"Chapter 21"

81 6 4
                                    

Setelah pembagian lambang sore tadi, Ica dan Lena memutuskan untuk bersantai dibelakang tenda perempuan, melepas penat dan juga menatap pemandangan yang indah untuk terakhir kalinya.

Namun sayangnya, Ica tak cukup pandai menyembunyikan kesedihannya perihal masalah tadi, dengan mudahnya Lena sadar dengan ekspresi Ica yang sangat sedih.

"Ca??"

"ICA~~"

"CA!"

"AHH MAMA!!!" Teriak Ica terkejut.

"Pfttttt kenapa lo HAHAHAH daritadi bengong mulu, kayak ada aja yang dipikirin HAHAHA" tanya Lena sambil memukul mukul pundak Ica.

"AIHHH lo bisa ga sih ga ganggu guee ih!"

"Ya abis lo bengong mulu, gw bosen jadinya disini kayak sendiri tapi nytanya berdua ama lu, emang lu kenapa sih? besok kita udah pulang jadi jangan gitu ahh!" kesal Lena

Ica terdiam, daripada membalas ocehan sahabatnya, dia memilih untuk diam menenggelamkan kepalanya ditumpuan tangannya dan kembali ke pikirannya yng berantakan itu.

"Hhah... cup cup cup sin sini.. sahabat gw kenapa cihhh lagi galau ya? Sini cerita" sambung Lena seraya menarik Ica ke pelukannya

"Hikss hikss.. Len sorry, gw minta maaf gw ga bermaksud, hiks"

"Eh lo kenapa? Kok minta maaf sih?"

"Gw harus apa Len kalau lo tau? Lo gabakal menjauh kan? Kita masih temenankan? Masih sahabatan kan?" ucap Ica dalam hati.

Lena melepaskan pelukannya dan beraih menghapus air mata Ica, tatapannya lembut seperti tatapan mama Ica. Lena itu tulus, sangat tulus. "Yaudah kalau lo belum bisa cerita setidakny lo diam dulu gihh! Masa Ica nangis sihh"

"Gimana besok, barang barang lo udah siap? Kita berangkat siang soalnya takut ga keburu kalau lo kemasin barang besok pagi"
lanjut Lena

"Udah kok, tadi sore udah gw kemas"

"Hmm caa.." bisik Lena tiba tiba.

"Haa? apaan? kita berdua doang loh gada yng denger, ngapain bisik bisikan segala?"

"Aihh bukan gitu, kalau ada yang denger bisa malu banget gw!" Celetuk Lena.

"Ohh yaudah apaan" bisik balik Ica.

"Hmm ginii..."

"Aihh lo mah ngomong ya tinggal ngomong"

Tanpa ica sadari, sifatnya yang selalu ngegas didepan Lena kembali seketika.

"Lahh anjir! Sabar dikit napa sih, aib nih aibb!"

"Hadehh lo terlalu berlebihan tau ga, aib doang sama gw doang pula"

"HEH abg! "Dan barangsiapa yang menutup aib seorang muslim, niscaya Allah menutup aibnya di dunia dan akhirat. HADIS RIWAYAT MUSLIM! Ingat tuhh!" Protes Lena dengan jelas

"HEH mama muda kalau kayak gini mulu gw mana tau lo mau ngomong apaa!"

"Ya makanya bisik bisik biar g kedengaran orang!"

"Yaudah ini gw bisik bisik nihh" bisik Ica

"Lo ada celana dalam lebih ga?" Bisik Lena dengan cepat hingga Ica tak mengerti apa yang Lena bicarakan

"hah?"

"Punya gw udah kepake semua, masa gw make dua kali sih ahh" bisik Lena dengan cepat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BACKSTREET!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang