Ck.. Menyusahkan saja" Geram Mean.

"Title, bawa beberapa pembersih ketempat ini, disini terlalu kotor" Ucap Mean lewat sambungan teleponnya, dan tanpa menunggu jawaban dari lawan bicara pria itu langsung memutuskan panggilan secara sepihak.

[Hiatus] The Lie Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang