-6-

2.3K 314 36
                                    

hari itu hari dimana akhirnya Jungkook keluar dari persembunyiannya.

ia membilas dirinya dengan sangat bersih, tak ingin bekerja ia sekedar ingin melihat bayinya.

sementara yeri dikamarnya, tidak lebih baik namun sudah bisa berdiri dan duduk tanpa merasa pusing.

pagi buta, jungkook mengambil Eunbyul dari dalam box.

bayi itu seperti sedang menunggu sang ayah untuk mejemput.

ia telah dimandikan oleh bibi Jung, namun belum mendapat asinya pagi ini.

"selamat pagi sayang" jungkook terlihat lebih berwarna ia berbicara pada eunbyul.

bayinya sudah cantik ia tak bisa menahan diri untuk tidak mencium bayi itu.

"jungkook-ah, eunbyul belum minum susunya" nyonya jeon berucap ketika jungkook ingin membawa bayinya berjalan.

Ia berbalik dan mengembalikan eunbyul pada nyonya jeon.

"Kalo begitu, biar dia minum susu dulu" jungkook berucap ia tersenyum pada eommanya.

Sungguh beribu ucapan syukur dipanjatkan oleh nyonya jeon. Ini adalah perubahan yg diinginkannya. jungkook anaknya akhirnya tersadar.

"Terimakasih Jungkook"
Nyonya jeon berbinar, matanya menelusuri bingkai kornea jungkook. Sambil menerima eunbyul di tangan.

"Aku minta maaf eomma" balas jungkook.

Sementara itu bibi jung nampak panik, ia menghampiri nyonya jeon dengan perlahan.

"Nyonya, asi perahan yeri telah habis" tutur bibi jung.

Nyonya jeon beralih, ia tahu sejak kemarin yeri meminum obatnya. Mungkin ia tak berani memerah asinya, takut kalau kondisi tubuhnya akan berpengaruh pada eunbyul.

"Lalu bagaimana dengan yeri, apa dia masih sakit?" Nyonya jeon bertanya berusaha tenang.

Kalian tahukan, sejak lahir eunbyul tak menerima susu formula.

"Sudah mendingan, nyonya"

Merasa bodoh jungkook hanya diam menyimak percakapan yg ia bahkan tidak tahu itu tentang apa dan tentang siapa.

"Apa ia meminum obatnya pagi ini?"

Bibi jung terkejut.
Sebegitu khawatirnya nyonya jeon dengan yeri.

"Bukan maksudku, apa pengaruh obatnya masih ada. Itu tidak baik untuk eunbyul, jika itu mengalir di air susunya"

Menutup mata.
Bibi jung berpamit.
"Biar saya cek"

"Berikan susu formulanya pada jungkook." Nyonya jeon memerintah.
Ia tahu yeri tak meminum obatnya lagi pagi ini tapi tetap saja, ia tak mau terlalu ketergantungan dengan wanita itu pada diri eunbyul.

Susu formula sudah berada di tangan jungkook, ia berniat memberikannya untuk eunbyul. Namun seperti dugaan, eunbyul tak mau menerimanya.

Lidahnya seperti paham untuk mendorong minuman itu.

"Sayang, ini enak ayo minum" jungkook berbicara pada bayinya.
Eunbyul diam tiba tiba menangis.

Padahal jungkook tidak membentaknya.

"Shhhhh oh iya iya sayang, ayah paham"

Nyonya jeon saling melirik dengan bibi jung.
Nampaknya eunbyul masih sangat membutuhkan yeri.
Baiklah.
Tidak apa apa.
Karna yeri pun begitu.

Ia tak keluar kamar karna takut sakitnya menular pada orang orang, khususnya kesayangannya satu satunya.
Eunbyul.

Tok..tok..

MOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang