Chapter 18

1.3K 145 45
                                    

*Author Pov*

"Mark tolong selamatkan aku"

BIP~ BIP~ BIP~

Suara nyaring klakson mobil mengalihkan perhatian pria yang berjarak beberapa meter lagi dari posisi persembunyian Gun.

Pria itu berbalik dan segera melihat dari lantai dua untuk melihat apa yang terjadi dibawah sana.

Betapa terkejut pria itu saat melihat seluruh kaca di mobilnya hancur berkeping-keping.

"Sial" Geramnya, kemudian pria itu berlari cepat kearah kamar Saint yang tak selang beberapa detik keempat pria itu langsung keluar dari kamar Saint saat itu juga.

Mereka saling bertatapan melihat kondisi mobil mereka yang sangat mengenaskan dan jangan lupakan tulisan yang terdapat di bagian depan mobil itu.

"JANGAN BERANI MENGINJAKKAN KAKI KALIAN DI SINI LAGI, KARENA JIKA ADA LAIN KALI BUKAN HANYA MOBILMU YANG AKAN HANCUR MELAINKAN ISI KEPALA KALIAN!"

Itulah pesan yang terdapat di mobil tersebut. Salah satu dari mereka yaitu pria yang keluar dari kamar Saint pertama kali sempat bertanya-tanya bagaimana cara orang ini menghancurkan kaca mobilnya tanpa membuat suara apapun, padahal selang waktunya terbilang cukup singkat.

Tanpa menunggu lama lagi, keempat pria berpakaian Jepang itu menaiki mobil hancur itu dan segera pergi meninggalkan lokasi tempat kejadian tersebut.

Gun masih tidak menyadari situasinya, ia masih setia menundukkan wajahnya dengan doa yang tak pernah berhenti ia ucapkan dalam hatinya.

Kurang lebih 30 menit Gun bersembunyi dibalik tempat sampah itu tanpa berniat berdiri ataupun mengecek keadaannya.

Ia sudah terlalu takut akan skenario terburuk yang mungkin akan terulang lagi jika ia nekat untuk keluar dari persembunyiannya kali ini.

Tap~ Tap~ Tap~

Gun sekali lagi mendengar suara langkah kaki menaiki tangga besi yang menghubungkan lantai satu dan dua tempat tinggalnya.

Pria berkulit putih itu semakin merapatkan dirinya ke tembok, ia berfikir jika orang-orang tadi itu tahu dan akhirnya kembali untuk membunuhnya.

"Gun? Apa kau ada di sini?"

"Ini...." Gumam Gun, ia mengintip dari balik tempat sampah itu, mencoba meyakinkan dirinya jika pendengarannya tidak salah.

"MARK!" Teriak Gun girang, entah kenapa ia merasa sangat bahagia bisa melihat Mark sekarang.

Dengan cepat Gun berlari dan langsung memeluk Mark yang sudah siap menyambut Gun dalam pelukannya.

"Aku... Takut" Ucap Gun dalam bahasa Thailand. Ia mungkin lupa jika saat ini ia sedang berada di New York dan pria yang sedang ia peluk merupakan orang asli dari negara ini.

"Aku tidak tahu apa yang kamu katakan, tapi lebih baik kita masuk ke kamar mu dulu" ~Mark

"Tidak, tunggu dulu... Aku harus mengecek sesuatu" Ucap Gun, lalu melepaskan pelukannya dari Mark kemudian berjalan mendekati kamar Saint.

Pintu kamar Saint terbuka lebar, mungkin karena tadi orang-orang itu panik dan langsung meninggalkan kamar ini begitu saja.

Mark menyusul di belakang Gun, sembari matanya terus memperhatikan keadaan di sekitar tempat itu.

Mark menatap aneh kearah Gun yang tidak mengatakan apa-apa setelah masuk kedalam kamar tersebut.

"Gun, ada apa?" ~Mark

"Ap-Apa... Apa yang telah mereka lakukan pada kamar Saint?" Ucap Gun tak percaya.

Kamar Saint terlihat seperti kapal pecah, barang berserakan di mana-mana, bahkan kamar mandinya juga ikut berantakan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[Hiatus] The Lie Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang