-4-

2.2K 302 33
                                    

Nyonya jeon tidak berhenti menghubungi anaknya.
Dia benar benar khawatir.
Minggyu mengatakan bahwa jungkook setidaknya sudah berganti pakaian walaupun itu juga tidak menindikasikan kalau jungkook sudah lebih baik.

"Akhirnya kau pulang nak" nyonya jeon berlari menghampiri jungkook.
Minggyu mengantarnya sampai didepan kamar pria itu.

"Ada apa minggyu?" Nyonya jeon melihat anaknya di bopong dalam keadaan lemas.

"Dia hanya sedikit demam bibi" minggyu membalasnya.

Nyonya jeon meletakan sebagian telapak tangannya di dahi pria itu.
Memang benar itu demam.

Berbaring disana.
Jungkook payah. Dia begitu rentan oleh sakit.
Sudah sakit batinnya, sakit raga nya pula.

"Cepat panggilkan bibi jung" suruh nyonya jeon, minggyu berlari kedapur namun tak mendapati bibi jung.

Pandangannya sekilas terdiam, ada seorang wanita menggendong bayi duduk di ruang tv bersama bibi jung.

"Bibi jung.." panggilnya.

Yeri ikut menoleh.
Tatapannya bertemu dengan minggyu.

-siapa itu- dalam hati minggyu berkata namun ia urungkan. Karna ia harus cepat memanggil bibi jung.

"Ada apa tuan muda?" Bibi jung setengah berlari.
Minggyu menggiringnya mengantar ke arah kamar jungkook.

"Cepat belikan obat untuk jungkook" nyonya jeon memerintah.

Minggyu terdiam sejenak, ada beribu pertanyaan yg ini ia ajukan namun ia benar benar harus menunggu moment yg pas untung berkata.

--MOM4--

"Terimakasih ya minggyu" nyonya jeon mengantar sampai kedepan pekarangan rumah.

Sebelum minggyu menyambangi mobilnga yg telah terparkir disana.
Ia sempat berbalik menghadap nyonya jeon.

"Oh iya bibi"

"Hm" nyonya jeon mengangkat alisnya.

"Ada yg ingin aku tanyakan?"

Sempat terjadi senyap untuk beberapa saat, namu karena terlanjur penasaran. Minggyu tetap melanjutkan kalimatnya.

"Siapa wanita yg menggendong anak jungkook dan tzuyu?"

Nyonya jeon sudah mengira, minggyu pasti akan bertanya hal ini.
Menghembuskan nafas sejenak, satu satunya jalan adalah memberitahu minggyu. Toh dia juga bukan siapa siapa, tidak akan terjadi apa apa.

Firasat nyonya jeon.

"Dia yeri, pengasuh eunbyul"
Balas nyonya jeon singkat, seperti menghindari kontak mata dengan minggyu ia menyegerakan pergi berpamit lebih dulu masuk kerumah dengan alasan jungkook yg membutuhkannya.

Minggyu mengangguk mempersilahkan nyonya masuk kembali kedalam rumahnya.

'menarik' batin minggyu.
Tak disadarinya, fikifannya terus bergelanyut memikirkan wanita itu.










Malam itu gerimis, tak seperti biasa.
Jungkook menggigil bukan karna hujan, tubuhnya memang sedang tak biasa.

Sebelum kembali ke kamar, yeri menghirup lama lama wangi eunbyul.

"Sayangku, tidur yg nyenyak ya" yeri meletakan kembali eunbyul didalam box.

Ia kembali ke kamarnya.
Kamar eunbyul berada tepat di samping kamar ayahnya.
Sementara kamar yeri bersebrangan dengan keduanya.

Jika eunbyul menangis akan ada bell yg berbunyi, entah seperti apa di rancangnya tapi memang begitu. Yeri sebenarnya tidak benar benar tidur, semenjak kedatangannya kemari yeri akan mengecek keadaan bayi itu setiap 1-2 jam sekali meskipun di seperempat malam.

MOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang