"Chapter 7"

151 20 0
                                    

Semenjak kejadian malam itu, hubungan aku dan kk Arkan semakin akrab. Bisa dibilang hubungan kita berdua sudah seperti teman, senior dan junior.Satu malam pun hampir tak terlewatkan untuk saling curhat sambil melakukan panggilan video bersama. Bahkan melakukan panggilan suara dari malam hingga pagi bisa dibilangin kegiatan rutin yang hampir setiap malam kita lakukan.Tetapi, panggilan suara itu hanya sunyi tak mengeluarkan suara.Panggilan suara itu berdurasi sekitar 6 jam lewat dalam satu malam. Mulai dari malam sehabis aku melakukan kegiatan rutinitasku yaitu skincare hingga pagi sebelum aku bersiap berangkat sekolah.

Hal ini memang kuanggap biasa saja, tetapi untuk senior ku mungkin ini bukan hal biasa hingga grup calon anggota baru ramai membahas hubungan aku dan kk arkan. Kk arkan bahkan sempat heran, bagaimana bisa semuanya memikirkan urusan kita berdua sementara urusan mereka masih banyak yang belum beres, ck.

Untuk saat ini aku masih menjalani hari hari yang biasa. Aku bahkan tidak terlalu memikirkan ocehan ocehan para senior yang hampir tiap hari kubaca. Chat chat para senior yang merasa penasaran dengan hubunganku dengan kk arkan selalu berada paling atas diberanda chat whatsapp. Kk arkan juga pernah merasa risih karena hampir tiap hari aku diganggu dengan senior senior. Padahal sebenanrnya aku benar benar tidak ada hubungan dengan kk arkan, bahkan berniat untuk berhubungan lebih pun aku tidak pernah memikirkan. Kita hanyalah senior dan junior yang sangat dekat.

Pelatihan organisasi yang ku ikuti bersamaan dengan pemberian lambang di puncak pedesaan akan diselenggarakan 6 hari lagi, tepatnya hari sabtu.Pelatihan ini akan berlangsung 3 hari. Cukup gugup apalagi persiapan yang ku siapkan masih belum baik. Materi materi yang diberika masih belum bisa kupahami dengan baik. Aku juga belum mendapat izin dari Ayah dan mama.

Pagi itu aku duduk bersama lena dikantin memakan semangkuk batagor kesukaan siswa siswa dan lena yang menikmati dan memperhatikan ciptaan Tuhan yang sempurna, siapa lagi kalau bukan cogan cogan yang berjan diluar sekolah dan cogan cogan dari sekolah ku, HAHAHA dasar lena.

"Banyak banget ya cogan yang lewat"

"Sumpah deh gw jadi bingung mau nempatin siapa yang paling atas"

"Andai aja gw dipepetin satu,beuhhh nikmat"

"Aihhh Dilan kw kuhhh"

"Wagh ren lo ganteng!!!"

"Aishh itu lagi!"

"Bisa nih kantin dijadiin tempat cuci mata"

Bawel lena benar benar sambil memperhatikan cogan yang lalu lalang. Lena benar benar seperti cewe yang addict terhadap cogan, lol.

"WAHHH GANTENG BANG..mphhh"

"Len sudah napa lo malu maluin tau ga!!" Ucap ku sambil menutup mulut lena yang tadi berteriak keras hungga hampir seluruh siswa yang berbelanja dikantin memperhatikan kami berdua.

"Isshh ica ini tuh rejeki gaboleh ditolakk!"

"rejeki apanya sih loh ah malu maluin tau ga!!"

"Yaa rejeki. Nikmat tuhan tuh rejeki caa! lo ga mau ikutan lihat lihat juga siapa tau ada yang kepentok juga ma lo. Secara kan lo cantik ga kaya gw yang potato ini"

"Nah sadar juga kan lo. Kalo udah tau kentang gausah ngelirik cowo, ck!"

"Ya gpp sih cuci mata. Gapeduli gw ada yang kepentok atau ga yang penting mata ge kecuci!"

"Hadehh serah lo dah!"

"Kalo ga kepentok ya kejedot HAHAHAHAH"

"GAJELAS LO!"ucapku sambil berduri meninggalkan lena yang masih duduk dibangku kantin sambil mengaduk mangkuknya yang tadinya berisi batagor.

BACKSTREET!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang