Angkot berhenti tepat di depan rumah. Kulihat Ibu hanya mengintip dari dalam. Namun begitu melihatku turun Ibu langsung keluar dan menyusulku.
Pak Fadhil turun belakangan, dan diikuti tatapan keheranan dari Ibu. Pria itu menyalami Ibu dan memperkenalkan diri. Kemudian Ibu mempersilahkan beliau masuk.
Kebetulan Ayah juga sudah ada dirumah. Pak Fadhil kemudian menceritakan kejadian yang aku alami dirumah sakit. Ayah dan Ibu sangat berterimakasih sekali atas apa yang telah dilakukan guruku itu. Ibu juga menceritakan kalau sebenarnya aku Phobia dengan rumah sakit. Ditambah lagi dengan kebiasaanku yang selalu mabuk kalau naik mobil.
Pak Fadhil hanya tersenyum mendengar cerita Ibu dan sesekali mengalihkan pandangan ke arahku. Pak Fadhil ternyata orang yang mudah bergaul. Beliau tampak akrab bercerita apa saja dengan Ayah. Sementara Ibu dan aku menyiapkan makan siang di dapur.
Pak Fadhil sedikit sungkan ketika diajak oleh Ibu makan bersama kami. Namun akhirnya beliau mengalah dan jadilah siang itu kami makan bersama dirumahku. Pulangnya Pak Fadhil di antar Ayak ke kontrakannya.
***
Besoknya disekolah teman-teman di kelas menceritakan kejadian ketika aku pingsan di rumah sakit. Mereka sangat kaget begitu aku tiba-tiba jatuh dan terhempas ke lantai. Untunglah Pak Fadhil dengan cepat mengangkatku dan membaringkanku ke tempat tidur dirumah sakit. Beliau juga yang memberikan pertolongan pertama sebelum dokter datang.
Antara malu dan senang akan kejadian itu. Yang jelas aku mulai merasakan ada tempat untuk Pak Fadhil dihatiku. Setelah itu, hari-hariku belalu dipenuhi oleh ingatan tentang guruku itu. Kalau sehari saja tidak bertemu dengan beliau rasanya kangen sekali. aku tidak tau apakah ini yang dinamakan jatuh cinta?
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU UNTUK PAK GURU
Teen FictionZahra merupakan anak semata wayang. Gadis muda belia yang jatuh cinta kepada Guru Matematika di sekolahnya. Matanya yang indah dengan bulu mata yang lentik. membuat Zahra banyak disukai kaum pria. Namun cintanya yang besar kepada Fadhil. Membuat dia...