2. Dia Lagi?

4.8K 568 90
                                    

Pengen dabel karena kangen update hehe

Happy Reading 😘

.....

"Na gantiin bentar dong aku ada panggilan alam." Kata Naya lalu langsung lari kebelakang.

Luna hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Naya yang selalu penuh kejutan. Menggantikan Naya menjadi kasir membuatnya bisa berhenti berlarian kesana kemari untuk mengantarkan pesanan, meskipun hanya sebentar.

Suara pintu yang terbuka dan suara sambutan beberapa rekannya membuat Luna yang tadi tengah meminum air langsung mengalihkan pandangannya kearah pelanggan.

Luna terdiam sesaat setelah mengetahui siapa yang datang kemudian tersenyum ramah.

"Selamat datang, mau pesan apa?" Tanyanya ramah.

"Red Eye Coffee dan Rice Box nya satu." Balas Juna sembari matanya menatap Luna dengan intens.

"Rice Box nya mau yang varian apa?" Tanya Luna yang berusaha mengacuhkan tatapan Juna.

"Ayam lada hitam." Balas Juna sembari mengalihkan tatapannya kearah lain saat menyadari Luna merasa risih dengan apa yang dia lakukan.

"Makan disini atau take away?"

"Disini."

"Totalnya tiga puluh enam ribu." Kata Luna kemudian menerima uluran kartu debit dari Juna.

Melihat itu Luna bisa menebak, bahwa pria yang ada di depannya ini adalah anak orang kaya.

Bayar pesanan dibawah seratus ribu saja pakai kartu debit, apa dia tidak punya uang tunai barang lima puluh ribu? Maafkan jiwa julid Luna yang tiba-tiba muncul, dia cukup kesal entah karena pada pria yang beberapa hari ini sering sekali ditemuinya dengan beberapa situasi yang tak terduga.

Sebenarnya yang membuat Luna kesal adalah cara pria itu menatapnya membuatnya risih, Luna jadi merasa sedikit takut pada pria itu.

"Silahkan tunggu di meja yang kosong nanti akan kami antarkan." Kata Luna setelah menyerahkan bukti pembayaran dan kartu debit Juna, kemudian berbalik untuk memberitahukan pesanan yang baru masuk pada bagian dapur.

"Alhamdulillah lega, makasih ya Na udah mau gantiin." Kata Naya yang baru kembali dari toilet, Luna yang melihat Naya sudah kembali hanya mengangguk dan menyingkir dari counter kasir.

"Red Eye Coffee dan Rice Box nya udah siap." Kata Dikha yang baru muncul dari belakang.

Naya menerima pesanan itu lalu memberikannya pada Luna membuat gadis itu berdecak sebal, kenapa harus dia yang memberikan pesanan pria aneh itu coba?

Melihat Lila yang baru datang membuat Luna memiliki ide yang mungkin dapat membantunya untuk menghindari pria itu.

"Lil tolong kasihin ke meja nomer 6 dong." Kata Luna membuat Lila menatapnya aneh.

"Kenapa nggak kamu aja? Aku baru balik tau!" Balas Lisa sebal.

"Please sekali ini aja ya?" Mohon Luna dengan wajah melasnya.

"Emang kenapa sih?" Tanya Lila sembari melongokkan kepalanya melihat kearah meja nomor 6.

Senyum jahil terukir di bibir Lila saat tahu siapa yang coba dihindari oleh Luna, gadis tomboy itu kembali merubah ekspresinya agar Luna tidak curiga.

Butterfly (ON REVISI-New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang