Kalian pasti penasaran bagaimana keadaan Jungkook saat ini.
Tubuhnya memang masih demam, tapi hatinya tidak.
Dia merasa jauh lebih baik.
Tentu saja.
Itu karna Yeri tidur dikamarnya.
Dia bahkan masih bisa mengingat rasa bibir yeri tadi malam.
Manis sekali.Jungkook bangun dan langsung mengelus permukaan bibirnya seakan tidak percaya.
Dia kelihatan seperti lelaki yang masih dalam masa pubertas.Dia tidak pernah senekat ini sebelumnya.
Apalagi dalam urusan wanita.
Jangankan mencium.
Bahkan untuk dekat dengan seorang wanita saja dia butuh waktu 4 tahun.
Itu juga dengan bantuan Minggyu.Tzuyu contohnya.
Apalagi jika harus mendekati bahkan mencium Yeri seperti tadi malam.
Yeri yang notabenenya adalah istri orang.Berani juga.
Jungkook merasa dirinya sudah gila.
Dia turun dari kamarnya dan melihat yeri sedang ada didapur untuk menyiapkan sarapan.Dia melirik baby eunbyul yg sedang di gendong oleh bibi Jung.
Jungkook bingung ketika ia lebih dulu mendatangi Yeri, bukan lagi Eunbyul.Jungkook sampai di dapur Berdiri dibelakang wanita itu dan menyesap wangi tubuh Yeri sesaat.
"Selamat pagi nanny" bisik jungkook seduktif, sukses membuat wanita itu hampir berteriak.Namun jungkook membekap mulutnya segera.
"Ssshh" ujarnya, kedua lengannya mengurung Yeri dari belakang sampai terbentur kitchen set.
"Kau membuatku kaget" Yeri membalas, setengah kepalanya menoleh kebelakang.
Jungkook tidak tahan, diraupnya bibir ranum Yeri.
Melumatnya dalam hitungan detik.
Takut bibi Jung menjumpai mereka."Jungkook sudah" bisik yeri.
Dia masih berada dalam kungkungan Jungkook."Sebentar lagi yeri" balas jungkook, rupanya dia masih belum puas.
Diciuminya ceruk leher yeri, melumat pelan kulit putihnya hingga meninggalkan jejak basah.
Setengah mati yeri menahan desahan.Tangannya memegangi lengan Jungkook.
Dia merasakan ada sesuatu yang besar menggesek belahan bokongnya."Kau cantik sekali hari ini yeri" puji jungkook diciumnya bahu yeri yg masih dibungkus dengan seragam pengasuh.
Yeri hanya bisa diam.
Batinnya berperang.
Perubahan jungkook drastis sekali, membuat jantungnya selalu berdegup dua kali lebih cepat.
Tidakkah ini aneh.
Yeri merasa semua ini salah.Yeri tidak mendefinisikan itu semua cinta.
Mana mungkin, bisa jatuh cinta secepat ini?
Apalagi dengan laki laki seperti jungkook?
Lalu apa semua ini?
Kenapa wanita itu diam saja.
Kenyataannya Yeri merasa senang berada di dekat lelaki itu.Entahlah.. Aku juga bingung
Yeri berbalik ditatapinya wajah Jungkook.
"Kau juga tampan tuan jeon" balas Yeri.
Sejujurnya dia terkagum dengan tatapan itu.
Tatapan tajam yang terasa bagai menelanjanginya saat itu juga.
Namun hatinya masih ragu.Yeri bersumpah aura Jungkook semakin hari semakin menguar.
Terlihat sekali duda satu anak ini semakin menawan.
Dan juga seksi.
Rasanya seperti ingin menyerahkan diri saat itu juga.
Batin yeri.Yeri membenarkan kancing teratas kemeja jungkook.
Dia melihat jelas proporsi tubuh itu.
Mencium wangi maskulin Jungkook yang terasa candu."Selamat bekerja" tukas Yeri, memberi sebuah kecupan.
CUP.
Yeri tidak dapat memahami dirinya sendiri.
Kenapa dia melakukan itu?Namun Jungkook terpancing, dia membalas ciuman Yeri dengan cumbuan panas.
Di pagutnya lidah yeri sampai tercipta jembatan saliva antar mereka.
Tangan Jungkook pun ikut meremas bokong Yeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOM
FanfictionMenanti kelahiran Saat dimana semua orang akan bersuka cita menyambut kedatangan sosok baru yang mereka sebut sebagai buah cinta dari pasangan tertentu. Kelahiran dari seorang bayi menjadi penanda bergantinya status seorang wanita menjadi seorang ib...