Hai, apa kabar?
Happy reading 😘
.....
Luna melangkah keluar gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan cepat sembari mencari keberadaan ponselnya yang terselip di dalam tas.
Luna sesekali mendongak memastikan dirinya tidak menabrak orang yang datang dari arah berlawanan.
Baru saja gadis itu menemukan ponsel yang sedari tadi dicarinya, tapi benda itu sekarang sudah terjun bebas menuju lantai lantaran Luna yang tak sengaja bertabrakan dengan seseorang membuat tubuhnya terdorong kebelakang.
"Aduh, maaf saya nggak sengaja." ucap Luna yang kini tengah berjongkok sembari memperhatikan keadaan ponselnya.
"Kamu nggak papa?" Tanya sebuah suara bernada datar diiringi tangan yang kini terulur untuk membantu Luna berdiri.
Luna mendongak sembari mengedipkan matanya beberapa kali memandang sosok pria yang juga tengah memandangnya dengan ekspresi datar dan sebelah alis terangkat.
Setelah tersadar dari lamunan singkatnya, Luna langsung berdiri tanpa meraih tangan pria yang tadi bertabrakan dengannya lantaran terlalu gugup.
Luna berdehem pelan kemudian menatap pria yang tadi di tabraknya, kini berdiri dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku jaket.
"Ehm.. maaf tadi saya nggak merhatiin jalan." Kata Luna sembari tersenyum tipis.
"Nggak papa, saya juga minta maaf karena kurang hati-hati." Balas nya.
"Kalau begitu saya permisi." Pamit Luna lalu melenggang pergi tanpa menunggu respon pria itu.
Pria itu terus memperhatikan tubuh Luna yang pergi menjauh kemudian tersenyum miring sekilas.
"Liatin apa?" Tanya seorang pria yang baru datang.
"Bukan apa-apa." Balasnya datar kemudian melangkah pergi.
"Profesor Anggara udah dateng, dia lagi nungguin kamu di ruangannya."
"Udah kesana Bang?" Tanya pria yang tadi bertabrakan dengan Luna sembari berjalan diikuti oleh pria satunya.
"Aku nungguin kamu. Aku juga baru selesai cari tahu tentang hal yang kamu suruh kemarin."
Setelah mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk, keduanya langsung memasuki ruangan Profesor Anggara yang merupakan dosen pembimbing disertasi mereka.
"Oh Arjuna, Vian sudah sampai rupanya." Sapa Profesor Anggara dengan ramah yang dibalas Anggukan singkat oleh Juna dan sebuah senyuman manis oleh Vian.
"Bisa kita mulai bimbingannya sekarang Prof?" Tanya Juna setelah keduanya mendudukkan diri di depan Profesor Anggara.
"Ya jika kalian sudah siap." Balas Profesor Anggara tersenyum pasrah, terbiasa dengan tingkah Juna yang tanpa basa basi.
Bimbingan Juna dan Vian kali ini tidak memakan waktu lama hanya sekitar tiga puluh menit, setelah selesai mereka langsung berpamitan dan keluar dari ruangan Profesor Anggara menuju parkiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly (ON REVISI-New Version)
Romance"Na tau gak, ada cogan yang sering liatin kamu pas kerja?" "Ya terus?" Aluna, gadis yang sangat anti dengan kata jatuh cinta. Bagi Luna, hubungan asmara hanya merupakan salah satu cara untuk menambah masalah dalam hidupnya. "Kamu gak mau pacaran kan...