Chapter 14

1K 140 16
                                    

*Author Pov*

"Kau?!"

"Kalian saling mengenal?" Tanya Saint bingung melihat Perth dan Gun saling menatap satu sama lain.

"Tidak" Ucap mereka kompak sekali lagi yang membuat Saint semakin heran.

"Kenapa pria yang diklaim Mark sebagai kekasihnya ada disini? Apa hubungannya dengan Saint?" Fikir Perth dalam benaknya.

"Saint, siapa dia?" Tanya Gun yang pertama membuka suara setelah beberapa saat terdiam karena pemikiran mereka masing-masing.

"Oh, Gun... Kenalkan dia Perth, dan Perth, kenalkan dia temanku Gun" Balas Saint memperkenalkan keduanya.

"Bukankah dia pria yang waktu itu?" ~Gun

Perth menatap Gun sengit, dalam benaknya ia berpikir apakah pria didepannya ini tahu siapa dirinya sebenarnya.

"Yang mana yang kau maksud Gun? Apa kau pernah bertemu dengan Perth sebelumnya?" ~Saint

Gun berjalan mendekat kearah Perth, meneliti pria dingin itu dari atas sampai bawah.

"AKU YAKIN!" ~Gun

"Kau pria yang waktu itu mencium Saint di Mall XX kan?" ~Gun

Perth dan Saint membulatkan matanya.

"Oh, jadi dia teman yang di ucapkan Saint hari itu" Pikir Perth dalam hati.

"K-Kau melihatnya?" Tanya Saint dengan pipi memerah.

"Jelas saja aku melihatnya, dia mencium mu di tempat umum, dan kalian berciuman dengan sangat lama... Bukan hanya aku yang melihat kalian, tapi orang-orang yang ada di sana juga melihatnya" Ucap Gun dengan polosnya.

"Hanya itu yang kau tau? Apa itu pertama kalinya kau melihat ku?" ~Perth

"Y-Ya... Itu pertama kalinya aku melihat mu" Jawab Gun gugup, pasalnya ia ditatap dengan sangat menakutkan oleh Perth.

"Eh... A-Aku... Aku rasa aku harus pergi, aku bersyukur tidak ada yang terjadi... Tadi aku buru-buru datang kesini setelah mendengar suara gebrakan dari pintumu... Aku kira itu dari orang yang tadi" ~Gun

"Apa maksudnya Saint? Apa ada seseorang yang mencoba masuk kesini?" ~Perth

"Bukan apa-apa" ~Saint

"Sebaiknya aku pergi dulu... Selamat malam Saint" ~Gun

"Ya.. Selamat malam Gun, terima kasih sudah mengkhawatirkan ku" ~Saint

Gun hanya melambai sebagai jawaban kemudian berlari menuruni tangga agar segera masuk ke dalam kamarnya.

Sedangkan Saint kini mendudukkan dirinya di atas tempat tidurnya sembari menatap Perth yang terlihat sedang menunggu jawaban darinya.

"Jadi apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Perth sekali lagi.

"Tidak ada yang serius, beberapa saat yang lalu aku melihat ada beberapa pria berpakaian hitam seperti sedang melakukan sesuatu diluar dan membuat keributan, aku sempat ketakutan karena hal seperti itu tidak pernah terjadi selama aku tinggal disini" ~Saint

"Jadi itu alasannya kau menghubungi ku?" ~Perth

"Yah... Maafkan aku karena menghubungi mu selarut ini, aku pasti mengganggu waktu tidur mu kan?" ~Saint

"Tidak! Aku malah senang karena kau menghubungi ku, harusnya tadi aku memaksa mu tidur di tempat ku, tapi karena kau bersikeras tidak mau jadi aku menyerah" ~Perth

Saint menunduk, merasa sedikit bersalah.

Perth membelai belakang kepala Saint lembut, mencium puncak kepala kekasihnya dengan penuh perhatian.

[Hiatus] The Lie Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang